Permaisuri Kaisar

Malam ini Xiao Shi sedang bersiap, dibantu oleh Yuan dan Yanran. Tadi sore setalah dia selesai mandi, ada kabar bahwa Kaisar mengundangngnya untuk makan malam bersama. Katanya, makan malam ini memang terkadang dilakukan oleh Kaisar agar memiliki waktu bersama dengan semua wanitanya.

" Kau sangat cantik Yang Mulia" puji Yanran.

" Terimakasih, walaupun kau tidak pernah melihat wajahku, tapi kau selalu memujiku cantik"

" Tapi ini memang benar Yang Mulia, walaupun keseluruhan wajah anda tidak terlihat. Tapi aura kecantikan anda tidak bisa disembunyikan"

" Kau terlalu memujiku Yanran" ucap Xiao Shi sambil membenarkan riasan rambutnya.

" Ayo berangkat"

Segera saja Xiao Shi pergi diikuti oleh jejeran para dayang. Jejeran pertama ada Yuan dan Yanran. Jajaran kedua ada Feng Yue, lalu 4 kasim dibelakang mereka. Dan 6 dayang dibelakang para kasim, ini memanglah iring-iringan Permaisuri. Iring-iringan ini kurang lebih sama dengan iringan Kaisar juga.

" YANG MULIA PERMAISURI TELAH TIBA!!!!" seru seorang kasim.

Begitu datang, dilihatnya meja itu dipenuhi banyak sekali orang. Namun didominasi oleh wanita, karna memang ini hanya makan malam antara Istana Dalam saja.

Kedatangan Xiao Shi membuat para selir bangkit dari duduknya, dan memberi hormat. Termasuk Selir Agung Yun. Xiao Shi hanya menganggukan kepalanya lalu duduk tepat disamping Kaisar.

" Salam Ibu"

" Salam Yang Mulia"

Hormat Xiao Shi pada Ibu Suri dan Kaisar.

" Silahkan Permaisuri" ucap Kaisar.

" Putriku, malam ini makanan ini khusus dibuatkan untukmu. Ini adalah makanan khas dari Kerajaan mu, ibu harap kau akan menyukainya"

" Ibu, ini sangat menyenangkanku. Terimakasih atas perhatianmu"

" Tentu saja, jadilah istri yang baik untuk putraku dan jadilah permaisuri yang baik bagi daratan ini"

" Tentu Ibu, Xiao Shi ini akan terus mengingat ucapan ibu"

" Baiklah, ayo makan" ucap Kaisar mengintrupsi.

Semua makan dengan tenang dan terlihat sangat menikmati. Makanan dari Barat memang terkenal sangat enak dan kaya akan rasa. Tentu saja hidangan malam ini terasa sangat spesial, karna ini pertama kalinya mereka semua mencicipi makanan dari Barat.

" Sebelumnya aku sangat ingin mencicipi makanan dari Barat, tapi tidak ada selir dari Barat disini. Kau adalah satu-satunya wanita dari Barat, dan juga seorang Permaisuri. Oh Dewa, betapa diberkatinya aku setelah kedatanganmu"

" Ibu, kau terlalu memujiku lagi."

" Aku yakin sekarang kau pasti sedang tersipu malu, oh andaikan aku dapat melihat wajah memerahmu itu" goda ibu suri.

" Ibu.." Xiao Shi menundukan kepalanya malu. Sedangkan Kaisar tidak mengucapkan apapun sedari tadi, dia hanya fokus pada makanan nya.

Melihat keakraban antara Ibu suri dan Xiao Shi kembali membuat darah Selir Agung menddih.

" Adik, tidakah kau kesusahan jika makan dengan wajah tertutup seperti itu?" ucap selir Yun.

Kini seluruh mata memandangnya, termasuk Ibu Suri dan Kaisar.

" Siapa yang kau panggil adik?" tanya Ibu Suri.

" Tentu saja adik Xiao Shi, siapa lagi Ibu" ucapnya penuh percaya diri.

Ibu suri membelalakan matanya, apa yang dikatakan wanita kurang ajar itu.

Xiao Shi menaruh sendoknya dan mengalihkan pandangan nya pada Yun.

" Aku rasa aku sudah memperingatkanmu tadi siang Selir. Sebagai Selir Agung kau seharusnya menjadi contoh bagi selir lain nya yang kau anggap sebagai Adik. Apakah sikap seperti ini pantas kau tunjukan padaku?" kata-kata yang dikeluarkan Xiao Shi membuat semua orang terperangah. Tidak disangka ternyata Permaisuri ini bukanlah wanita lemah yang hanya akan diam saja.

Ibu Suri yang niatnya akan membuka suara untuk membela menantunya itu kini memilih bungkam. Dia ingin tahu sampai mana Xiao Shi dapat membalasnya.

" Aku adalah yang tertua disini" bela Selir Yun.

" Lalu?"

" Apa?"

" Lalu kenapa jika kau yang tertua? Aku adalah Permaisuri disini, dan kau hanya seorang Selir. Perhatikan tingkah dan tatakramamu padaku. Selama kau menghargaiku, maka aku akan menghargaimu. Tapi jika kau melakukan sebaliknya, jangan harap aku akan membiarkanmu" kali ini Xiao Shi serius, dia benar-benar geram pada selir Yun.

" Yang Mulia, lihatlah bagaimana adik Xiao Shi menghinaku. Aku adalah yang tertua disini, bagaimana bisa dia tidak ingin aku panggil adik" rajuknya seperti anak kecil. Hal ini terlihat menjijikan bagi Xiao Shi.

" Apa yang dikatakan Permaisuri benar Yun. Perhatikan tingkah dan sopan santunmu, dia seorang Permaisuri, bukan selir. Derajat dan posisinya lebih tinggi daripada dirimu."

Semua orang semakin terkejut, ini kali pertama Kaisar angkat bicara soal tingkah Selir Yun. Bagaimana bisa? Apakah itu artinya Kaisar benar-benar jatuh cinta pada Permaisuri dengan wajah yang tidak diketahui itu? Atau mungkin Kaisar telah mengetahuinya?

Mendengar ucapan Kaisar membuat Yun semakin terbakar, dia menghempas keras sumpitnya ke meja dan hendak pergi begitu saja, tapi Xiao Shi menghentikannya.

" Kembali Selir!! Apakah ini adalah sikap yang pantas ditunjukan oleh seorang Selir Agung? Kembali duduk dan habiskan makanan mu, jika sudah tidak ingin makan setidaknya pamitlah secara sopan dan gunakan tatakramamu pada Ibu dan Yang Mulia" ucapnya tegas dan sangat lantang.

Hal ini membuat hati Ibu Suri tersentuh, sepertinya pilihan putranya memang tidaklah salah.

Selir Yun memang sempat berhenti, namun dia semakin kesal dibuatnya dan memajukan langkahnya. Lagi-lagi Xiao Shi menghentikannya.

" Sekali lagi kau memajukan langkahmu aku akan mengurung semua pelayanmu dan tidak boleh ada yang melayani ataupun membantumu."

Selir Yun mengepalkan tangan nya, dan berbalik ke arah Xiao Shi.

" Berani sekali kau mengancamku, walaupun kau seorang Permaisuri tapi kau hanyalah pendatang baru, dan semua pelayan mengikutiku" ucapnya dengan nada yang sangat tinggi. Bahkan saat ini sudah tidak ada yang makan, semua orang hanyut dalam drama yang dibuat Selir Yun.

" Jangan lupa bahwa aku adalah pimpinan dari Istana Dalam, dan yang terjadi di Istana Dalam tidak bisa dicampuri oleh siapapun. Bahkan Yang Mulia Kaisar, aku harap kau tidak lupa akan itu Selir." Tatapan Xiao Shi sangat dingin dan tidak dapat ditebak itu membuat nafas Selir Yun menggebu.

" Kau!!!"

" Pamitlah dengan benar jika kau sudah terlalu malu disini. Jangan membuatku seperti tidak mengingatkanmu akan tatakrama dan sopan santun seorang Selir!!"

Nafas dari Selir Yun terlihat semakin menggebu, dadanya turun naik menahan emosi yang bisa meluap kapan saja. Mau tidak mau dia mengikuti perkataan Xiao Shi, semua yang dikatakan nya benar, dia tidak bisa menjatuhkan Xiao Shi dengan cara seperti ini. Dia akan mengalah kali ini, tapi rasa malu yang didapatnya hari ini tidak akan pernah dia lupakan seumur hidup. Dia akan membalas semuanya, dia akan membalasnya.

Selir Yun menunduk dan memberikan penghormatan, " Yang Mulia, Yang Mulia Ibu Suri dan Permaisuri, saya rasa makan saya sudah selesai, saya pamit undur diri"

Kaisar menganggukan kepalanya, lalu Yun membalikan badan nya hendak pergi sebelum seseorang menghentikannya.

" Tunggu Selir!!" kali ini Ibu Suri yang menghentikan nya.

" Aku tidak pernah mengijinkanmu memanggilku Ibu, jadi ku harap kedepannya aku tidak akan mendengar panggilan itu dari mulutmu lagi!!"

" Baik Yang Mulia" selir Yun memberikan penghormatan nya lagi lalu pergi meninggalkan ruangan.

Suasana sangat tegang di ruangan, sepertinya semua orang sudah kehilangan selera makan. Melihat itu Kaisar membubarkan semua orang dan kembali keruangan nya.

Kau diluar dugaanku Permaisuri,-batin Kaisar.

|

|

|

|

bersambung.....