Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14
Ling Nana sudah membuat kuda kuda untuk melawan macan kumbang tersebut tangan kanannya memegang pedang dan tangan kirinya memegang belatih, sementara busur panahnya dia selempangkan di dada dan punggungnya.
Mata mereka saling bertatap dengan sama - sama memiliki niat membunuh. Ada sumringah di bibir Ling Nana ketika melihat pupil mata macan itu membesar dan mengecil. Dengan kata lain ada keraguan di hati macan tersebut.
Tanpa menunggu macan kumbang menyerang dirinya, Ling Nana langsung menerjang ke arah macan kumbang tersebut. Dia mengayunkan pedangnya ke depan dengan kecepatan yang membuat macan tersebut mundur.
Tapi kemudian macan itu menyerang Nana karena merasa terprovokasi. Dia menunjukkan gigi - giginya yang tajam, dengan auman yang keras dia menerjang Ling Nana.
Tapi Ling Nana tidak merasa takut dia menerjang juga, ketika mulut macan tersebut menangkap bahu kiri Ling Nana, dengan sigap dia menusuk leher macan kumbang itu dengan belatinya dan pedang di tangan kanannya menusuk perut sang macan tersebut.
Mengakibatkan mereka berdua terjatuh, dengan macan menindih dia dari atas.
"Arrhh.." teriaknya saat dia terjatuh dan punggungnya menghantam tanah. Dia terdiam dan benafas dengan cepat karena merasa sesak.
Tubuh macan kumbang sudah tidak bergerak tapi semua darah dari luka macan itu mengalir ke atas tubuh Ling Nana.
"Asshh.." dia merasa sakit di pundak kirinya. Ternyata gigi macan itu menembus kulitnya dan masih ada di dalam daginnya.
Dia melepas pegangan tangannya dari pedang dan mulai membuka mulut macan tersebut agar bisa terlepas dari daging di pundaknya.
Ketika sudah terlepas dia membalikkan tubuh macan tersebut. Dia memperhatikan luka di bahunya, gigi macan itu menembus dalam kedalam daging di bahunya. Jadi luka berlubang di bahunya dari belakang ke depan di bawah tulang pundaknya.
Ting
"Tuan, anda berhasil" walau sebenarnya popo merasa was was, tapi dia berusaha menutupinya.
"Ya, tukarkan dengan obat - obatan dan alat menjahit luka." ucap Ling Nana.
"Sekarang tuan"
"Tunggu sebentar, tubuhku penuh darah semua. Kita harus mencari sumber air dulu sekitar sini untuk membersihkan diri."
"Tuan, di depan Ada sungai mengalir kira - kira 500 meter lagi."
"Baiklah kita kesana" ucapnya sambil menarik belati di leher macan tersebut, dan menarik pedangnya dari perut macan. Kemudian berjalan kedepan sambil memegang kedua senjatanya yang berdarah. Dia juga dari atas dan bawah sudah berwarna merah karena darah.
Setiap langkanya meneteskan darah sepanjang jalan menuju sungi yang di maksud Popo.
Di sisi lain, dua orang lelaki sedang mengitari hutan terlarang tersebut.
"Yang mulia, kita sudah terlalu jauh ke dalam hutan ini." Asisten dari orang itu merasa sedikit kuatir.
"Ck, kenapa kamu terlalu takut?"
"Bukan begitu, saya takut terjadi sesuatu kepada anda yang mulia."
"Ada kamu yang membantu kan"
Asisten yang di sebelahnya itu memutar bola matanya, bukan seperti itu maksudnya. Kalau dia terluka dan cacat akan sulit untuk bersaing dengan putra mahkota.
Ya, itu adalah Putra tertua Kaisar dan tangan kananya. Putra Tertua dari Permaisuri sebelumnya yang sudah meninggal. Tapi kini dia tidak memiliki kuasa di dalam istana karena Permaisuri yang sekarang ibu dari putra mahkota yang menekannya sembunyi - sembunyi tanpa di ketahui Kaisar.
Sebenarnya dia putra tertua yang seharusnya menjadi penerus kaisar, tapi karena hasutan Permaisuri yang sekarang, yang mengatakan putra tertua telah menyusun pemberontakan dan membuatnya terusir dari istana. Sehingga sekarang putra ke dua yang di angkat menjadi Putra Mahkota.
Padahal saat itu usia pangeran pertama masih kanak- kanak, tapi Permaisuri membuat rancangan untuk mengusirnya dari istana kekaisaran.
Walaupun Kaisar mengetahuinya, dia akan menutup sebelah matanya dan tidak begitu peduli atas tindakan dari istrinya tersebut.
Sedangkan Pangeran pertama tidak memiliki dukungan dari siapapun, akan menjadi sasaran yang empuk. Dia hanya bisa menuruti apa yang di perintahkan kepadanya. Sampai rasa dendam timbul di dalam hatinya.
Walau begitu, dia tetap pergi dari istana kekaisaran dan menjalani hukuman pengasingan yang tidak di tentukan jangka waktunya.
karena hutan terlarang jadi gk ada yang menjelajahinya sehingga nampak menyeramkan