NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Nanti pulang jam berapa? Jangan ke mana-mana, harus langsung ke rumah."

"Seperti biasa, ada les untuk anak lain, mungkin sampai rumah agak sore."

"Izin, sekalian bilang tidak bisa datang lagi untuk ke depannya," ujar Hanan serius.

"Maksudnya?" Nahla jelas tidak setuju.

"Resign dari les ke anak-anak lain, Dek, cukup ngeles Icha saja, nanti waktumu terbagi banyak."

"Tidak boleh seenak hati begitu Mas, itu sudah menjadi tanggung jawabku, lagian cuma dua anak dalam seminggu."

"Untuk hari ini saja, setelahnya pikir nanti, nanti aku bakalan datang ke rumah bawa keluarga, masa kamunya nggak ada," ujar Hanan dadakan.

"Hah, kok mendadak gini sih, jangan nanti juga, kenapa musti buru-buru," ujar Nahla cukup kaget. Nampaknya Pak Hanan ingin segera meresmikan lamaran itu.

"Ini sudah bilang, nggak buru-buru juga. Tidak usah menyiapkan apa pun, cukup hati dan perasaan kamu saja," kata pria itu santai sembari mengemudikan mobilnya.

"Kenapa sukanya mendadak sih, gimana ceritanya nggak siapin, katanya mau bawa keluarga." Nahla seketika dibuat bete lantaran pria di sampingnya dadakan sekali.

Mobil berhenti tepat di depan gerbang Tunas Bangsa.

"Kalau bisa izin saja pulang lebih awal, jangan banyak pikiran, ini untukmu," ujar pria itu masih sempat-sempatnya tersenyum kalem. Menyodorkan sebuah paper bag yang isinya sebuah brokat cantik untuk acara malam nanti. Senada dengan pakaian yang akan dikenakan dirinya.

"Apa ini?" tanya Nahla menerima dari tangannya.

"Buka saja, selamat mengajar calon istri," pamit pria itu setelah menurunkan Nahla sembari menyisakan senyuman.

Perempuan itu dibuat bingung dengan tingkahnya yang serba ingin cepat. Buru-buru Nahla menghubungi orang rumah agar mempersiapkan segala sesuatunya karena nanti akan ada tamu.

"Apa Nduk, kok dadakan begitu? Berarti ini Ibuk harus masak banyak begitu?" sahut Bu Kokom dari sebrang telepon cukup kaget.

"Iya Buk, maaf, Nahla juga baru dikabari Mas Hanan gitu, Ibuk ada uangnya tidak?"

"Ada Nduk, bukan itu, tapi perlu persiapan ini," sahut Ibu ikut rempong juga. Biarpun yang datang hanya keluarga tetap saja harus persiapan, belum lagi mengundang tetangga dan orang penting di wilayah tempat tinggalnya untuk menyaksikan acara lamaran tersebut.

"Ibuk tenang ya, minta tolong Mang Asep saja untuk mengantar ke pasar, nanti Nahla kabari lagi, secepatnya Nahla akan pulang usai mengajar," ujar gadis itu menenangkan ibunya.

Panggilan ditutup, perempuan itu langsung masuk dengan perasaan yang sebenarnya sedikit tidak tenang juga.

"Pagi Bu Nahla?" tanya seorang murid menyapanya.

"Pagi," jawab Nahla berjalan cepat setelah mengangguk ramah.

Beberapa orang di antaranya memperhatikan paper bag yang dibawa Nahla. Termasuk guru dan staf yang ada di ruangan. Apakah kali ini penampilannya cukup aneh.

"Bawa apa, Bu?" tanya Bu Siska paling kepo.

"Owh ... ini titipan," jawab Nahla mengamankan. Tidak boleh ada yang tahu isinya, dirinya saja baru mengintip belum melihat sepenuhnya. Tetapi dari warnanya yang soft pink itu jelas menarik dipandang mata.

Sebenarnya Nahla sudah kepikiran di rumah, tetapi ia harus fokus mengajar sampai jam terakhir nanti. Nahla baru saja memberi materi, lalu memberikan soal-soal untuk dikerjakan.

Sembari menunggu siswa siswinya selesai, perempuan itu sempatkan membuka ponselnya yang sedari tadi cukup banyak pesan yang masuk. Tertarik membuka pesan dari pria yang tadi pagi menjemputnya. Seketika kebingungan melanda otaknya.

[Ukurannya berapa?]~ Ayah Icha

"Ukuran?" batin Nahla bertanya-tanya. Keningnya berkerut indah memikirkan pertanyaan ambigu itu. Perempuan itu pun mengetik balasan, hingga hal yang tak terduga mencuat di antara deretan baris huruf. Ternyata yang dimaksud adalah ukuran yang tidak bisa disebutkan. Membuat perempuan itu jelas malu ditanya seperti itu.

"Ish ... dasar Mas Duda mesum!" batin Nahla cukup resah.

[Aku nggak tahu makanya nanya, jangan ngambek, takutnya nanti dibeliin ngasal kegedean, atau bahkan kekecilan. Hehehe]~ Ayah Icha.

Perempuan itu tak minat membalas lagi, terlebih sedang mengajar cukup serius. Hingga bertemu jam terakhir.

Pulang sekolah, Nahla langsung ke bengkel mengambil motornya. Perempuan itu benar-benar tidak persiapan apa pun. Langsung melesat mengemudikan ke rumah karena Ibu juga di rumah pasti sudah sibuk. Gadis itu tak lupa mengirim pesan pamit untuk anak didik lesnya kalau sore ini tidak bisa datang.

Seperti dugaan Nahla, saat sampai rumah, nampak sudah ramai orang. Ibuk meminta tolong saudara-saudaranya yang dekat untuk membantu menyiapkan jamuan. Tak lupa dekoran kecil menghiasi ruang tamu, kali ini real ide Ibu yang tidak disangka-sangka Nahla sebelumnya.

"Buk, ini semua ide Ibuk?" tanya Nahla menemui ke belakang sambil menyalim Bibi, dan juga saudara lain yang tengah membantu.

"Baru pulang Nduk? Gimana? Suka nggak?" Perempuan yang tak lagi muda itu ternyata kekinian juga.

"Suka Buk, Ibu tahu aja dekorasi lamaran ala-ala sekarang," sahutnya tersenyum bangga.

"Sudah, nggak usah ikut sibuk di sini, udah banyak yang bantuin, sekarang mandi terus dandan saja," ujar Ibuk memberi ruang. Perempuan itu juga memanggil MUA untuk meng make over putrinya.

Senyum Nahla makin lebar saja, biarpun dadakan, perempuan yang telah melahirkan dirinya ke dunia itu cukup cekatan mengatur semuanya. Bahkan hingga dekorasi ruangan pun disulap sedemikian rupa sesuai warna kesukaan Nahla.

Nahla membuka brokat yang tadi diberikan Hanan. Perempuan itu siap memakainya malam ini juga.

"Masya Allah ... cantik banget," gumam perempuan itu menjabarkan di depannya. Alhamdulillah begitu pas dan nyaman di tubuh Nahla.

1
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
Ray
🤣🤣🤣🤣🤣 yang udah puluhan tahun aja bakalan ingat. itulah perempuan, terkecuali dah pikun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!