Nadia melihat secara langsung perselingkuhan sang suami. Dan di antara keterpurukannya, dia tetap coba untuk berpikir waras.
Sebelum mengajukan gugatan cerai, Nadia mengambil semua haknya, harta dan anak semata wayangnya, Zayn.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim.nana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Bab 23
Tiba di rumah Daddy Steve, Zayn tercengang, menatap sebuah rumah yang sangat besar, bahkan jika dilihat-lihat rumah ini seperti tiga kali lipat lebih besar dibanding rumahnya bersama Daddy Aslan.
Turun dari mobil itu Steve lantas menggendong Zayn untuk masuk ke dalam rumah. Steve selama ini memang sangat menyukai anak-anak, dia seperti mendapatkan sebuah bonus ketika mendekati Nadia, ternyata Nadia sudah memiliki anak.
Kasih sayangnya tulus, bukan karena hanya ada maksud tersendiri.
Semakin masuk ke dalam rumah itu Zayn pun semakin dibuatnya tercengang, sejak tadi bocah itu selalu tersenyum seolah dia lupa tentang pertengkarannya dengan sang ayah beberapa saat lalu.
Mereka naik ke lantai 2 sampai akhirnya tiba di sebuah kamar, kamar yang kata Daddy Steve adalah kamar Zayn di rumah ini.
"Ini adalah kamar mu sayang, ayo kita masuk," ajak Steve dengan antusias, makin membuat Zayn bahagia sampai tak terukur.
Sementara Nadia semenjak tadi terus merasa tidak enak hati, dia sudah memikirkan Bagaimana caranya untuk membalas semua kebaikan ini.
Meskipun beberapa hari terakhir Steve ingin memiliki sebuah hubungan yang serius dengannya, tapi tetap saja Nadia merasa tidak seharusnya seperti ini.
Ini terlalu berlebih-lebihan.
Cukup lama mereka semua berada di dalam kamar itu sampai akhirnya Zayn asik sendiri dengan semua mainan yang tersedia di sana.
"Terima kasih Dad, terima kasih yang sangat banyak!!" ucap Zayn seraya menghambur memeluk Daddy Steve. tanpa perlu dijelaskan apapun sekarang dia sudah tahu bahwa Daddy Steve adalah daddy-nya yang baru. Bukan lagi Daddy Aslan.
Zayn tidak merasa kehilangan sedikitpun terhadap Daddy kandungnya itu, karena selama ini pun dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang utuh. Selalu ibunya yang berperan sebagai ibu dan ayah sekaligus.
"Baiklah, Daddy memberimu waktu 15 menit untuk tetap menikmati mainan ini, tapi setelah itu kamu harus segera tidur. bibi Narti akan menemani kamu," jawab Daddy Steve.
"Siap!" balas Zayn antusias.
Setelahnya Steve dan Nadia keluar dari sana.
"Aku akan mengantar mu ke kamar," ucap Steve, awalnya Nadia mengikuti langkah pria ini, tapi kemudian langkahnya perlahan jadi pelan saat dia tahu kemana arah kamar yang akan mereka tuju.
Yaitu kamar pria ini sendiri.
Tidak mungkin kan mereka akan tidur di kamar yang sama?
Nadia menggelengkan kepalanya pelan dan saat itu juga langkah kakinya benar-benar berhenti.
Steve yang menyadari Nadia tidak lagi berjalan dia pun ikut berhenti juga, lantas menatap wanita ini dengan tatapan yang lekat.
"Kita akan tidur di kamar yang sama, apa ada masalah dengan hal itu?" tanya Steve, bicara dengan suaranya yang begitu lembut. sangat menenangkan tapi tetap saja apa yang diutarakan oleh Steve adalah sebuah kesalahan.
Mereka tidak memiliki hubungan apapun, lalu bagaimana bisa tidur di tempat yang sama? apalagi saat ini status Nadia masihlah istri orang lain.
Kata cerai baru keluar dari mulut, sementara proses pun masih sedang berlangsung belum ada putusan bagaimana akhirnya tentang pernikahannya dengan Aslan.
"Percayalah padaku Nad, aku tidak akan melakukan apapun padamu, kita hanya akan menghabiskan malam bersama. Aku tidak ingin kamu merasa sendiri dan kesepian jika tidur sendirian," terang Steve pula.
Sebuah penjelasan yang seketika membuat hati Nadia seperti luluh.
Belum lagi saat dia merasakan Steve membelai wajahnya dengan lembut.
Nadia benar-benar seperti terhipnotis, dia diam saja saat akhirnya Steve menarik tangannya dengan lembut untuk segera masuk ke dalam kamar itu.
sehàrusnya kamu bantunya diam2,kalau sudah jelas status nadia barunkamu maju.