Sitomat, Yang Kau Campakkan

Disalah satu cafe di Singapura, Chavin duduk sedang menunggu seseorang. Matanya sesekali melirik pintu masuk, hatinya sangat berdebar lebih cepat tidak seperti biasanya.

Dia mengenakan setelan abu abu yang tampak begitu rapi. Dengan dasi biru tua yang memberikan penampilan nya sangat menarik. Dan terlihat kesan profesional.

Tetapi ada kegelisahan yang tampak diwajahnya. Yah mungkin dia tidak sabar menunggu kekasih hatinya yang selalu membuat jantung nya tidak keruan itu. Siapa lagi yang dia tunggu kalau bukan Jennie.

Seiring nya waktu dia pun sudah tak ingat lagi dengan Alexa. Yang sempat berhari hari dia menunggu jawaban dari Alexa, sampai berjanji mau berlutut meminta maaf. Nyatanya omong kosong.

Seorang Chavin tentu tidak tahan berlama lama jomblo. Apalagi sekarang yang di hadapan nya selalu Jennie si gadis sexy penuh gairah tentu sekelip mata Chavin pun melupakan Alexa.

Tak lama kemudian pintu cafe terbuka. Jennie kekasih hatinya melangkah masuk dengan mini dress hitam ketat dibagian belakang terbuka sampai sepinggang sehingga terlihat lekukan tubuh nya. Membuat semua lelaki dicafe itu meleleh melihatnya.

Wajah nya yang tirus. Lehernya yang jenjang, body nya yang langsing. Sempurna tentu tipe cewek seperti ini lah yang membuat Chavin mabuk kepayang. Wajahnya yang cantik dengan polesan makeup. Semakin anggun.

Begitu mata mereka bertemu. Chavin tersenyum lebar. Bila saja dekat dengan Jennie hati dan jantung chavin tidak menentu arahnya.

"Honey... "Sapa Chavin sambil berdiri dan menarik kursi untuk nya sambil memberi kecupan dikening Jennie. "Dua menit aku menunggu mu honey. Rasanya bagai 2hari, apakah kamu tau itu. "ucapnya menggoda.

"Eehhmmm... Honey kamu jangan menggoda ku. Padahal aku sudah cepat. Karena aku tidak mau membuat kekasih ku menunggu lama. "jawab nya sambil tersenyum.

"Kan sudah aku katakan kita harus tinggal satu apartemen. Biar aku bisa setiap detik bisa melihat kamu honey. " Ucap Chavin.

"Honey, aku takut nanti kamu tidak tahan menghadapi ku setiap hari. Kerena aku orang nya menyebalkan aku aku takut kamu nanti tidak tahan honey. " jawab Jennie.

"Eehhmmm... tidak tahan? Tidak tahan dalam hal apa Honey??? Aku memang selalu tidak tahan jika aku melihat kamu terlalu sexy, terlalu cantik, bisa bisa aku menerkam mu setiap hari."ucap Chavin sambil Menggoda Jennie.

"Aahhh... Honey kamu berusaha menggoda ku yah? " tanya Jennie dengan perasaan malu malu.

"Kau tau Jennie. Kamu adalah wanita satu satunya yang aku rela habiskan waktu bersama mu. Yang aku mau lihat setiap pagi saat mataku terbuka. " ucapnya.

"Ehmmm.. Chavin berhenti menggoda ku. Ok. " ucap Jennie tersenyum lebar dan malu malu itu.

Mereka saling pandang, dalam pandangan mereka, sesuatu yang tak bisa disangkal. Yah mereka sedang jatuh cinta, begitu dalam hingga seolah dunia di sekitar mereka menghilang.

“Chavin, kau tahu,” kata Jennie sambil menatap lurus ke matanya. “Aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Kau membuatku merasa hidup. Kau mampu membuat aku terasa hangat. ”ucapnya.

Chavin mengangguk pelan, tangannya dengan lembut menyentuh tangan Jennie yang terletak di atas meja. “Aku juga merasakannya, Honey. Bersamamu, segalanya terasa benar. Seolah-olah aku menemukan bagian dari diriku yang hilang.”ucap Chavin.

“Jika aku selalu membuat mu terasa hidup. Mari bersama ku kita hidupkan malam malam mu berdua bersama ku honey.”bisik Chavin sambil menggenggam tangan Jennie, “aku sangat menginginkan mu honey. "ucapnya lagi.

Jennie tersenyum kecil, wajahnya merona. “Aku pun begitu, Honey. Tentu aku ingin hidupkan malam ini bersama mu Honey. " jawab Jennie dengan menggigit bibir nya sedikit.

Chavin pun berdiri dari kursinya dan memeluk Jennie yang sedang duduk dari belakang. "Honey Jangan biarkan leher jenjang mu terekspos begini honey. " ucap Chavin.

"Jangan salahkan aku kalau aku meninggalkan jejak love bite disini. "Bisik Chavin lembut dengan memberi kan satu love bite dileher Jennie.

Aaah...

Honey..

Honey..

Hhmm...

Yah seperti biasa jika Chavin bertemu Jennie. Pasti dia tidak pernah lupa meninggal jejak love bite dileher Jennie. Itu merupakan rutinitas yang Chavin selalu lakukan. Chavin suka melihat leher Jennie Yang jenjang itu. Buat satu love bite bisa sampai 15minit.

"Apakah kamu menyukai nya honey. Kau menikmati nya bukan? Aku suka desah suara lembut mu. " ucap Chavin sambil mengakhiri gigitan cinta nya. Dan..

Cuuup...

Chavin pun pindah tempat jadi mencium bibir Jennie.

"Aku suka Honey, Aku suka cara manja mu" ucap Chavin dengan mencium bibir mungil Jennie.

Jennie pun membalas ciuman Chavin dengan agresif. Yah memang itu yang disukai Chavin gadis yang sangat agresif dan penuh gairah. Dan mereka pun saling berciuman.

Jennie hanya bisa mengangguk angguk setiap Chavin berbicara. Yah seperti nya Jennie sangat menikmati kenakalan Chavin yang secara ugal ugalan itu. Maklum lah di Singapura hal seperti itu sudah hal biasa. Kerena masih sebatas wajar walaupun tempat terbuka.

Ehhmmm..

Aaah.....

Ehmmm... Honey jangan nakal donk.

"I love you. Aku mau ditemani kamu malam ini honey. Ok "ucap Chavin sambil mengakhiri kecupan nya.

"Kau suka honey? "ucap Chavin dengan tersenyum.

Chavin menatap Jennie dengan penuh kekaguman.

Jennie adalah wanita yang cerdas, penuh misteri dan memiliki cara pandang yang unik terhadap hidup.

Jennie mengangguk dan tersipu malu saat Chavin menanyakan suka atau tidak.

"Tuh kan. Kamu nakal Chavin. Lihat tu leher ku. Kamu selalu begitu. "ucap Jennie sambil mengarahkan cermin keleher nya.

"Kamu tahu kenapa! Biar seluruh dunia tau kamu adalah milik ku. Tentu tidak akan ada lelaki yang menggoda mu nanti. "ucap Chavin tersenyum.

Jennie bukan hanya cantik secara fisik. Tapi seluruh nya juga cantik. Membuat lawan jenis yang berkenalan dengan nya pasti ingin lebih dekat lagi.

Hubungan mereka semakin intens. Chavin dan Jennie mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Mereka berbagi mimpi, rahasia, dan cerita yang tak pernah mereka bagi dengan orang lain.

"Chavin apa kau mencintai ku? Apakah kau tidak ingin menikahi ku? "tanya Jennie penasaran dan ingin tahu jawaban dari Chavin.

"Hampir satu tahun kita bersama Chavin. Malam malam ku selalu kuhabiskan bersama mu, tapi kamu belum pernah mengenal kan aku kepada kedua orang tua mu? " tanya Jennie.

Chavin pun terdiam sejenak. Yah Chavin sendiri pun bingung. Jika dia bersama Jennie jantungnya, hatinya matanya bahkan seluruh anggota badan nya bergetar hebat bila dekat dengan Jennie. Berbeda saat dekat dengan Alexa dulu.

Tapi sedikit pun rasa keseriusan nya kepada Jennie tidak pernah ada. Dia pun tidak tau kenapa perasaan nya begitu. Apakah dia cinta dengan Jennie atau hanya mau bermain main saja dengan nya.

"Honey... come on la. Kenapa diam saja. Kamu sungguh mencintai ku bukan ? "tanya Jennie ingin memastikan lagi dan penasaran.

Jennie pun heran dengan kekasih nya itu. Setiap pertanyaan itu terlontar dari mulutnya Chavin hanya terdiam. Tapi Jennie pun tidak pernah memaksanya. Malam malam berdua bersama Chavin dia pun sudah bahagia.

Chavin kan playboy tentu dia tidak mau cepat cepat mengenalkan Jennie kepada kedua orang tuanya. Dia takut Jennie tidak sekuat dan sesabar Alexa. Apalagi kalau Jennie tau dia keluar dengan wanita lain nanti.

"Honeyyy... aku benar benar tidak dapat mengontrol perasaanku, Jennie kau telah mengambil tempat di hatiku, dan aku tidak ingin kehilangan semuanya dari mu. Jadi aku fikir semua ini sudah cukup untuk menjawab semua pertanyaan mu. "ucapnya.

"Setiap hari ku malam ku. Ingin ku habiskan bersama mu. Kamu membuat aku merasa sangat special honey. Bahkan aku selalu memintamu untuk tinggal bersama ku. "Ucapnya lagi.

Jennie terdiam sejenak, lalu memalingkan wajahnya. “Aku tidak ingin menjadi orang lain dihati mu Chavin. Tapi aku juga tidak ingin berhenti mencintaimu.” Aku ingin selalu bersama mu. Ok fine. Aku faham ok. " ucapnya.

Jennie menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. “Aku juga mencintaimu, Chavin. Meski aku tahu cinta ini akan membawa luka, aku tidak peduli. Selama aku bisa bersamamu, itu sudah cukup.”ucapnya.

Chavin pun mendatangi Jennie yang sedang bersedih itu. Dia pun menatap wajah Jennie yang mungil itu penuh perasaan cinta. Dan mmmuaahhh.. Chavin mencium bibir indah Jennie sekali lagi.

Satu kecupan diberikan nya lagi. Dan ia pandang lagi wajah Mungil Jennie. Jangan bersedih lagi honey. Aku rasa nya ingin memakan mu honey.

Muaaahhh...

Muaaahhh..

Muaaahhh..

Chavin pun mencumbui Jennie sambil melumat bibir sexy Jennie. Jennie yang sedang sedih seketika pun hilang. Dia pun membalasnya ciuman Chavin. Dengan Agresif.

Mereka berciuman di alunan music cafe dengan lampu yang remang remang. Malam itu, mereka merasa seperti dua jiwa yang akhirnya menemukan tempatnya.

BERSAMBUNG...