NovelToon NovelToon
PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Pusaka Ajaib
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Kinanti, seorang gadis sederhana dari desa kecil, hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Dia bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

Kehidupannya yang biasa mulai berubah ketika rencana pernikahannya dengan Fabio, seorang pria kota, hancur berantakan.

Fabio, yang sebelumnya mencintai Kinanti, tergoda oleh mantan kekasihnya dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. Pengkhianatan itu membuat Kinanti terluka dan merasa dirinya tidak berharga.

Suatu hari, ayah Kinanti menemukan sebuah cermin tua di bawah pohon besar saat sedang bekerja di ladang. Cermin itu dibawa pulang dan diletakkan di rumah mereka. Awalnya, keluarga Kinanti menganggapnya hanya sebagai benda tua biasa.Namun cermin itu ternyata bisa membuat Kinanti terlihat cantik dan menarik .

Kinanti akhirnya bertemu laki-laki yang ternyata merupakan pengusaha kaya yaitu pemilik pabrik tempat dia bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Kau Masa depanku

Setelah melaksanakan sholat subuh, Kinanti melipat mukena dan meletakkannya di tas. Dia kemudian merapikan pakaian di kopernya, mengganti piyama dengan gaun santai berwarna pastel, dan menata kerudungnya dengan rapi.

Melihat Zayn yang masih tertidur pulas, Kinanti memutuskan untuk tidak membangunkannya. Ada rasa segan dan canggung yang masih terasa di antara mereka. Dengan langkah pelan, dia keluar dari kamar hotel menuju balkon yang menghadap pantai, ingin menikmati indahnya matahari terbit.

Udara pagi terasa sejuk, dan angin laut yang lembut menyapu wajahnya. Kinanti berdiri di tepi balkon, memandangi cakrawala yang perlahan berubah warna. Semburat jingga dan merah mulai muncul, menandakan matahari akan segera muncul dari balik laut.

Kinanti menarik napas dalam, merasakan ketenangan yang langka. Di tengah kecanggungannya dengan Zayn, pemandangan ini memberinya ruang untuk merenung. Ia tersenyum kecil, berusaha menikmati momen itu tanpa memikirkan hal-hal yang membuatnya sedih.

Namun, jauh di hatinya, ada harapan bahwa hubungan mereka akan menjadi lebih baik. "Semoga hari ini membawa sesuatu yang baik," gumamnya pelan, sambil menatap matahari yang perlahan mulai menyinari bumi.

Kinanti berjalan menyusuri area taman hotel, menikmati angin pagi yang sejuk dan pemandangan indah matahari terbit di ufuk timur. Ketenangan pagi itu membuatnya melupakan segala kecanggungan dan kerisauan yang selama ini ia rasakan.

Tiba-tiba, suara seorang pria memecah keheningan. "Selamat pagi, sepertinya Anda juga menikmati pemandangan yang luar biasa ini," ucap pria itu dengan ramah.

Kinanti menoleh dan melihat seorang pria berpenampilan rapi dengan senyum hangat. "Iya, sangat indah. Pagi di sini benar-benar menenangkan," jawabnya dengan sopan.

Pria itu memperkenalkan diri. "Nama saya Angga. Kebetulan saya sedang menghabiskan liburan setelah beberapa hari rapat dengan rekan-rekan bisnis. Kalau boleh tahu, Anda tamu di sini juga?"

Kinanti tersenyum kecil dan mengangguk. "Iya, saya Kinanti. Kami baru beberapa hari di sini," jawabnya, berusaha tetap santai meski ada rasa sedikit canggung berbicara dengan orang baru.

Mereka akhirnya berbicara lebih banyak tentang keindahan Bali, liburan, dan suasana di hotel. Obrolan terasa ringan dan mengalir. Angga tampak sangat terkesan dengan cara Kinanti berbicara, apalagi ditambah kecantikan alami yang terpancar dari dirinya meski tanpa riasan tebal.

"Anda sangat beruntung bisa menikmati pagi seindah ini," kata Angga sambil memandangi Kinanti dengan tatapan kagum.

Kinanti hanya tersenyum menanggapi, merasa agak tak nyaman dengan perhatian itu. "Terima kasih. Saya rasa setiap orang yang melihat pemandangan ini pasti merasa tenang dan bersyukur," katanya singkat.

Tak ingin terlalu lama di situ, Kinanti berpamitan untuk kembali ke kamar. "Senang bertemu dengan Anda, Pak Angga. Saya harus kembali sekarang. Selamat menikmati pagi Anda."

Angga mengangguk. "Senang bertemu dengan Anda juga, Kinanti. Semoga liburan Anda menyenangkan."

Kinanti berjalan kembali ke kamar dengan langkah cepat, tak menyadari bahwa Angga terus memandanginya hingga ia menghilang di kejauhan. Sementara itu, Angga tersenyum tipis, merasa pertemuan tadi adalah awal yang menarik.

Zayn berdiri di balkon kamar hotelnya, matanya tertuju pada sosok Kinanti yang sedang berbicara dengan seorang pria di tepi taman. Meskipun jaraknya cukup jauh, Zayn bisa melihat pria itu tertawa kecil dan memandang Kinanti dengan penuh perhatian.

Dadanya bergejolak. Perasaan asing yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya muncul—cemburu. Ia tidak suka melihat pria lain menatap istrinya seperti itu, seolah-olah mereka memiliki hak untuk mendekatinya.

"Siapa dia? Apa yang dia bicarakan dengan Kinanti?" pikir Zayn sambil mengepalkan tangan di sisi balkon. Ia ingin segera turun dan memisahkan mereka, tapi ia menahan diri, berusaha tetap rasional.

Setelah beberapa saat, Zayn melihat Kinanti berpamitan dan berjalan kembali ke arah hotel. Namun, meskipun pertemuan itu terlihat singkat, mata Zayn tak bisa melupakan tatapan pria itu pada istrinya.

Ketika Kinanti membuka pintu kamar, ia terkejut melihat Zayn sudah bangun dan berdiri di dekat sofa dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Kamu sudah bangun? Kenapa tidak bilang, aku tadi hanya jalan-jalan sebentar," ucap Kinanti santai sambil menaruh tas kecilnya di meja.

Zayn memandangnya tajam. "Siapa pria tadi?" tanyanya langsung, suaranya dingin.

Kinanti mengernyit, merasa bingung dengan nada Zayn. "Pria siapa?"

"Pria yang tadi bicara denganmu di taman. Aku melihat semuanya dari balkon," jawab Zayn dengan nada rendah, namun penuh emosi yang tertahan.

"Oh, dia? Namanya Angga. Kami hanya ngobrol ringan tentang pemandangan di sini. Tidak ada apa-apa," jawab Kinanti, masih bingung mengapa Zayn bereaksi seperti itu.

Zayn mendekat, matanya menatap lurus ke arah Kinanti. "Hati-hati, Kinanti. Jangan terlalu mudah ramah dengan orang yang baru kamu kenal, apalagi pria seperti dia," ucapnya tegas.

Kinanti menatap Zayn dengan tatapan bingung, merasa Zayn bereaksi berlebihan. Namun, ia memilih diam dan tidak memperpanjang pembicaraan.

Zayn sendiri merasa kesal dengan dirinya. Ia tidak ingin terlihat posesif, tapi perasaan cemburu itu tetap menguasainya. Bagaimanapun, ia tak bisa menyangkal bahwa kini ia merasa memiliki Kinanti, meskipun hubungan mereka masih jauh dari kata sempurna.

Saat Zayn dan Kinanti tiba di restoran untuk sarapan, suasana terlihat cukup ramai. Mereka memilih meja di dekat jendela yang menghadap ke kolam renang hotel. Zayn tampak lebih tenang pagi ini setelah insiden kecil tadi malam, meskipun pikirannya masih berkecamuk.

Kinanti sedang memeriksa menu ketika tiba-tiba suara familiar menyapanya, "Pagi, Kinanti."

Ia mengangkat wajahnya dan mendapati Angga berdiri tak jauh dari meja mereka, tersenyum ramah. "Oh, Angga. Pagi," balas Kinanti sedikit kikuk.

"Kamu sama siapa?"tanya Angga.

"Ooh sama....suamiku ini kenalkan."Kinanti menunjuk ke arah Zayn.

Zayn langsung menoleh, ekspresinya berubah dingin. "Dia lagi," gumamnya pelan, namun cukup terdengar oleh Kinanti.

"Zayn Wiratama. "

"Angga Wijaya Kusuma."

Belum sempat Kinanti merespons, suasana semakin memburuk ketika Hellen juga muncul dari arah lain restoran. Mata Hellen membulat saat melihat Zayn dan Kinanti duduk bersama. Ia mendekat dengan senyum sinis di wajahnya.

"Zayn," sapa Hellen dengan nada lembut tapi tajam, lalu mengalihkan pandangan ke Kinanti. "Oh, ini istrimu? Baru tahu," lanjutnya, membuat suasana semakin canggung.

Kinanti merasa seperti diserang dari dua sisi—Angga yang masih berdiri di dekat meja mereka dan Hellen yang jelas-jelas berniat menyindir.

Zayn mencoba menjaga ketenangannya. "Ya, Kinanti adalah istriku. Dan maaf, kami sedang menikmati sarapan, jadi..." ucap Zayn dengan nada yang jelas meminta mereka berdua untuk pergi.

Namun, Hellen hanya tertawa kecil, "Tentu, aku tidak ingin mengganggu. Selamat menikmati," katanya sebelum berjalan pergi, meskipun dengan langkah lambat seolah sengaja ingin membuat Zayn tidak nyaman.

Angga, yang menyadari ketegangan itu, akhirnya memutuskan untuk pamit. "Baiklah, Kinanti. Sampai jumpa lagi," katanya sambil tersenyum dan berjalan menjauh.

Kinanti menghela napas lega saat mereka berdua pergi. Ia menatap Zayn yang masih terlihat tegang. "Mas, maaf kalau ini membuatmu tidak nyaman," ucapnya pelan.

Zayn menggeleng, mengambil napas panjang sebelum menjawab, "Bukan salahmu. Tapi mulai sekarang, aku tidak mau kamu terlalu dekat dengan pria seperti Angga. Dan soal Hellen... lupakan saja dia."

"Iya mas, aku mengerti, tapi Hellen bagaimana?"

Kinanti mengangguk meski perasaannya campur aduk. Ia tahu hubungan mereka masih jauh dari sempurna, dan momen seperti ini hanya membuat segalanya terasa lebih rumit.

"Dia masalaluku, sedangkan kau, masa depanku ."

1
Eva Agustina
alur ceritanya Masi monoton sich menurut saya..
Amelia story: iya ka teringat ya masukannya
total 1 replies
Anna Puspita
akhirnya unboxing juga 🤣🤪🤪 cie yang udah di publik hubungan nya
Sulfia Nuriawati
psngan parabola, g ada yg mw terbuka jd tebak²an, mw p kpn? yg bc lm² pegel bin kesel, bikin ngundang byk mslh kalo jyk gn trus
Amelia story: sabar ka, episode selanjutnya keganasan Zayn mulai terlihat ,pokoknya bakal seru
total 1 replies
LISA
Moga hubungan mereka makin dekat
Lilik Farihah
uler Keket datang...
Sumiyati S
memberi pelajaran tentang akhlak yang baik👍
Amelia story: Terimakasih ka
total 1 replies
mB€|6€D€§
cerita yg aneh... masih bisa terhubung tp tdk berhubungan,
secara logika seharusnya ada kepastian masih atw putus.
tapi anehnya masih sama2 merindukan, tp gak ada komunikasi, padahal di hp ada no kontaknya.. 😆😆😆😇😇😇
mB€|6€D€§
itu mah bukan "nada perhatian kusus" tapi kata2 sombong bin merendahkan lawan bicara, onnn...
mB€|6€D€§
walaupun sllu bingung dgn alur ceritanya (ttg kantor t4 kerja), sbg trimakasih krn ada yg dibaca tetap ta kasih hadiah.😊😇
Amelia story: terimakasih ya sudah mampir,
total 1 replies
Lilik Farihah
nah ...ini ceritanya gimana, ktnya Kinan di pindah ke kantor pusat tp kok masih kerja d pabrik cabang🤔
Amelia story: ada lanjutan nya kak dan alasannya
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
main² dg pernikahan, lalo ms lalu blm usai jgn bina ms dpn dg pondasi yg rapuh, inti nya clup tw diri tw posisi gagah g jamin bs gagah jg menjaga rmh tgga, d sini yg kuat kinanti dg nnk parwati, kalo nnk tw hbs zayn
LISA
👍 Bahagia selalu y buat Kinan & Zayn
Amelia story
🥰🥰
LISA
Ntar lagi Kinan akan menjadi istri Zayn..
LISA
Biar tetangga mereka tidak mengganggap rendah lg pada keluarga Kinanti
LISA
👍👍 Kalau Nenek Parwati yg turun tangan..semua g ada yg berani melawan..
LISA
Luar biasa
LISA
Fabio ini ngapain msh deketin Kinan
LISA
Wah pucuk di cinta ulam tiba..ternyt Zayn cucunya nenek Lastri..wah pas deh Kinan jadi cucu menantunya Nenek Lastri
LISA
Kasihan Kinan..pasti Zayn yg nanti membantunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!