Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Setelah makan malam bersama keluarganya, malam ini Luna dan Selena sedang berada dalam perjalanan menuju suatu tempat. Selama Luna amnesia, Selena memang selalu berpura-pura terlihat menjadi seorang kakak tiri yang baik untuk Luna.
Malam ini Selena mengajak Luna untuk pergi keluar, wanita itu memang pandai bersandiwara, bersikap seolah-olah menjadi kakak tiri yang baik.
Luna tidak sengaja menoleh ke sebuah halte bus. Tiba-tiba saja terlintas di dalam pikirannya ketika dia melihat seorang pria berbadan gemuk yang sedang duduk disana, walaupun badannya gemuk dan wajahnya pas-pasan, tapi bagi Luna pria tersebut cukup menarik.
"Sebenarnya siapa pria itu? Mengapa dia sering muncul di dalam pikiranku?" gumam hati Luna.
Kepalanya selalu merasa sakit jika dia harus memaksakan diri untuk bisa mengingat masa lalunya. Selama lima tahun ini dia merasa hidupnya sia-sia karena pikirannya seakan kosong, dia tidak dapat mengingat sedikit saja tentang masa lalunya.
Rupanya Selena membawa Luna ke sebuah kafe. Dia hanya ingin memberikan kado spesial untuk Arga yang selalu menganggap dirinya sebagai seorang pemuas naf-su saja. Bagaimana kalau ternyata seorang wanita yang Arga cintai menjadi pemuas naf-su tiga orang pria dalam waktu semalam? Karena itulah dia sengaja memberikan minuman yang mengandung alkohol kepada Luna.
Selena tersenyum puas ketika melihat Luna yang sedang meneguk minuman tersebut, sementara dia hanya meminum jus jeruk saja.
"Lun, aku buru-buru banget nih. Aku lupa ada berkas penting ketinggalan di kantor, gak apa-apa kan aku tinggal?" Selena berpamitan kepada Luna untuk pergi duluan dari kafe tersebut.
Luna pun menganggukkan kepalanya, "Oh ya sudah tidak apa-apa, kak. Biar nanti aku naik taksi aja."
Selena menggelengkan kepalanya, "Gak usah, nanti aku suruh supir menjemput kamu. Kamu tunggu di depan kafe saja."
Luna pun menganggukkan kepalanya, "Iya, kak."
Setelah Selena pergi, Luna pun meneguk minumannya sampai habis. Namun, entah mengapa tiba-tiba saja dia merasakan kepalanya sangat pusing. "Ah kepalaku kenapa pusing sekali? Apa aku salah minum?"
Luna teringat dengan supir pribadi yang akan dipanggil oleh Selena untuk menjemputnya, karena Luna lupa tidak membawa ponselnya. Dia pun berjalan keluar dari kafe dengan langkah sempoyongan.
Ketika wanita itu sedang berdiri di depan kafe, dia dikejutkan dengan kehadiran tiga orang pria berbadan kekar, mereka menyeret Luna membawanya untuk masuk ke dalam mobil sedan berwarna merah. Mereka adalah pria yang sudah di bayar oleh Selena untuk meniduri Luna secara rame-rame.
"Wah barang bagus nih." ucap pria berbaju merah.
"Hei cantik, yok ikut abang." Seorang pria berbaju kuning berkata seperti itu sambil menarik tangan Luna.
Sementara pria yang satu lagi hanya terkekeh kegirangan.
Luna walaupun mabuk berat karena minuman yang dia minum kadar alkoholnya cukup tinggi, dengan sisa tenaga yang dia punya, dia mencoba untuk memberontak. "Lepaskan aku. Kalian siapa? Jangan macam-macam padaku! Aku akan melaporkan kalian pada polisi!"
Namun, ketiga pria tersebut masih saja bersikeras untuk menyeret Luna masuk ke dalam mobilnya. Dengan sekuat tenaga Luna berusaha untuk memberontak, dia memberikan tendangan madunnya, pas mengenai senjata mereka secara bergiliran.
Dugh!
Dugh!
Dugh!
"Arrrgghh!" Ketiga pria itu mengerang kesakitan sambil memegang senjatanya yang terasa sangat linu.
Luna segera berlari menyebrangi jalan, dia menjerit histeris saat melihat ada sebuah mobil yang hampir saja menabraknya.
"Aaaaaa!"
Ckiittt!
Mobil itu pun segera berhenti. Ternyata orang yang mengendarai mobil tersebut adalah Jonathan, pria itu memang sebenarnya sudah berada di Indonesia hari ini. Dia tertegun ketika melihat seseorang yang sedang berdiri di depan mobilnya. Seorang wanita yang selama ini dia benci.
Jonathan sangat menyesal, jika dia tahu wanita yang hampir saja dia tabrak adalah seorang wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu, lebih baik dia tidak perlu memberhentikan mobilnya.
Apakah dia harus menabrak wanita itu sekarang? Jika mengingat bagaimana kejamnya perlakuan Luna yang telah mencampakkannya. Wanita yang sudah dia lindungi sampai dia harus dijebak atas matinya seorang pria bernama Bima, membuat dia harus dijatuhi hukuman mati. Luna malah pergi berbisnis ke luar negeri sambil bersenang-senang dengan Arga.
Kemudian Jonathan melihat ada tiga orang pria yang sedang berlari mengejar Luna.
Jonathan menarik sudut bibirnya, haruskah dia membiarkan Luna tertangkap oleh ketiga pria itu? Atau lebih baik dia menabraknya saja?
Bukankah salah satu tujuan dia datang ke Indonesia untuk menghancurkan semua orang yang sudah menyakitinya dan membunuh adiknya? Dan Luna adalah salah satu orang yang ingin Jonathan hancurkan