Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
"Kak Brandon harus cepat bangun!" kata Katherine memaksa Brandon bangun dari tidur nyenyak ya.
"Kenapa? Ini masih terlalu pagi untuk bekerja"
"Kak Brandon bisa memeriksa sesuatu sebelum jam kerja dimulai"
Aneh. Biasanya Katherine tidak pernah menyuruhnya untuk cepat pergi dari rumah. Wanita itu akan menahannya selama mungkin di rumah dengan alasan apapun. Tapi bekerja awal mungkin lebih baik baginya yang saat ini sedang suntuk di rumah.
Brandon pergi ke hotel dan memulai pekerjaannya. Tak lama ada pengunjung hotel yang membuat masalah. Dia pergi ke kamar yang dimaksud dan menemukan pengunjung mabuk. Sedang melempar-lemparkan peralatan petugas kebersihan yang bertugas.
"Tolong!" pinta pegawai itu takut terkena masalah.
Brandon segera menangani pengunjung yang mabuk dengan dua petugas keamanan. Tapi karena badan pengunjung itu cukup besar, mereka juga merasa kesulitan.
"Anda lebih baik istirahat Tuan" kata Brandon, meminta pengunjung itu masuk ke dalam kamarnya.
"Aku tidak mau, aku mau minum lagi"
Mengandalkan kekuatan tiga orang pria, akhirnya pengunjung itu bisa dipaksa masuk ke dalam kamar. Tiba-tiba pengunjung itu melihat ke arah Brandon dan ...
"Huweeekkk"
Ohhhh, seluruh seragam atas Brandon terkena muntahan pengunjung itu. Untungnya setelah muntah, pengunjung itu tenang dan tertidur di ranjangnya.
"Bagaimana ini, baju Anda" kata pegawai kebersihan.
"Tidak apa-apa. Aku akan menggantinya sekarang"
Brandon pergi ke toilet dan melepas seragamnya yang terkena muntahan. Lalu berusaha menghilangkan bau yang mulai menguasai hidungnya. Tapi tidak berhasil. Sepertinya dia harus mandi untuk menghilangkan semua bau ini.
"Sial. Kenapa aku tidak punya baju dalam ganti" katanya setelah mencari pakaian dalam yang seharusnya selalu dia siapkan di dalam loker. Kalau seperti ini, dia terpaksa harus pulang.
"Anda mengalami hari yang buruk Tuan?" tanya supir keluarga Cooper yang selalu setia menunggunya.
"Sepertinya" jawabnya lalu tertawa kecil. Mencoba untuk tidak kesal karena kejadian buruk ini
Ternyata, kejadian itu tidaklah buruk sama sekali. Karena yang lebih buruk baru dia temukan saat berada di depan rumah. Brandon kini berhadapan dengan Joanna dan kakak iparnya.
Apa yang terjadi? Pikirnya.
Kenapa Joanna kemari? Dan kenapa Tuan Anthony juga ada disini?
Belum sempat dia bertanya, Katherine berlari dari dalam rumah. Menyambutnya dengan wajah bingung.
"Sayang, kenapa kau pulang?" tanya Katherine. Brandon tidak bisa melihat istrinya yang datang menghampiri. Karena matanya terfokus pada sosok wanita yang ditinggalkannya dengan kejam dua tahun lalu.
"Apa ini?" tanya Brandon.
"Sayang, aku ... Aku ... "
Saat mengambilnya sebagai adik ipar, Tuan Anthony selalu menekankan satu hal. Katherine, istrinya tidak boleh tahu tentang Joanna. Tidak boleh tahu tentang Brandon yang sudah memiliki kekasih sebelum menikah. Karena bagi Katherine, Brandon adalah pangeran tampan berkuda putih yang diciptakan hanya untuknya.
Juga tidak boleh tahu kalau demi menjadikan Brandon sebagai menantu keluarga Cooper. Ada seorang wanita yang harus menderita. Kehilangan semuanya dan terpaksa pergi dari kota untuk mencari kehidupan baru. Dan sekarang, apa yang sedang terjadi? Apa mungkin Katherine tahu tentang Joanna?
"Sayang, aku ... Aku"
Tanpa berpikir dua kali, Brandon berlari ke kakak iparnya.
"Saya mohon maaf Tuan. Tapi saya sama sekali tidak pernah bicara apapun pada Katherine. Tolong, jangan lakukan apapun pada Jo lagi. Tolong! Kalau Anda ingin menghukum. Hukum saya saja" katanya membuat semuanya terdiam.
Lalu dengan suara dalam namun tegas, Tuan Anthony menyuruhnya untuk ...
"Tutup mulutmu!!"
Brandon menunduk, tidak berani untuk melihat Tuan Anthony. Tubuhnya bahkan bergetar hebat, membayangkan hukuman apa yang akan didapat Joanna karena kebodohannya.
Tapi ternyata tidak ada yang terjadi. Brandon sangat bersyukur Tuan Anthony tidak melakukan apapun pada Joanna. Hanya menyelesaikan pembayaran kemudian pergi ke perusahaannya.
Sedangkan Brandon sekarang harus berhadapan dengan Katherine. Dia harus meluruskan hal ini. Agar tidak berakibat buruk bagi keluarganya juga Joanna.
"Sayang ... " panggil Katherine masuk ke dalam kamar saat Brandon selesai mandi.
"Istriku. Maafkan aku tidak jujur padamu" potong Brandon.
"Apa? Apa maksudmu?"
"Aku ingin menyembunyikan ini darimu, karena tidak ingin membuyarkan impianmu tentangku. Tapi ... Benar. Dulu aku memiliki seorang kekasih. Dia adalah Joanna Harding."
Katherine tampak terpukul dengan kebenaran yang dikatakan Brandon. Tapi dia tidak akan membiarkan istrinya itu bersedih tentang hal ini.
"Tapi aku sudah melupakannya. Karena aku sudah menemukanmu. Aku sudah menemukan malaikat secantik dan sebaikmu. Karena itu aku sudah melupakan wanita itu" lanjutnya merubah mimik wajah istrinya.
"Benarkah? Tapi kenapa fotonya masih ada di dompetmu?"
Ternyata dari situlah Katherine mengetahui siapa Jo sebenarnya.
"Aku memang bodoh. Aku ... Tidak pernah membersihkan dompet. Seharusnya aku membersihkan dompetku. Tapi kalau aku tahu foto itu masih disana. Aku pasti tidak akan ragu untuk membuangnya. Percayalah padaku"
Katherine tampaknya yakin dengan semua kata-kata Brandon.
"Benarkah? Jadi kau benar-benar sudah melupakannya?"
"Tentu saja. Mana mungkin aku masih mengingatnya saat kau begitu baik dan sayang kepadaku?"
"Benarkah? Aku lebih cantik dan baik daripada wanita itu?"
"Tentu saja. Tentu saja. Percayalah padaku!"
Setelah berusaha meyakinkan selama setengah jam, akhirnya Katherine berhenti mencurigainya. Juga berjanji untuk tidak mencari tahu tentang Jo lagi. Karena bagi Brandon, Jo hanyalah masa lalu.
Padahal, bagi Brandon.
Jo adalah cinta pertama dan terakhirnya. Bahkan saat melihatnya tadi, Brandon ingin berlari dan memeluk wanita itu. Lalu membisikkan bahwa semua yang terjadi adalah mimpi buruk yang akan segera berakhir.
Seandainya saja, seandainya saja semua ini benar-benar mimpi buruk yang akan berlalu saat mereka terbangun keesokan harinya.
"Sungguh menegangkan. Bagaimana bisa Nona Jo melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan orang-orang seperti itu?" tanya Hito setelah mereka sampai kembali ke rumah Jo.
"Maksudmu orang kaya?"
"Iya. Bukankah mereka sangat merepotkan. Apalagi selalu ada ancaman untuk tutup mulut. Kalau tidak mereka siap untuk menuntut kita"
Tidak hanya menuntut. Pria brengsek itu sepertinya siap untuk melakukan apa saja selain menuntut. Jo sudah pengalaman tentang hal itu.
"Yang terpenting, pembayaran sudah lunas. Dan kita dapat tambahan uang tutup mulut" kata Jo lalu menunjukkan gaji yang akan diterima oleh Hito.
Mahasiswa tingkat akhir itu tampak sangat bahagia. Tidak berhenti bersorak dan melompat kesana-sini.
"Nona Jo. Anda harus memanggil saya lagi kalau ada pekerjaan. Saya siap ditugaskan kemana saja" ucap Hito terlalu percaya diri.
"Tapi ... Berurusan dengan orang berpengaruh juga kaya adalah sesuatu yang sulit. Aku peringatkan kau. Jangan pernah mengumbar masalah ini kepada orang lain. Mulutmu harus selalu tertutup. Kalau tidak, bukan hanya hidupmu yang hancur. Tapi orang tua juga orang yang kau sayangi juga akan ikut menderita"
Mendengar peringatan Jo, nyali Hito mulai mengecil.
"Apa Anda pernah mengalaminya?"
Jo mengingat saat dia tergeletak di lantai rumah ini. Menunggu kematian yang diharapkannya datang menjemput dengan kelaparan.
"Iya. Karena itu, jaga mulutmu!"
"Baik"
Selain khawatir Hito akan melakukan kesalahan. Jo juga khawatir pada apa yang akan dilakukan pria brengsek itu padanya saat mereka bertemu lagi. Semoga saja Brandon dapat membuat keadaan Katherine Cooper menjadi lebih baik. Kalau tidak, pasti dia akan menerima hukuman lagi dari pria itu.