Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"kakak..." Dika lansung berlari mendekati Devita yang lansung Devita sambut tubuh adiknya.Devita memeluk tubuh Dika sembari mencium kepala adiknya.
"Maafin kakak ya..kakak nggak pulang semalam.." Ucap Devita.
"Ia kak...Nggak apa-apa kak,Aku tau kakak bersama kak Dafa.."Jawab Dika.
"Emm..kamu sudah mau berangkat sekolah..Ayo kakak antar!" ucap Devita.
"Biar Dia bersamaku saja..Aku juga mau berangkat kekantor!" Ucap Dafa.
"Dika barengan kak Dafa ya..kakak antar kamu kesekolah." ucap Dafa bicara dengan Dika.Dika belum menjawab,dia melihat kearah kakaknya yang menganggukan kepalanya.
"Ia kak Dafa.." Ucap Dika setuju.
"Mom..Dafa lansung kekantor..!" Ucap Dafa.
"Nggak sarapan dulu..?" Tanya Mommy Sofia sejak tadi melihat ada yang aneh diantara putranya dan Devita.
"Nanti aku bisa beli makanan untuk sarapan Mom..Aku pergi dulu.." Ucap Dafa mendekati Mommy Sofia lalu mencium pipi Mommy Sofia.
"Ayo Dika.." Ucap Dafa mengajak Dika pergi.
"Aku berangkat dulu kak.." Ucap Dika menyalimi tangan Devita.
"Yang semangat belajarnya ya dek.." Ucap Devita.
"Ya kak.." Ucap Dika melambaikan tangannya lalu berjalan bersama Dafa menuju keluar.
"Kamu nggak apa-apa nak?" Tanya Mommy Sofia dengan Devita.
"Aku baik-baik saja Mommy..aku kekamar dulu ya Mommy mau segera mengantikan Dokter Hendra mengurus Oma.." Ucap Devita menghindar.
"Baiklah,setelah itu sarapan dulu kamu ya.." Ucap Mommy Sofia.
"Ia Mommy.." Jawab Devita kemudian berlalu dari hadapan Mommy Sofia.
Mommy juga berjalan menuju kamarnya lalu mengambil ponselnya yang terlihat pesan Dafa masuk membuat Mommy Mengernyitkan keningnya.
Mommy menyusullah kekantor, nanti asisstenku menjemput Mommy,ada yang mau Dafa bicarakan penting sama Mom**my..
Begitulah bunyi pesan Dafa barusan dengan Mommy Sofia.
"Ada apa dengan Dafa,tidak biasanya dia seperti ini..?" Guman Mommy Sofia namun kemudian bangun lalu mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya yang kebetulan bertemu dengan Devita ingin kedapur.
"Devi..Mommy mau menyusul Dafa kekantor,ada metting penting jadi mommy harus ikut.kamu jaga Oma ya.." Ucap Mommy Sofia.
"Baik Mom..Mommy Berhati-hatilah.." Ucap Devita.
"Ia..Mommy berangkat.." Mommy Sofia lansung berlalu dari hadapan Devita menuju pintu keluar yang ternyata Raka sudah menunggu Mommy Sofia disamping mobil.setelah Mommy Sofia masuk kedalam mobil, Raka lansung melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju kantor.
"Raka...apa Dafa punya masalah,tidak biasanya mengajak saya bicara di kantor..?"Tanya Mommy Sofia.
"Saya tidak tau nyonya..Tuan juga tidak mau mengatakan kepada saya apa masalahnya sekarang Nyonya.." Jawab Raka.
"Baiklah..semoga tidak ada yang terlalu serius dia bicarakan Raka.." Ucap Mommy Sofia.
"Saya juga berharap seperti itu Nyonya..tapi Nyonya,sebenarnya ada mau saya sampaikan ke Nyonya.." Raka menghentikan ucapannya.
"Katakan saja..apa Raka?" Tanya Mommy Sofia.
"Tuan Muda juga mengundang Ayahnya Nona Devita kekantor Nyonya.." Ucap Raka memberitahu,membuat Kening Mommy mengerut.
"Ayah Devita..?" Ulang Mommy Sofia.
"Ia Nyonya..tapi saya tidak tau kenapa Tuan muda memanggil Tuan Burhan karena apa Nyonya.." Ucap Raka.
"Baiklah..terimakasih kamu memberitahu saya.." Ucap Mommy Sofia.
"Baik Nyonya.." Ucap Raka.
Berapa belas menit kemudian,Mobil yang membawa Mommy Sofia tiba di parkiran Khusus Petinggi perusahaan. Di dalam semua karyawan mendengar kedatangan Nyonya besar lansung menyiapkan diri mereka.
"Selamat pagi Nyonya,selamat datang.." Sapa Resipsionis yang di angguki Mommy sofia dengan tersenyum lalu dia melanjutkan langkahnya segera menemui putranya.
"Ada apa ya..Nyonya datang kekantor?" Tanya salah satu karyawan.
"Mungkin hanya berkunjung..kan beliau jarang kemari.." Ucap Satunya.
"Tapi masa ia sepagi ini dan kenapa tidak barengan Tuan Dafa saja..?" Ucap Satunya.
"Ia juga sih...mungkin bahas masalah pekerjaan kali..sudahlah jangan kita omongkan nanti kedengaran Tuan Raka, habislah kita.." Ucap satunya kemudian mereka bubar lalu kembali bekerja.
"Son..." Dafa menoleh kearah Mommy Sofia baru masuk kedalam ruangannya.
"Mommy duduk dulu,sambil menunggu__"
"Menunggu Pak Burhan?" Ucap Mommy Sofia.Dafa tidak terkejut karena dia tau siapa yang memberitahu Mommy Sofia Mengenai pak Burhan.
"Ia Mom..." Jawab Dafa.
"Bisa beritahu Mommy dulu..kenapa kamu memanggil Ayah Devita kemari..?" Tanya Mommy Sofia masih berdiri di depan putranya.
"Mom..nanti akan aku jelaskan..!" Ucap Dafa.
"Tidak bisa sekarang??" Desak Mommy Sofia.
"Mom___"Dafa dan Mommy Sofia teralihkan suara ketukan pintu.
"Tuan Muda,Pak Burhan sudah datang.." Ucap Raka memberitahu.
"Suruh dia masuk..!" Ucap Dafa bangun lalu mendekati Mommy Sofia dan membawa Mommy duduk kearah Sofa.
"Akan aku jelaskan.." Ulang Dafa memberitahu Mommy Sofia melihat Mommy menatapnya sejak tadi.
Di luar Raka membawa pak Burhan masuk kedalam Ruangan Dafa.
"Mari Tuan Burhan.." Raka membuka pintu dan membawa pak Burhan masuk.
"Silahkan duduk Tuan Burhan..!" Ucap Dafa.Pak Burhan duduk berhadapan dengan Dafa dan Mommy Sofia.
"Maaf Tu..tuan jika saya lancang..Ada apa anda memanggil saya kemari..maaf sebelumnya jika saya tidak sengaja menyinggung anda tapi saya merasa tidak pernah menyinggung Anda Tuan.." Ucap Pak Burhan ketakutan.
"Saya menyuruh anda kemari bukan karena Anda membuat masalah dengan bisnis maupun saya.." Ucap Dafa berhenti lalu melirik kearah Raka.
"Raka..." Mendengar itu Raka lansung mengambil map lalu meletakan diatas meja di depan pak Burhan.
"Aku sudah melunasi semua hutangmu!" Pak Burhan menogakan wajahnya melihat kearah Dafa.
"Ke..kenapa Anda melunasi hutang saya Tuan..?" Tanya Pak Burhan ingin tau.
"Berikan tanda tanganmu di berkas itu..!" perintah Dafa tampa menjawab pertanyaan pak Burhan.pak Burhan mengambil map itu lalu membukanya dan membacanya,matanya lansung melotot dan kembali melihat kearah Dafa lagi.
"Tidak perlu kau melontarkan banyak pertanyaan,cukup tanda tangan saja.. Itu artinya saya masih menghormati anda sebagai orangtua Devita." Ucap Dafa membuat Mommy Sofia melihat kearah Putranya dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang tertulis di dalam map Itu.
"Tu..tuan apakah saya tidak bisa menghadiri acaranya,saya ayah kandungnya..?" Ucap pak Burhan memberanikan dirinya bicara.Dafa menyeringaikan senyuman yang menakutkan saat itu.
"Ayah Kandung! Ayah yang mengabaikan anak kandungnya sendiri demi seorang wanita ******..,ikuti saja perintahku,jika tidak saya akan mengambil kembali apa yang saya berikan padamu saat ini.saya mau hari ini kau sudah meninggalkan negara ini bersama Istrimu itu.!" Perkataan Dafa mengultimatum Pak Burhan yang membuat dia tidak bisa bekutik.
"Ta..tapi bisakah ijinkan saya bertemu anak-anak saya..?" Ucap Burhan.
"TIDAK! "Tekan Dafa membuat mata Pak Burhan berkaca.Dia menyadari kesalahannya selama ini mengabaikan kedua anaknya.
"Pastikan Dia dan istrinya hari ini sudah meninggalkan Negara ini!" Ucap Dafa menekan.
"Baik Tuan.." Ucap Raka.
"Mari tuan saya mengantar anda.." Ucap Raka yang perlahan membuat Pak Burhan bangun namun kembali menoleh kearah Dafa.
"Aku akui aku melakukan kesalahan besar kepada almarhum istriku dan juga mereka berdua.sebagai ayahnya,aku menaruh harapan besar untukmu menjaga putriku dan tidak akan menyakitinya seperti aku menyakitnya dan ibu mereka..!" Ucap Pak Burhan lalu berlalu keluar dari ruangan Dafa.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱