Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 4
Zayn bangun dari tempat tidur Nala. Gadis cantik itu tertidur pulas karena ulahnya tadi. Di lihatnya jam yang berdetak di atas meja belajar Nala.
Sudah hampir jam setengah lima sore.
Usai memakai bajunya lagi, Zayn menatap wajah Nala yang sembab karena menangis hingga tertidur dengan sendirinya.
Tanya Zayn terulur mengusap pelipis Nala yang masih sedikit basah karena keringat. Tubuh bagian atas Nala masih belum memakai apa pun, hanya tertutup selimut tipis yang melindungi aset atasnya.
Karena Tante mu, papa mengkhianati mama ku Nala! Dalam tubuhmu, ada hak mama yang Tante mu berikan untuk memberi kamu makan! Dari perbuatannya yang sudah menjadi Pela*** papa ku???!!
Zayn memejamkan matanya. Rasa bergemuruh dalam dadanya tak bisa ia jelaskan!
Wajah sendu Nala saat gadis itu terpejam membuatnya merasa bersalah.
Namun mengingat wanita yang sudah masuk dalam kehidupan rumah tangga mamanya, darahnya ikut mendidih!
Zayn mengambil foto Nala yang tertidur, juga ada beberapa rekaman suara yang terdengar erotis untuk bukti teman-temannya bahwa ia berhak mendapatkan uang taruhan itu karena sudah berhasil 'melakukan' dengan Nala.
Tanpa menunggu Nala bangun, Zayn mengambil ranselnya dan meninggalkan rumah Nala begitu saja.
Saat keluar area komplek perumahan Nala, dia melihat mobil yang biasa di pakai mamanya masuk ke komplek itu.
Tangan Zayn mengepal kuat saat melihat siapa yang mengendarai mobil mamanya tersebut!
Setelah itu ia pun memilih untuk ke rumah sakit menemui mamanya.
Ada rencana lain yang sudah ia susun setelah uang itu berada di tangannya!
💫💫💫💫💫
Nala bangun karena kaget. Entah kaget karena apa. Yang ia rasakan adalah dirinya yang tak memakai pakaian.
Setelah itu ia kembali menangis, menyesali apa yang terjadi antara dia dan Zayn.
Ia melihat ke sekeliling, Zayn sudah tak ada di sana. Gadis itu pun berusaha untuk bangkit dari tempat tidurnya.
Ia menghapus air mata yang sudah membasahi pipinya sejak siang tadi. Sedang sekarang sudah hampir sore.
Dia memandangi badannya di depan cermin. Gadis itu kembali menitikkan air matanya saat melihat jejak percintaan yang Zayn lakukan.
Nala memejamkan matanya dan masih sesegukan.
Zayn...!!! Gumam Nala sambil terus menangis.
"Nala....Nala....!"
Lidya berteriak memanggil Nala. Gadis itu pun buru-buru memakai pakaiannya. Tak lupa ia mengenakan handuk untuk menutupi lehernya.
Sayang, wajah sembabnya tak bisa ia tutupi dari sang Tante.
"Iya ...!", sahut Nala dari dalam kamar. Lidya heran melihat Nala yang mengenakan handuk padahal cuaca sedang panas meski sudah menjelang sore.
Dia bisa melihat jika Nala berwajah sembab. Tapi Lidya tak peduli alasan Nala menangis.
Yang Lidya tahu, alasan klasik Nala menangis pasti karena merindukan kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Jadi, Lidya tak merasa aneh jika melihat Nala yang cengeng seperti itu.
"Nangis melulu kerjaan kamu, La! Mau kamu tangisin sampe nangis darah sekalipun orang tua mu ngga bakal balik!", celetuk Lidya.
Hati Nala mencelos mendengar ucapan tantenya.
"Dah, makan nih! Mumpung mood Tante lagi baik ! Tante habis di kasih mobil sama calon suami Tante. Ya ...walau pun mobil bekas sih, tapi lumayan lah buat jalan! Habisin tuh ...kamu kan biasanya masak makanan yang kampungan. Sekali-kali makan masakan restoran!", kata Lidya yang tumben tak bertanya apakah Nala sudah menyapu atau belum.
Nala memandangi makanan yang Lidya bawa. Memang terlihat enak dan mahal, sayangnya...hanya makanan sisa!!!
Nala pun memilih untuk mencuci tangan dan menikmati makanan itu, meski sisa tantenya!
Perutnya lapar tak terisi sejak siang. Apalagi kejadian antara dirinya dan Zayn kembali membuat dirinya terisak pelan.
Dia tak menyangka jika keduanya berhubungan sejauh ini.
"Makan nangis! Ngga di kasih makan nangis! Dasar cengeng kamu tuh ya La! Terharu banget bisa makan kaya gitu, heum??", Lidya menoyor kepala Nala saat akan ke kamar mandi.
Nala kembali terisak walau pun mulutnya masih terus mengunyah makanannya.
Ma, Pa...kenapa kalian ngga ngajak Nala aja?!! Nala sendirian Ma, Pa! Kenapa semua jahat sama Nala!
💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Zayn menggenggam tangan Mamanya yang masih betah dengan tidur panjangnya.
"Mama bangun ya, nanti kalo mama udah bangun...kita pergi berdua aja ya Ma. Papa udah mengkhianati mama. Papa jahat, ma! Papa jahat!!", kata Zayn.
Pemuda itu tertidur sambil terus menggenggam tangan sang mama.
Kamu bilang papa mu jahat karena sudah berkhianat, lantas apa bedanya dengan kamu?? Kamu sudah merusak anak gadis orang , gadis yatim piatu! Lantas, siapa yang lebih pantas kamu sebut jahat Zayn????!!!
Zayn tiba-tiba membuka matanya saat seolah ada yang mengatakan hal tadi di telinganya.
"Nala!!!", gumam Zayn.
Pemuda itu bangkit dari duduknya, berdiri dan memukul udara yang ada di hadapannya.
Entah perasaan apa yang Zayn rasakan saat ini.
💫💫💫💫💫💫💫
Nala datang ke sekolah dengan wajah lesu. Tantenya kembali ngomel saat tahu hari kemarin ia tak mencuci pakaiannya. Alhasil moodnya sudah buruk sejak dari rumah.
Apalagi kejadian kemarin bersama Zayn masih terus membayanginya hingga membuat ia tak bisa tidur cepat.
Dengan langkah gontai ia menemui teman-temannya. Meski hari ujian sudah berakhir, mereka masih datang ke sekolah.
"Nala! Itu tadi gue liat Zayn jatoh! Lo liat deh!", kata salah seorang siswa yang tak Nala kenal.
"Ja-jatoh di mana?", tanya Nala terbata. Meski ia marah, tapi ia tetap masih peduli dengan Zayn.
"Di belakang! Ayo?!", ajaknya. Nala pun mengikuti bocah itu menuju ke tempat di mana Zayn berada.
Namun setelah dekat, justru bocah itu menghentikan Nala.
"Ada apa?", tanya Nala.
Bocah itu pun meminta Nala untuk diam. Dari tempat Nala berdiri, ia bisa melihat Zayn dan teman-temannya mengobrol.
"Buktinya sih udah jelas bro! Ya...walaupun suara desahan Nala doang sih hahahha!", kata teman Zayn.
Nala mengernyitkan alisnya pertanda ia tak tahu maksudnya.
"Foto masih ngga jelas juga?", tanya Zayn. Alis Nala kembali menukik tajam.
"Oke...oke...gue percaya itu foto dan suara desahan Nala! Dan nih....gue kasih duit taruhannya! Moga ngga kena razia ya! Duit banyak tuh ...! Selamat ya, Lo menenangkan taruhan luar biasa ini!!", kata teman Zayn menyerahkan beberapa gepok uang.
"Gue terima duit ini! Thank's!", kata Zayn.
Dada Nala naik turun karena begitu emosi. Dan tanpa ia sadari air matanya meleleh begitu saja.
Aku jadi bahan taruhan ??? Batin Nala!
💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Bonus deh itung2 kenalan 😆
Yang penting bisa bagi waktu buat urusin kerjaan 😁
Ya kannnn???
Terimakasih 🙏🙏🙏✌️