Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya menikahi Naira.
Sudah tiga hari Faiz berada di luar kota dan malam ini dia baru saja akan istirahat namun tiba-tiba ponselnya berdering.
"Siapa malam-makam begini telepon" gumam Faiz sambil mengambil ponselnya yang ada di meja.
"Dira!. Ngapain ni anak telpon jam segini" gumamnya lagi.
Faiz pun langsung mengangkat teleponnya dan Dira di sebrang sana pura-pura khawatir dan memberitahu jika sang oma sakit dan minta Faiz pulang. Faiz yang mendengar itu tidak berpikir macam-macam dia langsung pulang begitu saja setelah membangunkan Adrian yang sedang terlelap.
"Cepetan Adrian" ucap Faiz kesal melihat Adrian mengendarai mobil dengan pelan.
"Bapak yang terhormat, kamu mau kita celaka? " tanya Adrian.
"Ye enggak lah" jawab Faiz.
"Nah makanya Gue menjalankan mobil dengan pelan karena kondisi ku yang masih setengah sadar karena ngantuk" ucap Adrian membuat Faiz langsung terdiam.
Namun tiba-tiba Adrian baru ingat jika siang ini adalah acara pernikahan Naira terus jika Faiz pulang apa dia sanggup melihat gadis pujaan hatinya menikah dengan pria lain. Adrian melirik Faiz yang terdiam dan itu membuat Faiz bingung.
"Kenapa lo liatin gue kaya gitu? " tanya Faiz.
"Em.. lo yakin mau balik sekarang? masih jauh ni " ucap Adrian.
"Maksud lo gue gak ngerti? " tanya Faiz.
Adrian membuang nafas kasar lo berkata "Besok Naira nikah lo".
" Gue gak peduli karena yang penting sekarang oma, paling gue diam di rumah sakit"ucap Faiz dengan raut wajah khawatir dan Adrian tau jika sahabatnya ini gak akan sanggup melihat Naira menikah.
Adrian pun langsung tancap gas setelah mendengar jawaban pasti Faiz. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam Faiz sampai di kediaman sang oma karena tujuannya adalah melihat keadaan sang oma.
di dalam rumah sudah berkumpul semua keluarga menunggu Faiz pulang. Faiz langsung turun dan masuk di ikuti Adrian.
Faiz melihat semua keluarga berkumpul berati sang oma sakitnya parah.
"Oma mana? " tanya Faiz dengan khawatir.
"Oma disini" jawab sang oma muncul dari dapur dengan keadaan sehat-sehat saja.
"Loh, Dira bilang oma sakit! " ucap Faiz yang kaget melihat kondisi sang oma baik-baik saja.
"Oma sakit karena mikirin kamu gak mau nikah-nikah" jawab sang oma setelah duduk.
"Faiz duduk! " titah sang papa Kian dan membuat Faiz bingung lalu mengikuti perintahnya Faiz pun duduk di samping Dira sang adik.
"Papa akan bicara langsung pada intinya" ucap Kian sedangkan sang mama memasang wajah khawatir takut sang anak tidak mau.
"Papa minta sama kamu untuk gantiin mempelai prianya Naira" ucap Kian membuat Faiz kaget dan bingung begitu pun Adrian yang mendengar itu semua.
"Maksud papa apa? " tanya Faiz.
"Gilang calon suaminya Naira di tangkap polisi saat sedang pesta minuman keras dan Gilang di nyatakan sebagai pengedar obat-obatan" jawab sang papa Kian membuat Faiz bingung.
"Papa kasian pada om Dimas jika pernikahan ini harus batal karena semua undangan sudah di sebar dan persiapan pernikahan sudah selesai semua. Jadi papa mengusulkan kamu untuk jadi penggantinya" penjelasan Kian sang papa.
Dira berbisik pada sang kakak "Gak akan ada kesempatan lagi bang, jangan sampai di ambil orang lagi" ucap nya membuat Faiz sang kakak melirik Dira karena Dira sepertinya tau sesuatu.
Dira menu bukan foto diary sang kakak yang di temukan dia kamarnya. Faiz langsung melotot ke arah Dira dan Dira sang adik dia cuman tersenyum.
"Faiz, mama sudah capek cariin jodoh buat kamu jadi sekarang kamu mau ya! " bujuk sang mama.
"Udah Terima saja" ucap Adrian yang ikut senang karena akhirnya sang bos bisa mendapatkan sang pujaan hati.
"Ya sudah Faiz mau pa" jawab Faiz membuat semua orang senang dan sang oma langsung menyerahkan baju pengantin ke Faiz dan menyuruhnya cepat-cepat ganti. Faiz mengambilnya lalu membawanya ke kamar dengan di ikuti sang adik Dira.
"Ngapain lo ikuti gue? " tanya Faiz saat tau Dira mengikutinya.
"Mau bantuin abang pakai baju" jawab nya asal.
"Dih gue bisa pakai sendiri" ucap Faiz.
"Bang" panggil Dira dan Faiz hanya bergumam.
"Abang kenapa gak pernah cerita sih jika abang suka sama Naira? " tanya Dira.
"Kamu kan udah baca bukunya ngapain nanya lagi? " balik tanya Faiz.
"Ya aku gak baca semua, aku cuman baca jiak abang suka sama Naira itu saja" jawab nya membuat Faiz berbalik lalu menatap sang adik.
"Jangan bilang kalau ini kamu yang usulkan? "tanya Faiz dan Dira dia hanya tersenyum dan langsung lari keluar dari kamar sang kakak karena takut sang kakak marah.
Setelah selesai Faiz keluar dengan memakai baju pengantin membuat sang oma senang.
" Akhirnya cucuku menikah juga"ucap sang oma.
"Perasaan waktu aku nikah oma gak senang gitu deh" ucap Davin iri.
"Lah kata siapa? justru oma yang nyuruh om kamu buat jodohkan kamu dengan Alma" balas sang oma membuat Davin kena pukulan sang istri Alma.
"Ya sudah kalau semuanya sudah siap sekarang kita langsung berangkat ke rumah Dimas mereka pasti sudah menunggu" Kian memberi instruksi dan semua orang langsung masuk ke dalam mobilnya masing-masing.
Namun Faiz merasa heran semua barang untuk hantaran sudah tersedia bahkan mas kawin saja sang mama sudah menyiapkan. Namun Faiz berpikir positif saja apa sih yang gak bisa di lakukan sang papa yang dengan hitungan jam saja bisa selesai.
Mereka pun sampai dan saat turun Faiz di buat terkejut dengan foto-foto Faiz dan Naira yang dulu sering disebut ambil diam-diam oleh Dira. Bahkan tidak hanya Faiz Dira pun bingung dengan semua ini. Faiz menarik Dira dan berbisik.
"Lo ngapain ngasih foto-foto itu ke bokap" ucap Faiz.
"Gue gak ngasih bang dan gue gak tau jika papa punya foto itu" jawab Dira yang memang tidak tahu apa-apa.
"Kalian bisikin apa sih? " tanya Erika sang mama.
"Enggak ma" jawab Faiz dan Dira langsung kembali ke tempat karena sudah di sambut oleh pemilik rumah.
Faiz masuk ke dalam dan saat ini menunggu acara ijab kabul Faiz duduk di hadapan Dimas sang calon mertua.
Penghulu langsung memulai dan beruntungnya dalam satu tarikan nafas Faiz bisa langsung lancar mengucapkannya. Setelah selesai baru lah Naira keluar dan Faiz di buat kagum dengan ke cantikan Naira yang fi balut kebaya putih dan memakai hijab karena sehari-hari Naira tidak memakai hijab. Naira berjalan di bantu sang kakak dan adiknya untuk mendekati Faiz yang sudah menunggu dan pandangan Faiz terus melihat ke arah Naira.
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..
lanjuut