Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membangun Sayap Kesuksesan
Hari ini Aleyza merasakan perasaan senangnya karena ia sudah tahu mantra untuk menghancurkan penghalang di kastil tua ini.
Berterima kasih kepada orang yang memberikan buku itu padanya. Tapi yang menjadi pertanyaan siapa pria misterius dan apa tujuannya membantunya. Karena seseorang tidak akan membantu jika itu akan sangat merugikannya. Pastinya pria itu mencari keuntungan untuk menolongnya.
Tapi melihat matahari sudah hampir menunjukkan pagi hari. Aleyza langsung berada di dapur untuk membuat bacon, telur, pancake, dan makaroni chess. Ia ingin anak-anaknya memakan masakannya.
Tidak lama setelah Aleyza menyelesaikan masakannya Eli datang dengan menggenakan gaun berwarna cokelat.
" Selamat pagi my lady." ucap Eli menyapa Aleyza dengan sedikit membungkuk.
" Selamat pagi Eli, sudah aku bilang panggil saya Aleyza saja dan tidak perlu membungkuk. Sebab aku sudah mengganggap mu sebagai saudaraku sendiri." ucap Aleyza sambil tersenyum mengapresiasi kesetiaan Eli kepada nya atau lebih tepatnya Aleyza asli.
Eli yang mendengarnya merasa terharu ia tidak merasa pantas untuk mendapatkan kebaikan dari Lady nya. Menurutnya wanita itu sudah banyak membantunya telah mengeluarkannya dari tempat perbudakan itu.
Melihat Eli yang sedang menangis Aleyza langsung mengeluarkan sapu tangan dari saku gaun yang dikenakannya.
" Terima kasih my Lady." ucap Eli menerima sapu tangan Aleyza.
Aleyza menggangguk kepalanya sebelum berpikir tentang pria misterius itu semalam.
" Eli, apa kau mengenal seorang pria berambut hitam dengan poni di bagian kanan dahinya dan matanya biru hampir keabuan di istana?" tanya Aleyza entah mengapa tidak bisa menahan perasaan penasaran kepada pria itu.
Eli yang mendengarnya langsung dibuat berpikir.
" IYA LADY." ucap Eli yang tanpa sadar berteriak.
BRAK...
Suara Eli yang keras membuat pintu dapur terbuka.
" Mama/ Eli apa terjadi sesuatu?" ucap Alrick dan Elrick dengan khawatir.
Alrick dan Elrick yang awalnya ingin mendatangi dapur untuk bertemu mama terdengar suara teriakan langsung panik dan tanpa segan-segan membuka pintu dapur.
Aleyza menggelengkan kepalanya sambil melirik sekilas tajam Eli.
" Eli nanti kita bicarakan nanti dan siapkan perlengkapan karena hari ini saya akan ke ibu kota lagi." ucap Aleyza menyuruh Eli untuk menyiapkan keberangkatan nya ke ibu kota.
Eli sedikit ragu melaksanakan perintah Lady nya mengingat apa yang akan dilakukan sang kaisar jika mereka ketahuan.
" Tapi my lady, bagaimana jika Kaisar?" tanya Eli dengan suara ragu-ragu.
Aleyza mengangkat tangannya menyuruh Eli untuk diam.
" Tenang saja aku sudah membuat sesuatu supaya kita tidak ketahuan. Sudah saatnya saya menerbangkan sayap menuju kesuksesan ku." ucap Aleyza sambil menyeringai.
...****************...
Kaisar Lucius merasa tidak senang dengan pesta kali ini mengingat kembalinya Duke Riddle di sambut baik oleh semua orang di kekaisaran. Apalagi Duke Riddle semakin di kenal dengan kemenangan di semua peperangan nya.
Membuat nya lebih di hormati lagi apalagi ia harus membuat pesta menyambut kembali nya Duke Riddle. Ia tidak menolaknya karena akan menimbulkan perdebatan sebab hal itu akan menunjukan bawa Kaisar sama sekali tidak menghormati seseorang yang telah berjuang melawan musuh demi kekaisaran dan apalagi orang itu merupakan saudara seayah.
Sedangkan di sisi lain Duke Riddle berdiri di pojokan menyandarkan tubuhnya di tiang sambil tangannya memegang wiski api. Sebenarnya Duke Riddle sama sekali tidak menyukai pesta ia hanya datang untuk menikmati ekspresi kemarahan dan keirian Kaisar kepadanya.
Tidak berapa lama seseorang datang menghampirinya.
" Hallo Duke Riddle saya....
Countine...