"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SOSOK WANITA BERKEBAYA PUTIH
Wanita berkebaya putih seperti yang ia lihat saat di sungai tadi siang.
wanita itu bediri membelakangi jendela.
Ryuka membuka jendela dengan sangat hati-hati, agar tak terdengar oleh Mbah Sutijah .
"siapa kau sebenarnya? " Tanya Ryuka dengan lirih.
"mba Ayu... aku datang untuk menjemputmu" wanita itu menoleh.
nampaklah wajah putih pucat dengan pandangan kosong di hadapan Ryuka.
"ikuti aku"
Ryuka seolah terhipnotis oleh wanita itu, dengan setengah sada ia melompat dari jendela dan mengikuti ke mana wanita itu pergi.
suasana sunyi. tak seorang pun terlihat di luar rumah. memang di desa itu tidak ada yang berani keluar rumah ketika malam hari. Kecuali dalam keadaan terpaksa.
Hingga sampailah mereka pada perbatasan rimbunan bambu ,wanita itu berbalik ke belakang dan memegang kedua tangan Ryuka.
"pejamkan mata mu"
ketika Ryuka memejamkan mata, terasa ada yang menendang tubuhnya hingga ia terjatuh.
Ryuka membuka mata, ia seperti baru bangun dari mimpi. ia kebingungan, bagaimana bisa tiba-tiba ia berada di sana.
Ia lalu melihat ke arah jimin yang sudah ada di sana, jimin melipat tangan di dada dan memalingkan muka.
"bangkitlah! aku tidak akan membantumu! "
Ryuka bangkit.
"kenapa tiba-tiba aku ada di sini? "
"aku sudah peringatkan untuk tidak mengikuti wanita itu! " sentak jimin.
Ryuka mengingat-ingat. ia merasa seperti mmimpi berjalan mengikuti wanita berkebaya putih.
"ah-aku ingat tadi ada yang mengetuk jendela kamar ku dan aku membuka jendela, kemudian wanita itu.. "
Ryuka mencoba mengingat-ingat. apakah yang di alaminya itu hanya sebuah mimpi atau nyata.
"bodoh! harusnya jangan kau buka jendela ketika malam hari! ".
"tapi tadi sebelum tengah malaam."
"ya.. kau ini wanita paling ngeyel yang pernah aku temui"
Jimin menggenggam tangan Ryuka dan menariknya
"lepaskan tanganku" Ryuka berontak.
"aku tidak akan lepaskan sampai kau tiba di rumah .
"aku bisa jalan sendiri tanpa di tuntun seperti anak kecil " Ryuka Mengelebatkan tangannya dengan kasar . Hingga pegangan tangan jimin terlepas.
"aku hanya memastikan mu tidak nyasar lagi! " ucap jimin.
Mereka terus berjalan.
"kenapa kamu juga berada di luar? " tanya Ryuka.
"aku mencari karwati, entah kemana dia pergi. "
"apa ini sudah tengah malam kang? " tanya Ryuka.
"sepertinya sudah "
Tiba-tiba terdengar suara langkah pelan dan ketukan di atas tanah. bau kembang semerbak mewangi .
Nyanyian Kidung Jawa mulai terdengar,
"nini gandrung! "
"Gawat!, ayo sembunyi!, " jimin segera menarik tangan Ryuka. .
mereka bersembunyi di balik pohon bersar , di belakang rumah warga.
Terlihat nini gandrung berjalam melewati mereka, sambil menabur kelopak bunga dan masih melantunkan tembang Jawa.
Setelah nini gandrung tidak terlihat lagi , mereka keluar dari persembunyian .
mereka berjalan mengendap-endap, sambil menengok kanan dan kiri.
hawa dingin kian terasa. dari belakang terasa seperti ada hembusan angin yang kencang dan beberapa saat terasa kelopak bunga bertaburan di atas mereka. .
"Aaaaa.. " Ryuka berteriak karena kaget sekaligus takut.
Jimin langsung membekap mulut Ryuka .
mereka menoleh ke belakang secara bersamaan.
sosok wanita tua bungkuk debgan tongkat dan keranjang kecil berisi kelopak bunga, ditangannya , sudah berdiri tepat di belakang mereka.
Matanya menatap tajam , dari mulutnya menetes cairan merah. ia membuka mulut dan nampaklah gigi runcing yang menghitan dan berlumur darah segar.
Ryuka tak dapat berkutik. bahkan kakinya terasa gemetar untuk melangkah .
mata nini gandrung berubah menjadi berwarna menyala merah.
Ryuka semakin ketakutan.
Dengan gerakan cepat ninj gandrung menerkam jimin layaknya hewan buas yang mendapat mangsa
Jimin mencoba memberontak, menahan tangan nini gandrung yang mencengkeram lehernya dan siap menggigitnya.
Ryuka mengambil tongkat nini gandrung yang tergeletak di atas tanah . kemudian memukulkan tongkat itu ke punggung nini gandrung.
Seketika nini gandrung berbalik ke arahnya.
"A arghh! "
Nini gandrung kembali murka, ia menampakkan gigi runcingnya . Ryuka mengacungkan tongkatnya.
"rasakan pukulan tongkatmu sendiri! "
Ryuka memukul-mukul kan tongkat kepada nini gandrung. nini gandrung menarik kasar tongkat di tangan Ryuka hingga membuat Ryuka ikut tertarik dan menubruknya .
kini nini gandrung berhasil mendekap tubuh Ryuka dan mengendus lehernya. Namun ia nampak enggan memangsa dan malah mendorongnya hingga jatuh tersungkur di atas tanah.
Bughh!!!
jimin menengdang nini gandrung dari belakang, nini gandrung berbalik arah dan kembali menyerang jimin.
Ryuka masih tergeletak, rasa sakit akibat benturan keras membuatnya tidak sanggup untuk segera berdiri.
Sedangkan jimin masih bergulat dengan nini gandrung. Jimin melakukan gerakan salto, dan menendang kepala nini gandrung.
brakkk!!!
nini gandrung terjatuh menabrak pagar rumah warga! jimin menghampiri Ryuka.
"ayo lari"
"Aku tidak bisa bangun, " rintihanya.
"awassss!!!!! Ryuka berteriak ketika melihat nini gandrung sudah berada di belakang jimin.
Nini gandrung kembali menerkam jimin.
"aahhhh!!! "
Jimin merasakan gigi runcing nini gandrung sudah menempek di lehernya.
Wushhhh....
Dari arah utara, terpancar cahaya hijau yang menyilaukan mata, cahaya hijau melesat secepat kilat. menyambar nini gandrung.
"pergilah kau nini gandrung! jangan kau ganggu mereka! Bukankah kau sudah memangsa manusia! dasar demit rakus! ".
aditama tiba-tiba muncul dari balik kegelapan.
"earrhhggg" nini gandrung mengerang.
Aditama menyentuh liontin hijaunya, dan cahaya hijau kembali keluar.cahaya itu berputar-putar mengelilingi nini gandrung. seketika nini gandrung menghilang.
"aditama? kenapa kau bisa ada di sini? " tanya Ryuka.
"aku baru saja menjalankan tugas, harusnya aku yang bertanya kenapa kau berada di luar malam-malam begini? "
Ryuka tidak menjawab. ia ingat akan aditama berpesan untuk berhati-hati dan menghindari pantangan. ia tahu pasti kali ini aditama akan memarahinya.
aditama menghampiri Ryuka, ia mengulurkan tangan, Ryuka mencoba berdiri namun pinggangnya masih terasa sakit.
"aihh... aku tidak bisa berdiri! "
Aditama berjongkok dan berbisik di telinga Ryuka.
"mau aku gendong saja? "
bughh! satu pukulan mendarat di lengan aditama.
Jimin pun mendekat sambil memegang lehernya yang masih mengeluarkan darah akibat gigitan nini gandrung.
"biar aku obati. " ucap aditama.
Aditama memetik sekuntum bunga mawar yang tumbuh di depan rumah warga kemudian meremasnya, ia menggigit jari tangannya dan meneteskan darahnya pada remasan bunga.
kemudian ia mengusapkan bunga itu pada luka di leher jimin. seketika jimin tidak merasa sakit lagi. dan luka bekas gigitan itu sudah hilang.
Jimin memegang lehernya, merasa heran dengan apa yang baru saja sedang terjadi.
"k-kenapa tiba-tiba bisa sembuh dengan sendirinyasendirinya? "
"Darahku bisa mengobati luka! " jawab aditama.
"oh begitu rupanya? Terima kasih sudah menolong kami"
"tidak amasalah" aditama tersenyum manis.
"sekarang kau mau tetap disini atau aku akan membantumu untuk pulang? "tanya aditama pada Ryuka
" apa kau tidak bisa mengobati sakit di pinggangku juga? " tanya Ryuka.
"ha ha ha ha ha... aku tidak bisa, kau harus pergi ke tukang urut!. Dan ingat! jangan keluyuran di malam hari! ".aditama mencubit hidung Ryuka.
Ryuka langsung menepis tangan aditama.
" Ryuka aku akan menggendong mulai sampai rumah. jika simbah mulai tahu kau tidak ada di rumah , dia pasti khawatir! "ucap jimin.
" biarkan aku jalan sendiri saja! " tolak Ryuka.
"kalau begitu, tinggalkan saja gadis itu sendiri!dasar ngeyelan! " tangkas aditama sembari melipat tangannya.
"kalau jalan akan lama. Dan pasti sakit!" kata jimin.
"sudah tidak perlu kau bujuk dia! bagaiman kalau kita tinggal dia sendiri disini! biar di makan sama nini gandrung" aditama melirik ke arah Ryuka yang masih terduduk di tanah.
" ishh! nini gandrung tidak berselera memakanku. aku sudah dua kali bertemu dengannya dan dia mengabaikanku. "
"oh iya, kau sudah pernah meminum darahku. Sebab itu nini gandrung tidak mau meminum darahmu, karena darahmu sudsh tercampur dengan darahku! "jelas aditama.
" apa? " Ryuka terkejut mendengar perkataan aditama.
"waktu itu kau tidak sadarkan diri saat setelah kau diculik grahabrama. makhluk hitam berbulu itu. aku meminumkan darahku langsung dari mulutku mengeluarkan darah itu" ungkap aditama sembari tersenyum.
Ryuka menutup mulut
"tidak perlu kaget, memang itu yang terjadi".
Ryuka menjadi malu mendengar cerita aditama, apa lagi ada jimin di sana.
"kenapa nini gandrung tidak mau meminum darah yang tercampur darahmu? " tanya jimin.
"karena ada energi yang bertolak belakang dengan kekuatannya di dalam darahku. Sehingga apa bila ia meminum maka energi itu akan bergulat dan energinya sendiri.
Bisa-bisa ia akan kehabisan energi dan lenyap dari muka bumi jarena energi ku lebih kuat darinya"
" oh begitu rupanya"
Ryuka berusaha bangkit, namun ia tak sanggup.
"sudahlah tak perlu kau paksakan"
tanpa meminta persetujuan lagi. aditama langsung membopong tubuh Ryuka , kali ini Ryuka menyerah tanpa perlawanan .
"apa kau akan pulang juga? " tanya aditama pada jimin
"ah kalau kau mau antar Ryuka, maka aku langsung melanjutkan mencari adikku saja. "
Jimin langsung pergi tanpa berpamitan
"apa dia kekasihmu? " tanya adiatama saat jimin sudah tidak terlihat lagi
"tidak perlu bertanya dengan pertanyaan yang tidak penting! " Ryuka semakin kesal.
Aditama malah tertawa membuat Ryuka semakin jengkel.
"nah sudah sampai, kamu duduk dulu. biar aku ketok pintu! " ucap aditama ketika mereka sampai di depan rumah Mbah Sutijah .
tok... tok... tok...
beberapa ketukan tidak ada yang membukakan pintu
" kulo nuwun, permisi! "
Aditama mengintip dari celah-celah pintu, terlihat Mbah Sutijah dan Egi sedang ber bisik-bisik berada di belakang pintu.
" coba kamu bicara, Ryuka! sepertinya mereka takut untuk membuka pintu . "
"mbah aku ini Ryuka, tolong buka kan pintu mbah "
Dengan ragu Egi membuka pintu sedikit, melihat aditama di depan pintu , dia langsung membuka pintu lebar-lebar dan siap mengomeli .
"mana Ryuka! " sentak Egi.
"itu" aditama menujuk ke arah Ryuka yang masih duduk di kursi rotan sambil menahan rasa sakit di pinggangnya.
"ngapain kamu malam-malam keluar rumah, Diam-diam sama lelaki itu!? " Egi memarahi Ryuka.
Egi dan Mbah Sutijah memabg tidak tahu jika Ryuka keluar rumah.
Egi hendak menarik Ryuka tetapi aditama menghalau nya.
"biarkan dia masuk dulu dan bercerita. jangan kasar! dia sakit karena terjatuh tadi. " jelas Aditama.
mereka masuk dan duduk di ruang tamu.
kemudian Ryuka menceritakan apa yang dia alami.
Mulai dari ia yang melihat wanita berkebaya putih sampai bertarung dengan melawan nini gandrung.
"owalah nduk, nasib baik kamu tidak apa-apa"
Mbah Sutijah langsung memeluk Ryuka.
"kamu bilang nini gandrung tidak mau memangsa Ryuka karena dia meminum darahmu? tapi aku juga berpapasan dengan dia , dan dia diam saja! " ucap Egi.
"itu karena kamu sama Ryuka." jawab aditama tak meyakinkan.
" tapi kang jimin hampir dimangsa juga kalau kau tidak selamatkan. padahal dia juga bersamaku! "
tangkas Ryuka.
Aditama meng ang garuk-garuk kepala. .
" kenapa? kau berbohong? " tanya egi.
" itu karena kau sudah di beri tanda. "
aditama dengan ragu-ragu menjawab.
" tanda apa!? " egi tak mengerti
" ajy pamit dulu, masih ada banyak tugas yang belum aku selesaikan. "aditama bangkit dari duduknya.
" apa ada hubungannya dengan nyai gandari? " tanya Ryuka.
Aditama tidak menjawab dan langsung berlalu pergi.
" mas Egi apa tidak curiga!? "
"curiga apa? kalau aditama berniat jahat kepadku? " tanya Egi.
"bukan! tapi tentang apa yang di katakan karwati. Jangan-jangan...apa yang diucapkan karwati ada benarnya! mas Egi sudah di beri tanda oleh nyai gandari untuk di jadikan menantu! ".
" ha ha ha ha ha kau sudah ketularan gila juga ternyata! Nyai gandari masih sangat muda. berapa umurnya? aku rasa masih 30 an. sedangkan anaknya?, ya, kalau dia punya anak pada umur 27 tahun saja, Kira-kira anaknya baru berumur 13 tahun. Sedangkan aku sudah berumur 27 tahun. lebih baik aku meni kau dengan nyai gandari saja daripada di jodokan dengan anaknya! "
" husst! jangan ngelantur kamu, le. meskipun nyai gandari tidak punya suami. dia punya derajat dan martabat yang tinggi. jangan sepelekan dia. tidak baik! ".
" iya mbah, aku bercanda saja! "
terpaksa deh...nikah sm org jahat