📣Mungkin kalian akan mengalami keram perut, bengek, diabetes, dan gangguan Bucin akun lainnya....
---Niat lari dari perjodohan, justru terjebak dalam Penthouse milik calon tunangan.
Queen masuk menjadi PRT tunangannya setelah lari dari rumah orangtuanya dengan alasan tak mau dijodohkan.
Sama-sama tak mengenal, Queen dan Dhyrga Miller tinggal di atap yang sama... Yok intip keseruan mereka yang bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.(Musim pertama)
---Raja tumbuh menjadi makhluk yang tampan, ia pandai meretas, lompat kelas, bahkan menduduki kursi Presdir di usia muda. Terlebih, ia memiliki tunangan super cantik bernama Kimmy Zoya.
Namun, hidup tak semulus wajah cantik kekasihnya, ia harus menghadapi bagaimana lika-likunya hubungan mereka.(Musim ke dua)
Yok, baca selengkapnya di sini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktu...
...Pemberitahuan, bab ini lebih banyak narasi perpindahan waktu dari pada dialog nya, ini cara aku supaya tidak bertele-tele, dari pada kalian skip bagian membosankan nya, lebih baik aku percepat ritme ceritanya......
...Happy reading...
Queen tak jua berjumpa dengan Dhyrga, padahal gadis itu masih setia menunggu hingga malam melarutkan kedinginan.
Di sisi lain Raja dan Kimi telah resmi menjadi sepasang kekasih yang di ikat cincin pertunangan. Malam bertabur ucapan selamat pun berlalu begitu saja.
Mentari telah pergi, senja tiada nampak melarung di sore ini. Gelap, mendung, mendingin.
Mobil hitam mengkilat itu melaju dengan kecepatan sedang. Tak ada macet, syukurlah pemerintah telah mengondisikan kepadatan kota dengan baik.
Di atas jok penumpang bagian belakang, Raka dan Krystal duduk berdampingan. Belum ada obrolan menarik selama perjalanan.
Raka masih sibuk dengan mini laptopnya, mengurus beberapa produk yang tengah booming di pasarkan Xmeria.
Sementara Krystal mulai kesepian melepas kepergian kedua buah hatinya yang baru saja melambaikan tangan di tangga pesawat jet pribadi.
Hari ini Joon juga akan kembali ke Korea, lengkap sudah kesepian hidupnya. Di sisi lain Raka justru semakin sibuk dengan pekerjaan yang tiada pernah habis.
Mengurus banyak perusahaan maju memang harus sedikit egois, jika tidak, semua bisnis terkendala kendali.
Tak terdengar suara isakan tapi gerakan tangan Krystal ketika menyeka peluh di pipinya membuat Raka menoleh.
Alis Raka hampir bertaut mendapati wajah sendu sang istri. "Heeei, Sayang, ..." Dia tutup mini laptopnya lalu beralih pada Krystal, mengusap lembut pipi mulus wanita itu.
"Why?" Tanyanya lirih.
"Aku kesepian."
"Jangan bercanda, ada aku, Raka mu." Raka menempatkan kepala Krystal pada belahan dadanya.
"Kamu sibuk dengan pekerjaan, tapi anak-anak ku tidak, mereka selalu menemani ku kecuali mereka sekolah. Sekarang mereka ke Amerika dan kamu masih sibuk dengan urusan mu sendiri."
"Maaf." Raka elus surai pirang istrinya penuh kasih sayang.
"Kita bisa sering mengunjungi mereka. Merindukannya kapan pun Mammi boleh ke sana, lagian, ada Kimi yang akan bolak-balik menemani kita bukan?"
Krystal mengangguk pelan. Benar, setidaknya, Kimi yang akan menggantikan posisi Raja saat Krystal rindu membelai putranya.
...🎀🎀🎀...
Masa depan mulai berubah menjadi masa kini, lalu tertinggal hingga di sebut kemarin lagi.
Pertanyaan yang terlontar dari mulut pujangga selalu. 'Kenapa waktu begitu cepat?'
Seiring waktu, tingkat kita memproses informasi visual lebih melambat, dan inilah yang membuat waktu 'mempercepat' seiring bertambah usia.
Ukuran dan kompleksitas jaringan neuron di otak kita meningkat seiring bertambahnya usia.
Mau protes pada Tuhan yang menciptakan perputarannya? Tidak pantas, karena illahi Rabbi telah membuat sedemikian indahnya.
Gelindingan embun di pagi hari, terik mentari yang membakar semangat juang di siang hari, layung senja yang menyemburat mengiringi berlalunya sore hari, dan rembulan yang menemani malam-malam dingin.
Waktu itu akan terasa berarti ketika ada terkasih yang mewarnai. Namun tidak bagi sepasang insan rupawan yang satu ini.
Queen dan Dhyrga memilih untuk tidak saling mengenal satu sama lain. Sibuk dengan aktivitasnya masing-masing begitulah mereka.
Dhyrga semakin berkibar tinggi, hingga keterkenalannya mendekati puncak, bahkan hampir meraih nama calon mertua batalnya.
Setiap tahun nama Dhyrga naik beberapa tingkat di daftar orang terkaya dunia. Tapi, urusan cinta masih mengabu seperti awan di Indonesia saat ini.
Di atas kursi kepemimpinannya. Pria itu berselancar dengan piranti tipisnya, Dhyrga membuka media sosial milik Queen.
Dari dua tahun lalu, tak ada postingan terbaru yang membuat Dhyrga mampu melepaskan belenggu rindu.
Dhyrga letakan gawai tipisnya kembali lalu bersandar pada kepala kursi putar miliknya, menengadahkan wajah ke atas, menghela napas berusaha terlepas dari kerinduan dasar yang berkerak.
Langkah kaki terdengar memasuki ruangan. Rachel datang membawa setumpuk berkas yang perlu di tanda tangani oleh sang Tuan muda jomblo terlalu Nya.
Brukkk... Rachel meletakkan berkasnya pada meja kerja Dhyrga. "Ini tugas akhir tahun kita, lalu Bos boleh deh cuti." Katanya.
"Oya, ini undangan ulang tahun Queen yang ke sembilan belas tahun." Rachel juga menyodorkan satu lembar kertas VVIP pada sang Tuan.
Dhyrga menerima dan membukanya. Masih dua Minggu lagi acaranya. Penguasa memang harus jauh-jauh hari ketika memberikan undangan. Tujuannya agar para tamu bisa mengatur schedule.
"Datang kah?" Rachel bertanya serius.
Berapa kali saja Harlan dan Rania memilih jodoh untuk laki-laki itu, tak satupun yang Dhyrga terima. Dhyrga memilih jomblo dari pada menikah dengan wanita pilihan orang tua. Alasan pastinya adalah, Dhyrga gagal move on.
Mendapat pertanyaan Rachel, Dhyrga mengangkat kedua bahu. "Entah lah. Besok aku mau ke Paris, sudah lama aku nggak ke sana. Aku rindu hiburan Prancis."
"Acaranya masih dua Minggu lagi, Bos bisa datang setelah dari Paris bukan?" Sambung Rachel.
"Apa nantinya saja. Aku pasti datang kalau memang ingin."
"Ya sudah, terserah deh. Sekarang Rachel izin istirahat dulu kalo begitu." Kata Rachel pamit.
"Emmh." Dhyrga mengangguk mempersilahkan. Lalu gadis itu pergi keluar dari ruangan.
...🎀🎀🎀...
Di negara lain, tepatnya Amerika serikat, California, musim dingin sedang mencekik mencekiknya pada akhir tahun.
Queen tengah berkemas-kemas untuk pulang ke Indonesia.
Kurang lebih dua tahun ini kuliah Queen berjalan lancar, Queen yang sekarang bukan Queen yang hanya bisa berakting tapi juga memperdalam ilmu perfilman.
Jurusan Perfileman mengajarkan teori, praktek dan segala aspek dari pembuatan film.
Dari screenwriting, menulis evaluasi/kritik, menyutradarai, film-film Hollywood blockbusters hingga hasil karya rumah produksi.
Queen semakin luar biasa kepandaiannya. Satu yang belum pandai, yaitu melupakan bayangan masa lalu.
"Kenapa kita harus ke Paris dulu Nona? Bukannya hari ulang tahun Nona sudah dua Minggu lagi?" Ryan berdiri di sisi ranjang menatap Queen dengan mencekal tangan ke depan.
"Biar saja Mammi Daddy mengurus acaranya, lagian buat apa juga Queen semangat, tahun-tahun kemarin Dhyrga juga nggak dateng." Keluh Queen.
"Kan masih ada keluarga lainnya yang menunggu acara ini." Sambung Ryan.
Queen menoleh pada Ryan. "Iya, tapi Queen mau ke Paris dulu, Queen kangen Paris, lama juga Queen nggak ke sana, Queen sibuk kuliah selama ini. Queen juga kan pengen liburan bentar, lagian Queen nggak akan lama kok, cuma satu dua hari cukup." Katanya.
"Baiklah." Ryan manggut-manggut.
"Sekarang Bang Ryan bantu Queen bawa koper-koper Queen ke mobil. Queen mau ganti baju." Titah Queen.
"Ok." Ryan meraih besi trolley untuk kemudian menumpuk dua koper pink milik Queen. Ryan dorong keretanya hingga keluar dari kamar sang Nona muda.
Queen menutup pintu kemudian melangkah menuju ruang khusus untuk mengganti pakaian seperti seharusnya.
Prancis, negara yang akan Queen kunjungi sebelum mendarat ke Indonesia.
Biarlah hanya sebentar saja, Queen mengusir kerinduan dengan mengunjungi kota pertama yang menjadi saksi bisu atas kenangan terindah bersama handsome uncle Nya.