Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tinggal coba berbagai gaya~ Azka
"sayang.." saat makanan yang dia pesan sudah datang, Azka kembali membangunkan istrinya.
"berhenti!!" Salsa yang mulai was was lantaran Azka makin mendekat. padahal pria itu tidak bermaksud seperti apa yang asa di dalam pikirannya, Azka hanya ingin sang istri mengisi perut lebih dulu lantaran mereka berdua tidak makan sedari siang tadi.
tapi karena sudah terlanjur, Azka berniat membangunkan istrinya pakai cara baru.
"bangun makan atau kita lanjut satu ronde?" bisik Azka tepat di telinga Salsa, membuat wanita itu buru buru bangun, tubuh polosnya terlihat tapi dia dengan cepat menaikkan selimutnya.
"aku ke kamar mandi dulu!!" ujar Salsa cepat kemudian berlalu dari sana tanpa melihat ke arah Azka lebih dulu. hal itu berhasil membuat Azka tersenyum tipis.
"lucu..." gumannya. dia beranjak ke meja, menyiapkan makanan itu.
cukup lama dia menunggu, tapi Salsa tak kunjung keluar. "sayang.." panggilnya sembari mengetuk pintu kamar mandi yang ternyata di kunci dari dalam oleh Salsa.
"salsa, belum selesai juga?" tanyanya, sudah hampir dua puluh menit Salsa di kamar mandi, itu membuatnya khawatir, takut wanita itu ternyata pingsan di dalam sana.
"sayang, buka pintunya!!" berkali kali di ketuk tapi tidak ada sahutan dari dalam. kali ini Azka mencari cara, "aku dobrak ya pintunya!! satu, dua ti___" sebelum benar benar di dobrak, Salsa membuka pintunya dengan malas.
"sayang kamu nggak kenapa napa? tapi kenapa nggak sahut saat di panggil?" cemasnya. Salsa melototkan matanya, pertanda marah sama Azka.
"kenapa mukanya begitu, ada yang salah?"
"ada yang salah? tentu saja ada Azka aditama!!!" lantang Salsa yang saat ini masih betah memeluk selimut besar itu.
"kenapa semua tubuhku di buat merah semua, sialan!!" ah karena itu, Azka pikir apaan. dia kembali menarik bibirnya saat melihat wajah Salsa yang kian menggemaskan menurutnya.
"mana coba, aku mau lihat hasil karyaku setelah kamu mandi" seperti biasa, omelan Salsa hanya angin lalu, dia malah gencar menggodanya membuat wanita itu kian menekukkan wajahnya.
"udahlah,, sekarang aku tanya, dimana bajuku? kamu membawaku kesini begitu saja, aku pakai apa dong!!" Salsa benar benar keluar dari kamar mandi dengan masih di balut selimut.
"tidak usah pakai pakaian" enteng sekali dia menjawab, benar benar menguji kesabaran Salsa yang seluas samudra.
"astaga,, suami macam apa begini, lihat saja besok aku cari berondong!!!" kesal salsa berhasil mengalihkan atensi Azka uang kini sudah bersiap di sofa.
"apa katamu?? coba ulang!!" dia bangkit, berjalan mendekat ke arah Salsa.
"cari berondong!"
"coba saja, aku akan kembali menghukummu sampai tidak bisa jalan, mau??" dia sudah mengikis jarak hingga Salsa meneguk ludah kasar.
"becanda sayang, mana ada aku berpaling dari suamiku yang tampan dan kaya ini, kan mubajir hartanya nanti.." sambil nyengir, Salsa mendorong tubuh tegap itu. berpura-pura menghampiri meja dan duduk rapi di sofa bersiap untuk makan.
"kita makan dulu.." ujarnya lagi. Azka menganguk, duduk di samping istrinya.
tok
tok
tok
sebelum di mulai, suara ketukan pintu sedikit menyita perhatian.
"jangan berdiri, biar aku yang buka pintu!!" saat Salsa hendak berdiri, Azka langsung menegurnya kemudian pria itu berjalan ke arah pintu.
terlihat Aditya yang sedang menentang beberapa paperbag, itu adalah baju ganti Salsa dan Azka.
"salsanya mana, apa dia pingsan??" tanya Aditya dengan mata berusaha mencuri pandang ke dalam kamar.
"matamu itu!!! mau ku congkel?" datar Azka yang tidak suka melihat Aditya seperti itu. apalagi sekarang Salsa tengah berada di sofa dengan tubuh yang hanya di balut selimut. Azka benar benar berusaha menghalangi Aditya hingga pria itu berdecak.
"pulanglah!!" usirnya kemudian langsung menutup pintu setelah berhasil meraih paperbag dari tangan Aditya.
.
.
"itu Aditya yang datang?" tanya Salsa saat Azka sudah kembali masuk ke dalam dengan paperbag di tangannya.
"hmm, ngantar baju ganti. kamu mau ganti dulu atau makan?"
"ganti saja, nggak nyaman pakai selimut ini, kebesaran soalnya!!" Salsa mengambil bagiannya, buru buru kembali ke kamar mandi untuk menganti pakaian.
tak berapa lama dia kembali dengan pakaian yang lebih fres, piyama tidur yang selalu dia pakai di kontrakan. rupanya yang menyiapkan itu adalah Rara, karena hanya dia yang paling tahu.
"udah? ayok makan sekarang!" mereka berdua makan sambil sesekali berbicara.
"oh iya, aku mau bertanya sesuatu, boleh?" saat ini mereka berdua tengah bersantai di sofa. Salsa menyenderkan kepalanya di dada bidang Azka.
"hmm, mau tanya apa sayang?" jawab pria itu dengan lembut sembari mengusap puncak kepala Salsa.
Salsa beralih, menatap wajah Azka lama.
"kenapa mommy bisa menyetujui pernikahan kita begitu cepat? bukan apa, tapi sebelumnya kan dia sangat menentang" sebenarnya pertanyaan itu sudah ada sejak kemarin malam di benak Salsa, bagaimana tidak menimbulkan pertanyaan, orang perubahan mommy Airin begitu drastis.
"ada lah, aku punya cara sendiri agar mommy bisa merestui.." jawab Azka sambil menampilkan wajah songongnya.
"nggak mau kasih tahu?" cemberut Salsa.
"intinya kita harus buat dia cucu, karena aku bilang padanya kamu tengah hamil sekarang.." jawab Azka dengan wajah tenangnya, tapi tidak untuk Salsa yang lagi lagi membulatkan mata tak percaya.
"apa katamu?" padahal kalimat Azka begitu jelas di pendengarannya, tapi masih saja bertanya.
"sayang, kurang jelaskah?" bukan soal kurang jelasnya, hanya Saja salsa merasa ketar ketir. bagaimana jika mereka tidak di karunia anak dalam waktu dekat? ketahuan dong bohongnya. dan semua itu berawal dari Azka, pria di sampingnya yang masih saja tenang.
"astaga, kalau kita tidak di kasih momongan dalam waktu dekat gimana? pun kalau ada, waktunya tidak sesuai gimana?" tanya Salsa beruntun.
"tentang itu, ya biarkan saja. lagi pula mommy sebenarnya menyayangimu sayang, hanya otaknya terkena racun sedikit jadi agak geser malam itu.." dia tidak segan menjelek jelekan mommy Airin yang mungkin saja saat ini tengah bersin bersin akibat di jadikan topik pembicaraan.
"udahlah, bicara sama kamu memang buat sakit kepala, aku tidur aja!!" tidak kuat lantaran hanya dia sendiri yang berpikir keras, Salsa menghentak hentakkan kakinya berlalu dari hadapan Azka menuju ranjang.
"mudah caranya agar cepat di kasih momongan " bisiknya setelah ikut merebahkan diri di samping Salsa.
"gimana?"
"ya tinggal coba berbagai gaya, sayang. kamu mau yang anak kembar? aku ada gayanya agar dapat anak kembar!" jelasnya panjang lebar.
Salsa menimpuk lengannya berkali-kali. entahlah, menghadapi Azka yang tingkat kemesumannya melebihi langit selalu berhasil membuat Salsa tak habis pikir bahkan sampai kehilangan kata kata.
"ada ada saja.." sahut Salsa, setelahnya dia menguap pertanda rasa ngantuk yang kian mendera.
"tidur sayang.." Azka menarik tubuhnya, membawa tubuh itu ke dalam dekapan. mereka berdua bersama sama mengarungi mimpi indah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...