Gilda terbangun di tempat yang berbeda dengan tubuh dan rupa yang berbeda juga. Tubuh tokoh antagonis dari novel yang dibacanya. Seorang wanita bernama Scarlett tak henti-hentinya mengejar pria yang menjadi kekasih saudara tirinya. Felix, pria tampan dan berkharisma yang selalu dipuja oleh kaum hawa. Ia melakukan semua cara agar bisa merebut pria itu dari saudara tirinya mulai dari mengancam hingga melukai saudara tirinya. Bahkan di akhir cerita Scarlett mati terbunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Mari Memperbaikinya
Scarlett menemui ayahnya yang sedang duduk di taman belakang. Pria itu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi santai. Pandangannya tertuju pada langit biru dengan sinar matahari sore mengenai wajahnya. Ayahnya seperti kesepian, istrinya sedang pergi menemani Elyzia ke Paris.
"Dad.." panggil Scarlett. ia ingin memperbaiki hubungannya dengan ayahnya. Wilson tersentak dari lamunannya.
"Scarlett.." ucapnya tersenyum. Scarlett duduk di depan ayahnya. Kedua netranya menatap wajah ayahnya. Kerutan di wajahnya menandakan ia sudah tidak muda lagi. Senyuman pria itu memperjelas kerutan-kerutan di wajahnya.
Scarlett yang sedang dalam mode Gilda berkaca-kaca dan langsung memeluk Wilson. Gilda merindukan ayahnya. Wilson membalas pelukan putrinya. Rasanya sudah lama pria itu tidak memeluk putrinya. Wilson meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka jika putrinya akan memeluknya. Seolah ini hanyalah mimpi. Ia seperti mendapatkan hidupnya kembali.
"Maafkan Scarlett dad," ucap Scarlett menangis. Ia tidak bisa membendung air matanya lagi.
"Scarlett bukan anak yang baik," lanjutnya.
"Tidak sayang, daddy yang harus minta maaf. Daddy lah yang membuat mu seperti ini. Karena keegoisan daddy hingga menciptakan jarak diantara kita," ucap Wilson mengecup kepala putrinya.
"Daddy akan menebus semua kesalahan daddy," ucap Wilson merasa bersalah. Scarlett mendongak, melihat ayahnya menangis dan membuatnya semakin sedih. Scarlett menghapus air mata ayahnya.
"Tapi di sini aku yang lebih bersalah dad. Aku selalu menyakiti perasaan daddy, aku terlalu kekanak-kanakan," balas Scarlett menundukkan kepalanya. Wilson memeluk kembali putrinya dengan tangis bahagianya.
"Mari kita memperbaikinya kembali," Wilson mengusap punggung putrinya. Scarlett kemudian menggangguk.
Beberapa menit kemudian, setelah sesi tangis dan sedih mereka selesai. Ayah dan anak itu hening sejenak.
"Dad___"
"Ak__" keduanya tiba-tiba berbicara bersamaan.
"Daddy saja dulu.." kata Scarlett mengalah.
Wilson menarik kedua sudut bibirnya, merangkul putrinya. "Daddy sejak lama menantikan ini. Daddy mendapatkan kembali putri kecil daddy yang dulu. Daddy tidak pernah sebahagai ini setelah kepergian ibu mu," ucap Wilson tulus, tatapan matanya menunjukkan kebahagian.
"Mom pasti senang melihatnya dad," ucap Scarlett menatap lagit, seolah ibunya sedang melihat mereka dari atas sana.
"Tentu sayang. Ibu mu pasti bahagia putri kecilnya sudah dewasa sekarang," balas Wilson.
"Apa daddy mencintai Mia?" tanya Scarlett tiba-tiba. Ia menatap ayahnya menunggu jawaban dari ayahnya.
Wilson mengangguk, Scarlett mengalihkan pandangannya. Diam sejenak. Wilson menatap putrinya yang belum bisa menerima kehadiran Mia di hidupnya.
"Daddy tidak akan memaksa mu untuk menerimanya sayang. Tapi sungguh, daddy bahagia bersama Mia."
"Aku merestui daddy dan Mia. Tapi aku belum bisa menerima mereka sepenuhnya dad, maafkan aku," kata Scarlett menatap Wilson. Scarrlett menurunkan egonya untuk merestui hubungan ayahnya dengan Mia. Asalkan ayahnya bahagia. Scarlett tidak ingin ayahnya kesepian. Bukan berarti ia menerima Mia sepenuhnya.
"Tidak apa-apa. Itu pilihan mu. Daddy tidak memaksanya. Yang daddy inginkan sekarang putri kecil daddy kembali," balas Wilson. Scarlett lalu megangguk.
"Oh ya.. tadi kamu ingin mengatakan apa nak?" tanya Wilson. Scarlett hampir melupakannya.
"Lusa aku akan bekerja mulai di perusahaan Caringgton sebagai sekretaris," ucap Scarlett.
"Kamu serius sayang? itu perusahaan besar. Daddy senang mendengarnya. Daddy akan mendukung setiap pilihan mu selama itu tidak merugikan mu," ucap Wilson. Ia sudah berjanji tidak memaksakan keinginannya untuk putrinya.
"Terima kasih dad," ujar Scarlett memeluk kembi ayahnya. Scarlett mengubah jalan cerita di novel. Memperbaiki hubungannya dengan ayahnya.