Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Setelah mendapatkan bajunya, gus zafran kini berlalu melangkah kembali kedalam kamar nya untuk membantu sang istri.
Perlahan gus zafran melangkahkan kakinya menaiki tangga denga perasaan ragu. Antara melakukannya atau tidak. Disisi lain ia merasa kasihan melihat sang istri nya yang kepanasan karena bajunya. Sedangkan disisi lai ia merasa masih ragu untuk membantunya tanpa seizin sang istri. Karena ia takut sang istri marah karena sudah menyentuhnya tanpa seizinnya meskipun mereka berdua telah halal.
Gus zafran menghentikan langkahnya tepat di depan kamarnya.ia tidak melanjutkan langkahnya masuk, karena ia masih berusaha mengumpulkan keberaniannya.
" huhhhhh... Bismillah" ucapnya sembari menghembuskan nafasnya untuk mengontrol dirinya.
Ceklek.....( suara pintu terbuka )
Gus zafran memberanikan dirinya masuk kedalam kamarnya untuk melihat istrinya kembali. Namun, siapa sangka. Sang istri terlebih dulu bangun dari tidurnya dan sekarang sudah berada di atas ranjang sembari mengipas ngipasi dirinya menggunakan tangannya.
" sudah bangun ?" tanya gus zafran sekedar ber basa basi dengan istrinya.
syifa yang mendengar ada seseorang yang bicara dengannya beralih menatap orang itu yang tak lain adalah gus zafran.
" gus..." sapa syifa pada gus zafran.
" saya tambah AC nya ya... Supaya kamu nggak kepanasan " ucap gus zafran pada syifa.
" nggak papa gus, tidak usah. Saya mau langsung mandi saja sekalian ganti baju nanti " sahut syifa pada gus zafran.
gus zafran hanya membalasnya dengan anggukan kepala pada syifa.
" oh iyya gus, barang barang saya ada dimana ya gus ? Saya mau ambil baju saya buat mandi " tanya syifa pada gus zafran.
" barang barang kamu masih ada di ruang keluarga syifa. Belum saya pindah ke kamar ini. Karena menurut saya sekalian ajah nanti pindah rumah" sahut gus zafran pada syifa dengan nada sedikit canggungnya.
" pindah rumah gus ? Pindah kemana ?" tanya syifa pada gus zafran.
" tidak jauh dari sini kok syifa. Masih berada di area pesantren. Nanti kita langsung saja kesana. Karena barang barang saya juga sudah disana " sahut gus zafran pada syifa.
" iyya gus " sahut syifa padanya.
" kalau begitu saya pamit ambil baju dulu ya gus, sudah nggak tahan ini " ucap syifa kembali berpamitan pada gus zafran.
" jangan syifa. " ucap gus zafran cepat menghentikan syifa yang hendak turun dari kasurnya.
" jangan kenapa gus ?" tanya syifa kebingungan pada gus zafran .
" maksud saya, kamu nggak usah ke bawah " sahut gus zafran pada syifa.
" saya mau ambil baju ganti gus " ucap syifa kembali pada gus zafran.
" ini.. Saya sudah mengambilkannya tadi untuk kamu " ucap gus zafran sembari memberikan sebuah gamis pada syifa.
" ini punya saya gus ? Kok bisa ada di gus ?" tanya syifa sembari mengambil alih gamisnya dari tangan suaminya.
" kamu jangan salah paham dulu. Aku bisa jelaskan semuanya" sahut gus zafran pada syifa.
Syifa hanya terdiam sembari menatap wajah gus zafran.
" sebenarnya tadi saya hanya ingin membantu kamu saja syifa" sahut gus zafran mulai menjelaskan nya.
"saya hanya mau membantu kamu mengganti pakaian kamu " ucap gus zafran mampu membuat syifa kaget dan menutup dadanya.
" astaughfirullah, kamu jangan berfikir negatif sulu syifa. Saya hanya mau membantu kamu saja tidak lebih. Dan tadinya saya juga sudah minta ummi buar gantiin baju kamu. Tapi umi bilang aku ajah nggak papa katanya. Karena aku suami kamu. Makanya aku ambil satu baju kau di koper tadi, tapi pas sudah sampai disini ternyata kamu sudah bangun. saya menjadi lega " sahut gus zafran pada sang istri.
"maafkan saya syifa. Kalau saya lancang menyentuh barang barang kamu. saya cuman mau bantu kamu saja " ucap gus zafran meminta maaf paa sang istri karena telah menyentuh barangnya tanpa seizinnya.
" tidak papa gus, harusnya saya berterima kasih pada gus zafran. Karena gus zafran sudah membantu saya dan peduli terhadap saya. " ucap syifa pada suaminya.
" sama sama syifa. itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai seorang suami " sahut gus zafran pada syifa.
" kalau begitu, saya numpang mandi ya gus " pamit syifa pada gus zafran.
" kenapa harus numpang mandi syifa ? kamar ini memang punya aku, tapi sekarang juga sudah punya kamu. Kamu bebas melakukan apapun " sahut gus fran pada syifa.
Syifa membalasnya dengan senyuman di bibirnya dan anggukan kepala .
" kalau begitu, saya mandi dulu ya gus " pamit syifa pada gus zafran.
" iyya, silahkan " sahut gus zafran mempersilahkan dirinya.
Disaat gus zafran mempersilahkan syifa. Syifa kini masih tetap berdiri saja tidak bergeming dan berpindah tempat dari sana.membuat syifa juga merasa malu untuk mandi.
" kamu mau saya keluar ?" tanya gus zafran yang mengerti diam syifa.
" maaf gus " sahut syifa pada gus zafran.
" nggak papa, yaudah kalau begitu saya keluar. Kalau kamu butuh handuk tinggal ambil ajah di dalam lemari" sahut gus zafran pada sang istri.
" terima kasih gus " sahut syifa pada nya.
" sama sama, kalau begitu saya keluar " pamit gus zafran hendak keluar dari dalam kamarnya namun kembali menghentikan langkahnya.
" syifa... Panggil gus zafran kembali pada syifa yang hendak masuk kedalam kamar mandi.
" iyya gus ?" sahut syifa sembari menoleh kearah gus zafran.
" saya minta maaf ya " ucap gus zafran pada syifa.
" minta maaf kenapa gus ?' tanya syifa heran pada sang suam karena selalu meminta maaf pada dirinya.
" saya minta maaf karena tadi saya gendong kamu sampai disini." sahut gus zafran pada syifa.
Syifa baru teringat kalau ia tadi ter tidur di dalam mobil dan bangun sudah berada di kamar. Ia terlupa untuk menanyakan hal itu karena di buat kaget oleh gus zafran tadinya.
" maafkan saya syifa.. Karena sudah lancang " ucapnya kembali karena masih tidak ada sahutan dari syifa .
" tidak papa gus. Harusnya saya yang minta maaf karena sudah banyak merepotkan gus zafran. Baiknya gus zafran tadi bangunkan saya saja. Kasihan gus zafran harus mengangkat saya dari bawah n menaiki tangga. Pasti capek. Sekali lagi maafkan saya Gus " ucap syifa meminta maaf pada sang istri.
" itu hanya hal mudah syifa. Saya tidak membangunkan kamu, karena saya merasa kasihan lihat kamu sangat terlelap. Pasti kamu sangat kecapean sekali. Makanya aku berinisiatif untuk tidak membangunkan kamu dan malah mengangkat kamu supaya tidak mengganggu tidur kamu " sahut gus zafran pada syifa.
"" saya ucapkan terima kasih gus, dan maaf karena saya udah banyak merepotkan gus zafran " sahut syifa meminta maaf pada zafran karena merasa malu dirinya di bantu berpindah oleh suaminya sedangkan dirinya nyaman tertidur
" ngak papa,,, yasudah kalau begitu kamu lanjutkan saja mandinya. Saya mau ke luar . " ucap gus zafran pada syifa sebelum pergi.
" iya gus" sahut syifa pada sang suami.
Gus zafran berlalu keluar dan menutup pintunya. Sedangkan syifa kembali melanjutkan langkahnya untuk mandi.