NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Cacat

Cinta Gadis Cacat

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Arrayan menikahi Bella, seorang gadis cacat, karena dendam. Kecelakaan tragis yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Arrayan yakin Bella adalah penyebabnya.

Namun, Bella hanyalah korban tak bersalah, sedangkan pelakunya adalah Stella, adik angkatnya yang penuh ambisi. Ketika Stella melihat wajah tampan Arrayan, dia menyesal menolaknya dulu dan bertekad merebutnya kembali. Di tengah rahasia yang semakin terungkap, cinta dan kebencian menjadi taruhan.

Akankah Arrayan menemukan kebenaran sebelum semuanya terlambat? Apa pilihan Arrayan saat cinta dan balas dendam saling beradu?

Happy reading 😘🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 ( Tes DNA )

“Apa yang kamu katakan Arrayan? Varro bukan putramu?” tanya William sekali lagi.

“Iya, Paman selama ini dia membohongi ku. Ternyata Varro bukan darah dagingku dia anak dari pria lain dan menjebak ku agar bisa menikahinya saat dia sudah dalam keadaan hamil!” pekik Arrayan.

Niat hati Stella menemui Arrayan di ruang kerjanya untuk membujuknya pergi ke luar negri dan mengancamnya ingin membawa Varro pergi jika Arrayan menolak malah menjadi boomerang untuk dirinya sendiri karena tiba-tiba Arrayan memberikan tes DNA dan mengatakan daranya tidak sama dengan Varro saat ia ingin mendonorkan darah untuk Varro karena saat ingin melakukan operasi Varro kehilangan banyak darah. Dan Arrayan sangat tahu golongan darah Stella yang juga tidak cocok dengan Varro.

Stella mengelak membuat Arrayan murka karena Stella masih saja menyembunyikan status Varro. Pria itu terus mendesak istrinya untuk jujur dan Stella tidak ada pilihan lain selain memberitahu jika Varro bukanlah putra kandung Arrayan.

William menahan amarahnya karena mengingat Stella adalah putri sahabatnya. Perlahan ia menghampiri Stella dan menanyakan dengan baik-baik kebenarannya dan gadis itu pun menganggukkan kepalanya pelan membuat William merasa kesal, tetapi Berlian menghampiri suaminya yang terlihat marah dengan mengusap d4d4 suaminya.

“Kenapa kamu melakukan ini pada keluarga kami, Stella?” seru Berliana.

“karena akau sangat mencintai Arrayan Bibi dan aku ingin Arrayan menjadi milik ku selamanya,” lirih Stella tertunduk takut.

“Itu bukan cinta, kak Stella. Itu namanya egois mementingkan kepentingan diri sendiri,” tekan Jesicca.

“Tau apa kamu soal cinta dan egois padahal kau tidak pernah merasakan yang namanya cinta,” ketus Stella pada Jesicca.

“KAUUU!” marah Sean yang ingin menghampiri Stella yang seperti tidak ada sadarnya. Namun, Jesicca menahan tubuhnya.

Jesicca membawa Sean keluar begitu pun Berliana yang ingin membawa suaminya, tetapi tertahan karena William masih ingin bertanya satu hal pada Stella. Sedangkan Jesicca dan Sean sudah berlalu keluar meninggalkan kamar Arrayan.

“Apa Mama dan Papa mu tau tentang kebohongan mu ini!” tekan William yang penasaran.

“Papa tidak tau hanya Mama ku yang tau,” jawab Stella.

William memejamkan kedua matanya sedikit lega. Karena jika Johan mengetahuinya dan mendukung rencana Stella dia tidak akan memaafkan sahabatnya itu dan berjanji akan membuat hidupnya hancur.

William beralih menatap Arrayan yang menatap kosong ke arah Stella yang sangat tega membohonginya. Padahal Arrayan sudah sangat menyayangi Varro dan semangat hidupnya kembali setidaknya ada darah dagingnya yang bisa menemaninya selama hidupnya di kala ia sudah kehilangan Bella wanita yang sangat ia cintai dan juga calon anaknya yang sudah lama ia nantikan lahir ke dunia ini.

Entah mengapa semesta tidak pernah mendukungnya untuk bahagia.

“Arrayan, semua keputusan ada di tanganmu. Terserah kau mau apakan dia dan Paman akan sangat setuju jika kau ingin menceraikannya karena tidak ada lagi yang bisa kau pertahan kan dengannya,” ucapan William membuat Stella panik dan ia pun memohon pada Arrayan hingga bersimpuh di hadapannya agar pria itu tidak menceraikan dirinya. Susah payah dia bisa menikahi Arrayan pasti Stella tidak akan mau bercerai dengan pria yang sangat ia cintai.

“Arrayan, maafkan aku, semua itu aku lakukan agar aku bisa menikah denganmu! Aku mencintaimu sangat, Arrayan. Aku mohon jangan menceraikan ku, hiks,” mohon Stella.

Arrayan masih diam dan William mengajak istrinya untuk keluar meninggalkan Arrayan dan Stella,”Varro memang bukan darah daging mu tapi kau tau kan dia selalu ingin bersama denganmu. Apa jadinya jika kita bercerai, apa kau masih mau menerima Varro dan tidak membiarkan ku bersama nya kan? Kalau itu terjadi pastinya dia akan selalu merengek ingin bertemu denganmu, Arrayan,” isak Stella.

“Sekarang aku tahu kenapa kau sangat membenci putramu sendiri. Kenapa aku sangat b0d0h karena tidak menyadarinya dari awal,” lirih Arrayan membelakangi Stella.

Arrayan berbalik menghampiri Stella dan langsung menarik tubuhnya menyuruhnya berdiri,”Katakan siapa Daddy kandung Varro!” desis Arrayan.

“Aku tidak tau,” lirih Stella.

“JANGAN MEMBOHONGI KU LAGI STELLA!” pekik Arrayan.

“Aku benar-benar tidak tau. Saat aku tau sedang hamil Mama ku juga menanyakan hal yang sama dengan mu! justru itu aku mengambil kesempatan itu untuk menjebak mu dan mengatakan kalau aku sedang hamil anak mu. Lagi pula aku tidak perduli siapa ayahnya karena aku tidak menginginkannya. Yang aku mau hanya dirimu Arrayan … sungguh aku sangat mencintaimu tolong mengertilah dan terima perasaan ku, hiks.” Stella menangis di pelukan Arrayan, tetapi Arrayan yang terlanjur muak tidak merasa iba mendengar isak tangis Stella dan melepaskan pelukannya.

“Jangan mengiba di hadapanku karena itu akan sia-sia. Aku akan tetap menceraikan mu dan sekarang kemasi barang-barang mu dan segera pergi dari rumahku jangan lupa bawa Varro bersama mu karena aku tidak sudi merawat anak hasil perbuatanmu yang haram itu!” tekan Arrayan membuat Stella membulatkan kedua matanya. Arrayan mendorong tubuh Stella dan langsung menutup pintu kamarnya sangat kencang hingga Stella terkejut.

*

*

Di kediaman Aldama seorang Paman dengan telatennya menyuapi sarapan untuk keponakannya yang sudah membaik. Sedangkan Bundanya hanya memandang sendu sang putri dan bingung apa yang harus ia lakukan jika putrinya kembali menanyakan sang Ayah.

“Udah, Paman, Narra kenyang,” ujar gadis kecil itu.

Lucas meletakkan mangkuk bubur di atas nakas dan memberikan Narra minum dan tidak lupa ia memberi obat untuk keponakan kesayangannya itu.”Kamu istirahat saja, ya. Paman akan berangkat ke kantor,” Narra menganggukkan kepalanya pelan dan langsung berbaring di ranjangnya, lalu dengan penuh kasih sayang Lucas menyelimuti Narra.

Bella seperti biasa mengantarkan Lucas ke depan,”Kakak enggak sarapan dulu?” tanya Bella.

“Aku makan di kantor saja, karena takut terlambat ke tempat proyek ku yang di daerah …” ucapan Lucas terpotong membuat Bella mengerti kenapa Lucas tidak menyebutkan tempat itu karena takut jika Bella teringat kejadian lima taun lalu saat itu untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Lucas yang menolong dirinya dan Narra.

“Tidak apa-apa, kak. Sekarang aku sudah lebih baik dan tidak terlalu mengingatnya,” ujar Bella.

“Euhm, apa kau belum bisa memberitahu kakak siapa Ayah dari Narra?” tanya Lucas yang sampai saat ini Bella tidak mau memberitahu Lucas kalau Arrayan adalah Ayah kandung Narra tanpa tau alasan gadis itu.

“Maaf, nanti aku akan memberitahu di waktu yang tepat,” seru Bella.

“Baiklah, kakak tidak memaksa. Yasudah aku berangkat dulu,” pamit Lucas yang di anggukki Bella.

Lucas sudah menghilang dari pandangannya. Bella terduduk lemah seraya memikirkan apa dengan mempertemukan Narra pada Arrayan adalah keputusan yang tepat? Tapi bagaimana dengan Stella, ia sudah berhasil menikah dengan pria yang masih berstatus suaminya. Sampai akhirnya Bella memutuskan untuk berpisah dan mengalah untuk sang adik tanpa memikirkan keinginan Narra yang berhak bertemu dengan Arrayan.

“Maaf kan, Bunda, Narra. Lebih baik kau tidak pernah mengenal siapa Ayahmu daripada membiarkanmu berada dalam bahaya jika Stella tau putriku dengan Arrayan masih hidup,” lirih Bella yang sangat dilema.

*

*

“Ada apa, Tuan? Kenapa kau terus saja memandangi tempat itu?” tanya Toni pada Lucas yang memandangi sebuah sungai dengan air yang mengalir sangat deras.

Lucas dan Toni saat ini sedang berada di lokasi pembangunan Villa di daerah Jakarta yang belum ramai penduduk dan para pengusaha itu memanfaatkan lokasi untuk pembangunan Villa dan tempat wisata di daerah tersebut.

Lucas menarik napasnya sangat dalam ia bercerita sedikit alasan mengapa dirinya memandangi sungai mengalir itu karena di situlah ia pertama kali menemukan Bella yang berjuang hidup seraya menggendong Narra yang telah lahir di tempat itu dengan sendirinya. Entah bagaimana caranya mereka bertahan hidup dan beruntung Lucas yang menemukan mereka hingga pria itu langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Narra sangat kuat ia pun selamat pasca kejadian lima tahun lalu di mana Stella mendorongnya dan mengira Bella terjatuh hingga tenggelam di danau, padahal Bella tersangkut di ranting dan ketika sadar ia berusaha bangkit dengan sekuat tenaga Bella berjalan dengan bertumpu pada ranting yang ia dapatkan disekitar dan meninggalkan lokasi tersebut hingga berada di tepian sungai.

Toni hanya menyimak dia tidak begitu peduli siapa yang Lucas temukan, Toni hanya mendengarkan Lucas yang terus saja bercerita tanpa menyebutkan nama,”Kau sangat dermawan sekali, Tuan. Beruntung sekali mereka di tolong oleh mu,” puji Toni.

“Terimakasih pujiannya. Oh iya … apa pak Arrayan tidak datang hari ini?” tanya Lucas karena tidak melihat Arrayan hanya asistennya saja yang datang.

“Itu lah, Tuan. Tuan Arrayan benar-benar minta maaf atas ketidakhadirannya karena ada masalah dengan istrinya nyonya Stella dan sekarang kondisinya Tuan sedang tidak baik jika dipaksakan datang dia takut tidak bisa fokus pada pekerjaan,” terang Toni.

“Apakah mereka bertengkar hebat sampai membuat paka Arrayan tidak bisa fokus?” tanya Lucas.

“Ya bisa di katakan seperti itu, Tuan,” jawab

“Aku mengerti. Baiklah kita teruskan pekerjaan kita, pak Toni,” ajak Lucas, tetapi baru saja dua langkah ingin menghampiri para pekerja ponselnya berdering.

“Halo, ada apa, Bella,” ujar Lucas menjawab telepon.

“kak, Narra … dia kabur,” pekik Bella.

“Hah?!”

*

*

Bersambung.

1
Rhenii RA
Bego sama baik beda tipis
Rhenii RA
Basi banget ga sih, kejadiannya itu itu lagi
Rhenii RA
Ga tau malu
Rhenii RA
“Ya, ampun aku lupa” beda arti sama “Ya ampun, aku lupa”
Rhenii RA
Ga tau diri sih kataku
Rhenii RA
Taelah si Daisy
Sunaryati
, Terimakasih happy ending, kutunggu karyamu selanjutnya
Sunaryati
, Halalin dulu itu buktinya
Sunaryati
Berbaikan saja sama suami Bella, Narra juga senang pada ayahnya
Sunaryati
Nah, Bella segera raih kebahagiaanmu bersama Arrayan, dan adiknya kelak. Semoga tidak parah .
holipah
Stella yang bkn kacau 😅 rusak semua nya
Sunaryati
Perjuangkan Bella lagi Arrayan, dia sangat mencintaimu terlatih Narra telah lama merindukanmu
Sunaryati
Makanya kau harus bisa mengendalikan amarahmu Arrayan, jangan sampai Lucas ragu melepas Bella kepadamu, Stella bunuh diri saja agar Lucas bisa bersatu dengan Jessica
Sunaryati
Mudah- mudahan Stella sembuh dan menikah dengan Lucas, dan Daffa segera ditemukan dan mengakui kesalahannya
Widi Widurai
penyesalan terbesar kl misal johan sampe mati. tp syukur lah biar dia ga stress punya anak model stella. dah sakit jiwa akut
Sunaryati
Itu taktik Bella untuk mengelabuhi Stella, agar kalian selamat, dengan rayuan Stella akan membebaskan kalian, dan Marco urusan pak Williams
Sunaryati
Jangan sampai Narra jadi korban, Thoor, Stella sudah menang lama dan berkali-kali, maka hari ini Stella dan preman yg membantunya harus tertangkap dan Narra selamat. Kutunggu balasannya
leahlaurance
anak Stella bukan anak mu.bodoh
😅
leahlaurance
gimana nanti riaksi suami nya klau tahu kamu bukan pelaku nya
leahlaurance
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!