Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B26
Di tempat lain Fristi pun tercengang dengan ponsel yang masih berada di telinganya, di tercengang karena mendengar kata kata adiknya itu. Biasanya adiknya ini sangat penurut namun kenapa kali ini dia seperti ini.
"Ini ini ada apa dengannya kenapa dia seperti ini, apa perkataan ku ada yang salah? Atau karena ancaman ku tadi yang salah?" Fristi bermonolog.
"Sebaiknya aku ceritakan kepada ibu" Fristi pun langsung menghubungi ibunya yang ada di rumah.
Setelah panggilan tersambung Fristi pun menceritakan apa yang terjadi kepada ibunya, Fristi pun terkena marah oleh ibunya.
"Fristi bagaimana pun kamu harusnya tau dengan kesederhanaan adik mu itu, jadi kamu tidak bisa memaksanya, dan sudah bagus dia berjanji akan perlahan lahan untuk merubah penampilannya, kamu hanya terus memaksanya dan bahkan mengancamnya, bagaimana dia tidak marah terhadap mu" ucap sang Ibu yang tak habis Fikir dengan putri pertamanya itu.
"ibu tapi kan ini dia harus kekantor dan menandatangani kontrak perpindahan nama kepemilikan Grup Three F dan di saksikan oleh para petinggi lainnya masa iya dia hanya menggunakan pakaian biasa yang dia gunakan ke kampus" balas Fristi lagi tidak mau disalahkan.
"Duh kamu ini, kamu saja tidak memberitahu kepadanya tujuan kamu menyuruh nya untuk datang ke Grup Three F, salah mu sendiri kan, jadi wajar jika dia hanya mau menggunakan apa yang dia kenakan hari ini, jadi sekarang bagaimana? Jika sudah begini ibu pun tidak bisa membantu mu, walaupun membujuknya sudah pasti dia malah akan bertambah marah, kamu tau kan adik mu seperti apa?" jelas sang Ibu.
"Benar juga BU ini karena salah ku karena tidak menjelaskan tujuan kenapa dia harus kekantor menemui Jerry, dan aku malah memaksanya untuk menuruti permintaan ku untuk menggunakan pakaian yang tidak mau dia gunakan, Aku hanya ingin memberinya sedikit kejutan tapi malah jadi seperti ini, Bu tolong bujuk dia agar dia mau melanjutkan ke kantor Three F hari ini juga, pakaian terserah dia mau menggunakan apapun, aku tidak akan memaksanya lagi" Fristi memohon kepada ibunya, karena dia tau jika dia menghubungi Ferdian pasti adiknya itu akan mengabaikannya.
"Baiklah ibu akan mencoba membujuknya, tapi ibu tidak akan memaksa jika dirinya tidak mau meneruskan ke kantor Three F hari ini juga" ucap sang ibu.
"Baik bu, setidaknya biarkan dia tidak marah kepada ku lagi bu" ucap Fristi.
"Yasudah ibu akan mencobanya, kebetulan ada adik bungsu mu juga baru pulang sekolah, mungkin dia juga bisa membantu membujuknya, kamu tau kan Ferdian itu paling tidak bisa menolak jika Faezya walaupun dalam keadaan semarah apapun dia" ucap sang ibu lagi.
"Ahh iya benar Faezya 1 1 nya orang yang tidak mungkin di tolak permintaannya, aku sedikit lega jika Faezya bisa membantu membujuk Ferdian."
"Yasudah ibu akan menghubungi Ferdian dulu, kamu jangan lupa makan, jangan hanya kerjaan saja yang kamu urus, perutmu juga harus kamu urus agar tidak sakit" Sang ibu memperingati.
"Baik bu" ucap Fristi.
Dan panggilan pun diputuskan oleh ibunya.
"Ada masalah apa bu? Sampai menyebut nyebut nama ku dan kak Ferdian?" tanya Faezya ketika panggilan sudah terputus.
"Kakak Fristi dan Kak Ferdian sedang bertengkar, kamu bantu ibu ya nanti jika kak Ferdian tidak mau memaafkan kak Fristi" jawab sang ibu.
"Mereka bertengkar? kok bisa ibu? Kenapa memangnya?" tanya Faezya penasaran karena dia tau jika kedua kakaknya itu selalu baik baik saja.
"panjang ceritanya, pokoknya nanti kamu bantu ibu ya jika kak Ferdian masih marah"
"baik bu aku pasti akan bantu"
"yasudah ibu hubungi kak Ferdian dulu ya, kamu dengarkan baik baik ya pembicaraan nya, biar kamu bisa membujuknya jika kak ferdian masih marah" ucap sang ibu lagi dan langsung menghubungi Ferdian.
Di sisi lain di pinggir jalan, Ferdian sedang berjalan dengan tatapan datar, dan di ikuti oleh Seno dibelakangnya, sedangkan mobilnya di tinggal di tepi jalan.
"Kak Seno mengapa mengikuti mu, kembalilah ke kantor, aku sudah bukan Tuan muda mu lagi jadi tidak perlu menjaga ku, aku pun sudah terbiasa sendiri selama ini. Jadi kembalilah" ucap Ferdian sambil terus berjalan tanpa menoleh kebelakang.
"Tidak Tuan Muda, selama belum ada perintah dari Tuan Besar atau Nona Muda Fristi aku tidak akan meninggalkan Tuan Muda"
Ferdian berbalik ke arah Seno dan berkata "STOP PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN TUAN MUDA KARENA AKU BUKAN TUAN MUDA, SEBAIKNYA KAK SENO KEMBALI!!!" ucap Ferdian dengan marahnya, dengan wajah merah, dan dengan Aura yang sangat mendominasi layaknya pemimpin yang tidak mudah untuk di goyahkan.
Seno yang melihat semua itupun langsung tertunduk, dan bergumam dalam hatinya "Sungguh benar benar seperti Tuan Besar ketika marah"
Ferdian pun berbalik badan lagi dan melanjutkan perjalanannya namun baru saja 1 langkah ponselnya pun berbunyi, dia berfikir jika yang menghubungi itu kakaknya jadi dia mengabaikannya dan terus berjalan namun ponselnya masih terus berdering hingga beberapa kali, Ferdian pun mengeluarkan ponselnya dari saku berniat untuk mematikannya, namun dia tidak jadi mematikan ponselnya karen yang menghubunginya itu adalah ibunya, dia pun berhenti berjalan dan duduk di sebuah kursi di halte bus yang kebetulan dirinya lalui dan kebetulan juga sepi tidak ada orang.
"Halo nak kamu sekarang dimana?" sang ibu bertanya dengan suara lembut, dan begitu menyejukkan.
"Aku di Halte bu"
"Nak ibu mau berbicara sebentar boleh?"
"loh kenapa ibu bertanya seperti itu? Apa kak Fristi sudah menghubungi ibu agar membantunya membujukku" ucap Ferdian sambil menahan emosinya.
"Benar nak kakak mu sudah menceritakan semuanya kepada itu tadi, jadi apa kamu juga akan marah kepada ibu jika ibu meminta mu tetap pergi ke kantor Grup Three F dengan menggunakan pakaian yang sudah di berikan?" tanya ibunya lembut.
"Bu ibu kan tau keadaan ku selama ini bagaimana, dan jika tiba tiba harus berpenampilan yang tidak membuatku nyaman secara tiba tiba aku pasti akan menolaknya bu, aku hanya bisa menggunakan apa yang membuatku nyaman untuk saat ini, tapi mungkin aku perlahan lahan akan merubah sedikit penampilan ku kedepannya, hanya itu saja permintaan ku" jelas Ferdian dengan suara yang lembut dan sedikit manja seperti biasa dia berbicara dengan ibunya.
"Baiklah jika itu kemauan mu ibu juga tidak akan memaksa cara kamu berpenampilan untuk saat ini, tapi kamu harus tepati ucapan mu kamu harus perlahan lahan merubah penampilan mu agar jika suatu saat ada acara penting kamu tidak keberatan untuk mengenakannya" ucap sang ibu meminta Ferdian untuk menepati ucapannya untuk kedepannya.
"Baik bu aku janji aku akan berusaha untuk membiasakan diri kedepannya"
"Baiklah ibu percaya dengan ucapan janji mu itu, jadi sekarang kamu kembalilah ke Kantor Grup TF, Jerry sudah menunggu mu disana, dan maafkanlah kakak mu yang sudah memaksamu menggunakan pakaian yang tidak mau kamu pakai" pinta sang ibu lagi.
"Baik bu aku akan ke kembali ke kantor Grup T F, tapi untuk kak Fristi aku tidak mau memaafkannya karena telah menggertak ku, aku takut kedepannya dia akan seperti itu terus kepada ku sedikit sedikit menggertak jika tidak berhasil akan meminta bantuan ibu lagi, jadi aku tidak akan memaafkan nya untuk sementara ini bu" jawab Ferdian.
"kakak kakak jangan seperti itu dengan kak Fristi kakak harus memaafkan kak Fristi, aku tidak mau mendengar ke dua kakak ku bertengkar seperti ini" tiba tiba suara Faezya terdengar, dan sontak membuat Ferdian terkejut.
"Faezya"
"iya kak ini aku, aku mendengar semuanya, ayolah kak jangan seperti itu, aku tidak mau ke dua kakak ku bertengkar, dan aku juga mau melihat kakak berpenampilan seperti ayah, pasti kakak akan terlihat lebih tampan lagi dan bisa mengalahkan ketampanan ayah" pinta Faezya.
"Hft, baiklah kakak akan memaafkan kak Fristi, tapi untuk berpenampilan seperti ayah,......."
"Pokoknya aku mau kakak harus berpenampilan seperti ayah sekarang, kemudian foto dan kirim kepada ku" ucap Faezya yang memotong ucapan Ferdian yang belum selesai.
"Adik kakak belum terbiasa, kakak akan belajar untuk membiasakan berpenampilan seperti ayah kedepannya, kakak berjanji jika kakak berbohong kamu bisa menghukum kakak sepuasnya" Ferdian berjanji lagi, kali ini kepada adik kesayangannya.
"Benar ya kakak harus secepatnya berpenampilan seperti ayah, awas jika kakak berbohong aku tidak akan menghukum kakak, tapi aku takan mengakui kakak sebagai kakaku lagi" ancam sang adik.
"Ahhhh. Baik baik kakak berjanji secepatnya akan seperti ayah" Ferdian kali ini sudah tidak bisa lagi berkutik ancaman adiknya ini membuatnya terasa sakit jika dia memikirkan itu sampai terjadi.
'hehehe bagus bagus itu baru kakak Ferdian Ku yang tampan" ucap sang adik yang merasa puas karena kakaknya berjanji dengannya.
"yasudah nak sekarang kembali lah masuk ke mobil dan lanjutkan perjalanan mu kekantor Grup T F" ucap sang ibu bergantian berbicara. Sedang kan Sang adik sedang bersenandung dari kejauhan namun masih terdengar oleh Ferdian.
"Baik bu" ucap Ferdian dengan suara lembut dan dengan senyum senang mendengar adiknya merasa senang disana. Kemudian panggilan pun di akhiri oleh ibunya.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏