Bintang panggung dan penulis misterius bertemu dalam pertemuan tak terduga.
Rory Ace Jordan, penyanyi terkenal sekaligus sosok Leader dalam sebuah grup musik, terpikat pada pesona Nayrela Louise, penulis berbakat yang identitasnya tersembunyi.
Namun, cinta mereka yang tumbuh subur terancam ketika kebenaran tentang Nayrela terungkap.
Ikuti kisah mereka....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. KCTT 32.
Seolah baru saja tersadar atas tindakannya, Nayla mengikuti arah pandang Thomas dan berakhir membelalakan kedua matanya.
"Ahh,,, Maaf,,, Tanpa sadar aku_,,,,," Nayla terbata dengan wajah memerah
"Arhhhh,,,,,! Thomas,,,,! Kau sungguh merusak suasana,,,,!" Ethan dan Nathan menggeram gemas serempak, lalu bersama menjitak kepala pria itu.
"Aauhh,,,!"
"Kenapa jika dalam hal seperti ini kalian sangat kompak?" gerutu Thomas mengusap kepalanya.
"Bukankah alasannya sudah jelas?" jawab Nathan dan Ethan bersamaan.
Nayla tertawa geli melihat tingkah si kembar, seolah mereka telah berteman lama.
"Ayo kuantar pulang," ucap Rory mengulurkan tangannya yang baru saja dilepaskan Nayla.
"Lalu, mereka?" sambut Nayla beralih pandang pada Thomas dan si kembar.
"Jangan khawatirkan tentang itu, kami membawa mobil sendiri," jawab Ethan mengedipkan matanya.
"Benar, pulanglah Nay. Senang bertemu denganmu lagi," ucap Thomas.
"Mungkin kamu juga perlu mendinginkan kepalamu setelah melihat mereka berdua." tambahnya menunjuk si kembar menggunakan kepalanya.
"Mau tambah?" tawar Ethan mengepalkan tangan, bersiap untuk menjitak lagi sementara Nathan bersiap menangkap Thomas.
"Hei,,,! Tolong hentikan,,,!" seru Nayla disertai tawa ringan.
"Baiklah, aku akan pulang." imbuhnya seraya menerima uluran tangan Rory.
Tiga pria itu masih berdiri di tempat mereka setelah mobil Rory meninggalkan area parkir, terdiam sejenak dengan pertanyaan yang sama dalam benak mereka sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam mobil.
"Tak ku sangka, dia wanita tangguh." Nathan berkomentar begitu berada di dalam mobil seraya melepaskan maskernya.
"Sangat jarang ada wanita yang bisa bersikap setenang itu ketika dirinya direndahkan.Tapi yang mengejutkan, dia marah hanya ketika kita dilibatkan. Sedangkan saat dirinya sendiri yang terlibat, dia memilih diam dan tidak melawan sama sekali," Nathan menambahkan.
"Yang ku katakan benar bukan? Kau akan merasa nyaman ketika mengobrol dengannya," celetuk Ethan.
"Baiklah,,, Kuakui, dia berbeda," jawab Nathan tersenyum.
"Sejujurnya aku penasaran dengan yang dikatakan wanita itu, tapi rasanya aku tidak bisa menanyakan langsung," ucap Ethan.
"Tentang?" tanya Thomas.
"Wanita itu mengatakan Nayla bisa menggila hanya karena gelang yang dipakainya. Apa maksudnya dan mengapa?" tanya Ethan.
"Kita tidak tahu ada kisah apa dibalik itu, tapi jika kita ingin mengetahuinya, biarkan saja hal itu berjalan perlahan. Aku merasakan dia memang menyembunyikan sesuatu, dan itu adalah sesuatu yang berat untuknya," sahut Thomas.
"Masa lalu yang tidak menyenangkan bisa menjadi kemungkinan tertinggi," lanjutnya.
"Aku setuju. Jika si bijak sudah berbicara, apa yang bisa aku sangkal?" sambut Ethan.
"Ayo kita pulang!" ajak Thomas.
Si kembar mengangguk setuju, meninggalkan area parkir kedai burger untuk kembali ke Bâtiment.
.
.
.
"Nay,,," Rory memanggil pelan.
"Ya?" sahut Nayla menoleh.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Rory.
"Aku baik, dan itu berkatmu," jawab Nyala tersenyum.
"Kamu tahu bahwa kamu tidak harus menahan apa yang kamu rasakan sendiri bukan? Aku ada disini untukmu," ucap Rory lembut.
"Terima kasih Roy, aku menghargainya," jawab Nayla.
"Apakah kamu keberatan jika aku bertanya Nay?" tanya Rory.
"Tidak, apa yang ingin kamu tanyakan?" sambut Nayla.
"Apakah kamu mengenal pria tadi?" tanya Rory.
"Pria?" ulang Nayla mengerutkan kening.
"Yang baru saja kita temui di kedai burger," terang Rory .
"Tidak," Nayla menggeleng.
"Tidak?" sambut Rory dengan wajah bingung.
"Ya. Aku tidak mengenalnya. Mengapa kamu menanyakan itu?" tanya Nayla.
"Lalu, kenapa kamu mengatakan bahwa dia akan menjadi penyesalan terbesar bagi wanita itu? Aku tidak mengerti," tanya Rory.
"Karena aku tahu dia akan melakukannya," jawab Nayla.
"Bagaimana?" Rory kembali bertanya, menjadi lebih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan wanita di sampingnya.
"Sederhananya, aku sering melihatnya bersama wanita yang berbeda," jelas Nayla.
"Dengan kamu mengatakan hal itu, bukankah itu justru kamu membantunya? Siapa tadi? Va,,,vani,,,a?" tanya Rory tak percaya.
Nayla menaikan bahunya dan tersenyum sebelum berkata,
"Aku hanya tidak ingin dia merasakan seperti apa rasanya terjatuh,"
"Bahkan setelah semua yang dia lakukan padamu?" tanya Rory lagi.
"Aku memiliki firasat dia tidak seburuk itu, aku tidak akan tahu jika suatu saat nanti justru dialah yang akan menolongku ketika aku membutuhkannya," jawab Nayla.
"Haahhh,,, Aku tidak bisa memahami jalan pikiranmu," desah Rory.
Nayla tersenyum.
Waktu berjalan cepat hingga tidak terasa mereka telah berada di depan gedung apartemen Nayla. Setelah mobil yang dikemudikan Rory berhenti, Nayla melepaskan seat belt dan menoleh ke arah Rory.
"Terima kasih sudah mengantarku Roy, dan terima kasih untuk makan malamnya." ucap Nayla tersenyum, lalu membuka pintu bersiap untuk keluar dari mobil.
"Tunggu Nay!" cegah Rory seraya menahan tangan wanita itu.
"Ada apa?" tanya Nayla.
"Apakah besok malam kamu ada waktu?" tanya Rory.
"Besok?" ulang Nayla menaikkan alisnya yang dijawab dengan anggukan kepala pria di depannya.
"Bisakah kamu datang untuk makan malam bersamaku?" tanya Rory.
Nayla terdiam sejenak, memikirkan pekerjaan yang sedikit menumpuk lantaran mendekati jadwal terbit bukunya, lalu mengangguk.
'Jika Adrian masih tidak bisa diandalkan untuk pekerjaan besok, aku hanya perlu mengerjakan semuanya sendiri,' batin Nayla.
"Baiklah. Di mana itu? Dan jam berapa?" tanya Nayla.
"Sungguh?" tanya Rory dengan mata berbinar.
"Ya, katakan saja di mana," jawab Nayla.
"Besok di Leicester Square jam sembilan. Tapi, aku akan mengirim sopir untukmu," jawab Rory.
"Hotel,,,???" sambut Nayla dengan mata melebar.
"Hei,,,! Ayolah, jangan memikirkan hal aneh! Apa yang sedang coba kamu pikirkan?" protes Rory dengan alis terangkat, lalu menarik gemas hidung Nayla.
"Mereka memiliki Rooftop dan Lounge yang bagus, dan aku yakin kamu akan menyukainya," terangnya.
"Baiklah, tapi aku bisa ke sana sendiri," jawab Nayla.
"Tidak!" Rory menggeleng.
"Aku akan mengirim sopir untukmu, dan aku tidak menerima penolakan," tegas Rory.
"Tapi Roy_,,," protes Nayla.
"Ini permintaanku! Masih ingat taruhan kita saat festival bukan? Aku bisa meminta apapun tanpa penolakan darimu. Aku akan menggunakannya sekarang, dan itu yang aku minta," potong Rory cepat.
"Hahh,,,," Nayla mendesah kalah.
"Baik,,, Baik,,, Akan aku lakukan,"
"Bagus! Terima kasih, Nay," sahut Rory tersenyum senang.
Setelah Rory melepaskan tangan Nayla, wanita itu keluar dari mobil dan berdiri di sisi mobil bagian kemudi, memandang wajah pria yang kini tengah mengunci pandangan pada dirinya.
"Berhati-hatilah dalam perjalanan, Roy," harap Nayla.
Pria itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh,,, Aku lupa satu hal lagi," ucap Rory.
"Apa itu?" tanya Nayla.
"Pakailah gaun yang kukirim besok! Malam Nay," Rory mengedipkan mata setelah mengatakan hal itu, lalu menjalankan mobilnya sebelum Nayla memiliki kesempatan untuk menyuarakan protesnya.
"Apa,,?? Tunggu,,,! Heii,,, Royy,,,,," Nayla berseru, namun Rory hanya melambaikan tangan tanpa menghentikan mobilnya seiring dengan kaca mobil yang menutup
"Aaghhh,,,! Menyebalkan! Dia selalu saja bersikap seenaknya," Nayla menggerutu pelan, menatap mobil Rory yang kian menjauh dari pandangan, lalu tersenyum tipis sebelum melangkah masuk ke dalam gedung Apartemen.
...%%%%%%%%%%%...
. . . .
. . . .
To be continued....
NOTE :
- Rooftop
Adalah atap yang memiliki permukaan datar dan biasanya dipakai untuk orang yang ingin bersinggah di atas sebuah bangunan.
- Lounge
Adalah area tunggu atau istirahat yang menyediakan makanan dan minuman. Lounge dapat ditemukan di beberapa tempat, seperti hotel, bandara, dan tempat transit.
Lounge juga biasa digunakan untuk mengadakan pertemuan bagi para pebisnis dan acara lainnya.
apa ini 🤣🤣/Facepalm/