seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
"Sudah bawa saja,gratis untuk kalian."ucap Mbak Desi.
"Ngga boleh begitu mbak!! kalau di gratiskan,percuma dong kita kesini yang niatnya mau habisin uang Suami Ais ya kan Dek Syifa."sahut Aisyah,Asyifa mengangguk.
"Baiklah Mbak turuti maunya nyonya Ray satu ini."ucap Mbak Desi tersenyum.
setelah pembayaran barang belanjaannya selesai,Aisyah dan Asyifa pun pamit pulang.Mbak Desi hanya mengangguk.
Aisyah dan Asyifa pun pulang setelah menyalami tangannya dengan takzim dan mengucapkan salam Mbak Desi pun menjawab salamnya.
***
Malam hari menuju tempat resepsi
Di dalam mobil
"Sayang!! kenapa kamu terlihat tambah seksi yah,pakai gamis bercorak batik begini?"tanya Ray.
"Mana ada seksi Hubby,sudah tertutup begini juga kan By "jawab Aisyah.
"Justru itu dan ngga tau kenapa,kamu akan jadi pusat perhatian kaum lelaki."kesal Ray.
"Termasuk Hubby dong?"tanya aisyah sambil mengedipkan matanya dan langsung mencium pipi Ray sekilas.
CUP
"Teteh!! jangan kau nodai mata suciku ini."protes Asyifa.
"Hehe...maaf yah Dek,Teteh lupa ada kamu di mobil ini."ucap Aisyah yang ngga enak hati.
"Huft...dasar saja ngga tau tempat,tapi apa yang di katakan oleh Kak Ray ada benernya juga Teh.Adek sebagai perempuan saja terkesima melihatnya."sahut Asyifa.
"Aduh masa iya!! harus ganti baju."lirih Aisyah insecure tapi masih terdengar.
"Itu masalahnya bukan di bajunya,tapi tubuh Teteh yang terlihat semakin seksi.ya walaupun mau pakai apapun pasti tetep aja seksi,siap-siap aja yah Teh?"sahut Asyifa seraya bertanya menggoda.
"Untuk apa Dek?"tanya Aisyah.
"Nanti keluar dari mobil...tebakan Ade!! Kak Ray pasti lebih over posesif."goda Asyifa di kalimat terakhir berbisik.
"Sudah-sudah,ayo turun."titah Ray.
bener apa yang di ucapkan oleh Asyifa,jalan pun di peluk dengan posesifnya.Aisyah pun hanya pasrah dengan perlakuan Suaminya yang bener-bener posesif itu,Asyifa cekikikan di belakang mereka karena tebakannya bener.
"Assalamualaikum Bun,Ma!"
"Waalaikumsalam"
sahut Bunda dan Mama serempak,mereka pun menyalami tangan keduanya dengan takzim dan langsung duduk untuk bergabung.
"Bun!! kenalkan ini Suami Ais dan ini Adiknya Ais."ucap Aisyah memperkenalkan Suami dan Adiknya.
"Saya Ray,Suami Aisyah Bun."ucap Ray.
"Saya Asyifa,Adiknya Teh Aisyah Bun."ucap Asyifa yang langsung di peluk sayang sama Mama Ani.
"Iya salam kenal juga,saya Anisa Bundanya Aisyah."sahut Bunda Anisa.
"Bun!! kami ke pengantin yah,mau absen muka lebih dulu.kalau belum beuh! bisa gawat Bunda,putri Bunda yang satu itu Bisa uring-uringan."ucap Aisyah.
"Haha...iya-iya sana,dari tadi juga sudah begitu tuh anak."sahut Bunda Anisa sambil tertawa.
mereka bertiga pun menghampiri pasangan pengantin,yang sedang asyik ngobrol berdua.
"Woy!! di kamar saja sana,kalau mau romantisan jangan di sini."tegur Aisyah.
''Datang juga kamu Ais!! tadi saya mau menyewa preman untuk menyeret kamu kesini"kesal Citra tapi langsung memeluk sahabatnya itu(Aisyah).
"Ya ampun Cit...tega banget sama sahabat sendiri,emang Ais kambing apa pake di seret-seret segala."kesal Aisyah.
"Hey!! Mbak Citra kan,saya Asyifa Adiknya Teh Aisyah."ucap Asyifa memperkenalkan dirinya.
"Ya saya inget sama kamu,kalau kamu Adiknya Aisyah berarti ke saya juga harus memanggil Teteh juga dong."pinta Citra.
"Eits!! ngga bisa Mbak,itu khusus buat Teh Aisyah saja seorang dan maaf yang lain ngga bisa.''tolak Asyifa,Citra cemberut.
"Haha...sudah kasian,masa jadi pengantin cemberut kaya gitu."tawa Ray sambil melerainya,Aisyah hanya tersenyum.
disudut tempat duduk,ada seorang gadis berhijab yang sendirian sedang menikmati makanannya,tiba-tiba di hampiri oleh seorang pemuda.
"Assalamualaikum Mbak,boleh gabung duduk di sini."ucap seorang pemuda.
"Waalaikumsalam,silahkan duduk Mas."sahut seorang gadis berhijab putih
"Boleh!! saya berkenalan denganmu Mbak? nama saya Andi."tanya Andi sambil menyodorkan tangannya.
"Boleh Mas!! nama saya Silvi."jawab Silvi sambil mengatupkan tangannya di dada.
Andi bukannya tersindir atau marah malah tersenyum,menarik tangannya kembali sambil menirukan apa yang di lakuin oleh Silvi.
"Oh iya...Mbak Silvi temennya pengantin pria atau wanitanya?"tanya Andi yang sudah duduk di depan Silvi.
"Saya temen kerja pengantin wanita."jawab Silvi.
"Berarti kenal juga sama Dokter Aisyah,apa Mbak juga seorang Dokter?"tanya Andi.
"Saya bukan Dokter...permisi yah Mas,saya mau pulang dulu."jawab Silvi sambil pamit dan melihat jam di pergelangan tangannya.
"Oh sudah mau pulang,saya antar yah Mbak Silvi."ucap Andi.
"Ngga usah Mas...saya pamit assalamualaikum."jawab Silvi sambil mengucapkan salam.
"Oh iya Mbak hati-hati yah,waalaikumsalam."jawab Andi.
Silvi pun bangun dari duduknya dan langsung meninggalkan tempat,setelah Silvi menjauh Andi menyadari sesuatu.Andi pun berlari untuk menawarkan pulang bersama.
"Tunggu Mbak!! sebaiknya saya antar saja,ngga baik perempuan malam-malam begini pulang sendirian"ajak Andi langsung ke motornya.
"Tapi Mas..."ucap Silvi terpotong.
"Ngga ada tapi-tapian,mari Mbak kita beriringan saja."potong Andi.
"Hmm...baiklah."jawab Silvi pasrah.
mereka pun melajukan motornya masing-masing berjalan saling beriringan.
Di tempat duduk lain
"Sayang!! ambil makan yuk?"ajak Ray.
"Ya ampun Hubby laper,ya udah yuk.eh Dek!! kamu ngga mau ambil juga."jawab Aisyah sambil bertanya ke Asyifa.
"Ngga deh Teh...Syifa di sini saja sama Bunda dan Mama."jawab Asyifa.
"Ya sudah...Bun,Ma titip Dek Syifa yah,takut kelayapan soalnya sedikit bar-bar,ayo By."ucap Aisyah sambil ngajak Ray dan sedikit menggoda Adiknya,langsung melangkah ke tempat makanan.
"TETEH"teriak Asyifa.
"Hush...jangan berteriak begitu Syifa."ucap Bunda Anisa.
"Habisnya..Teh Aisyah nyebelin banget Bunda."sahut Asyifa kesal.
"Syifa apa bener!! kalau kamu dapat beasiswa di kampus xx?"tanya Mama Ani.
"Ini pasti tau dari Teh Ais,bener Mama."jawab Asyifa tapi kalimat pertama menggerutu.
"Wow!! keren kamu,ambil jurusan apa?"kagum Bunda seraya bertanya.
"Ngga juga Bun!! belum memastikan antara dua pilihan."jawab Asyifa yang masih bingung.
"Memang apa saja pilihannya?"tanya Bunda dan Mama serempak.
"Dokter atau Psikolog."jawab Asyifa.
Di tempat duduk lain
sepasang pengantin sedang makan sepiring berdua dan saling suap menyuapi,datanglah pengganggu(Aisyah)buat Citra.tapi sebelum sampai ke pengantin ada yang menyapanya.
"Assalamualaikum ...
Bersambung
~SEE YOU NEXT~