Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Enam Belas
Vanya dan Marley duduk di ruang nonton, Vanya menuangkan minuman anggur di gelas milik Marley dan menyajikan menu masakannya. “Makanlah, sudah lama kita tidak makan bersama.” Kata Vanya, ia tersenyum sangat manis.
Marley menghela napas berat, ia tidak menghiraukan belahan dada Vanya yang terlihat begitu saja. Yang diinginkan Marley adalah, Vanya cepat pergi. Jika bisa, Marley sudah melakukan hal yang kasar untuk mengusir wanita itu.
Tanpa memikirkan hal yang lain-lain, Marley memakan sedikit masakan Vanya. Karna perut nya juga masih kenyang, dan menenggak habis segelas anggur itu.
Kala melihat Marley menghabiskan semua minum anggur itu, membuat nya tersenyum puas. Ia berhasil melakukan rencana yang mungkin, Marley tidak pernah membayangkan nya.
Awal nya Marley biasa saja, ia tidak merasakan hal yang aneh. Tapi, kala tangan Vanya menyentuh jakun nya membuat tubuh nya meremang. Merasakan desiran aneh, dan ingin sentuhan itu lagi.
“Apa yang kau berikan di minum itu?”tanya Marley dengan suara berat nya.
Vanya tersenyum saja, “pil kesenangan, kau akan merasakan kenikmatan malam ini.” Jawab nya.
Marley geram sekali, ia tidak ingin menyentuh Vanya lagi. Ia bangkit untuk pergi, tapi sial. Marley baru ingat jika Bintang sedang halangan, tidak bisa dengan istrinya.
“Pil itu dosis tinggi, milik mu akan mengamuk semalaman ini bahkan sampai besok pagi.” Jelas Vanya, ia menarik tangan Marley untuk duduk kembali di sofa.
Marley hanya pasrah, nafsu sudah menguasai tubuh nya. Yang ia inginkan adalah sebuah pelepasan saja, ia tidak memikirkan apapun.
“Kalau dengan wanita itu, dia tidak akan mampu mengimbangi nafsu besar mu. Hanya aku, hanya aku yang bisa memuaskan mu.” Kata Vanya dengan bangga.
Vanya tersenyum puas karena rencananya berhasil, ia melepas semua pakaian nya dan mulai melakukan hal yang seharusnya ia lakukan sedari tadi.
Suara pergulatan panas itu terus keluar sepanjang malam, Marley benar-benar membuat Vanya kenikmatan dalam setiap gempuran nya. Bahkan sudah berjalan selama satu jam, tapi belum terlihat jika Marley lelah sedikit pun.
Disisi lain, Bintang baru saja terbangun dari tidur nya. Ia merasa tidurnya sangat lelap karna baru saja menangis, dulu waktu tinggal bersama dengan ibu tirinya.. Bintang selalu saja melakukan hal ini.
Bintang bangkit karena tenggorakan nya sangat kering, ia perlahan turun dari kasur.
“Eh apa tuan sudah pulang dari kantor? Lalu apa wanita itu sudah pulang?”
Bintang rasa jika Vanya sudah pergi sedari tadi, dan mungkin Marley sedang berada di lantai bawah.
Bintang berjalan menuju ke lantai bawah, samar-samar ia mendengar suara yang aneh. Bintang belum pernah mendengar suara seperti ini, seperti kesakitan tapi sepertinya juga tidak.
Bintang ragu untuk melanjutkan langkah nya kedepan, tapi..
“Terus gerak Marley.. Lebih cepat.. Ahhh..”
Suara wanita merintih itu membuat jantung Bintang berdebar, ia jadi tahu arti dari suara yang ia dengar.
“Apa jangan-jangan?”
Bintang menarik napas dalam-dalam untuk melihat lebih detail lagi, ia harus memastikan suara apa itu.
Hingga ia berada di tangga, perlahan ia mengintip celah kecil di tangga. Mata Bintang membulat sempurna kala melihat Marley bergerak cepat dibelakang wanita, pria itu terus mendesa* seperti tidak memikirkan apapun.
Hati Bintang sangat sakit, air matanya jatuh tanpa diminta. Hingga akhirnya Vanya berbalik badan, mata Bintang dan Vanya saling menatap satu sama lain.
Vanya tersenyum sinis kala melihat air mata yang mengalir di wajah Bintang, ia terus menunjukkan wajah kenikmatan nya kepada Bintang.
“Katakan kepada ku, jika aku nikmat.. Ahh..” Rintih Vanya, suara persatuan tubuh membuat Bintang menutup kedua telinga nya.
“Kau sangat nikmat.. Ahh..”
Pujian dari Marley kepada Vanya, membuat Bintang langsung pergi. Ia kembali ke kamar dengan air mata yang menyertai langkah nya.
Bintang masuk kedalam kamar, menutup pintu dengan keras. Dan mungkin kedua orang yang sedang memadu kasih itu mendengar tindakan nya, Bintang terduduk perlahan di lantai.
Gadis malang itu menangis kencang, berteriak dan juga merutuki harapan nya sendiri kepada Marley. Bintang merasa orang yang paling malang, dan mengapa dunia seperti membenci nya?
Bintang tidak tahu, kenapa hatinya begitu sakit dengan semua ini? Ia menyadari satu hal, bahwa dirinya sudah jatuh hati kepada Marley dan menganggap nyata pernikahan mereka.
Dengan terseok-seok Bintang menuju kaca rias, ia membanting kaca kecil hingga persihan itu berserak di lantai. Bintang terlalu malu untuk menatap Marley lagi, hatinya sakit.. Dan ia ingin jika Marley tidak perlu menyentuh wanita lain lagi karena telah memiliki istri.
Bintang sudah lupa dengan kenyataan dirinya yang sebenarnya, ia ingin mati saja. Kemana lagi harus pergi? Pulang ke kampung nya hanya membuat Ibu tiri nya mendapat kesempatan untuk menjualnya lagi, dan Bintang tidak mau itu.
“Ibu.. Katakan apa yang harus Bintang lakukan? Aku sudah salah dalam menganggap hubungan pernikahan ini.. Aku salah..”
“Harapan ini membuat hatiku sakit, sakit..”lirih nya, Bintang menatap nanar serpihan kaca itu.
Dengan tangan gemetar serta isak tangis, ia mengambil serpihan kaca lalu tanpa berpikir panjang.. Bintang melukai tangan nya sendiri. Hingga mengeluarkan darah segar, ia menangis kencang lalu merasakan sesak didada nya yang teramat.
Penglihatan Bintang mulai gelap, ia merasakan pusing dikepalanya lalu jatuh pingsan. “Aku hanya ingin mati, itulah yang aku inginkan!”
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁