Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04.Ibu Guru Baru
Semua anak berhamburan keluar dari dalam kelas menuju ke arah mobil jemputan masing masing.
Begitu pun dengan Darren yang berjalan menuju sebuah mobil mewah dimana seseorang tengah menunggunya pulang.
Senyum mengembang terlihat dari sesosok pria dewasa yang duduk anteng dibalik bundaran stir mobil tengah menunggu putranya mendekat.
Namun seketika senyum itu lengap dari wajahnya yang masih terlihat tampan nan rupawan di usianya yang matang.
Deg...
Jantung pria itu berdetak kencang saat melihat seorang wanita keluar dari kelas yang sama dengan putranya,Darren.
"Siang Papah,"sapa Darren saat membuka pintu mobil itu lalu masuk dan duduk dijok penumpang dibagian depan,tepat disamping sang ayah.
"Si_siang sayang.Bagaimana hari ini,menyenangkan?"tanya pria itu saat terbangun dari lamunan nya tentang wanita yang baru saja dia lihat keluar dari kelas yang sama dengan putranya.
"Sama dengan hari hari kemarin,"jawabnya dingin dan datar.
"Mmm,sayang.Boleh Papah tanya sesuatu?"
"Mmm,boleh.Apa?Papah mau tanya apa?"
"Tadi Papah lihat ada seorang wanita dewasa keluar dari kelas kamu sayang?ini pertama kalinya Papah melihatnya,siapa dia?"
"Oh,itu guru baru Pah.Ibu guru yang menggantikan Ibu Gea yang berhenti minggu kemarin.Kenapa memang nya Pah?bukan nya harus nya Papah ya yang jauh lebih tahu tentang Ibu Nami?kenapa malah nanya Darren?"
"Ibu Nami?"
"Iya Papah,nama nya Ibu Namira Syahra.Tapi dipanggil Ibu Nami biar lebih akrab katanya."
Deg...
Penjelasan yang diberikan oleh Darren semakin membuat jantung pria itu berdetak tidak karuan.
Ternyata benar saja,setelah 6 tahun tidak pernah lagi bertemu dan tidak lagi mengetahui kabar masing masing kini mereka dipertemukan kembali dalam situasi yang berbeda.
Pria itu pun kembali mengalihkan perhatian nya dari sang putra yang kini tengah asik memainkan gadget nya ke arah halaman sekolah.
Dimana disana tengah menampilkan wanita yang dulu pernah terlibat suatu hubungan yang rumit dengan nya hingga menghadirkan seorang anak bernama Darren Adhijaya.
Netra tajam itu tidak henti menatap pada arah wanita yang kini sudah banyak berubah itu.Penampilan nya tidak lagi culun seperti saat mereka bertemu untuk pertama kalinya.
Kulitnya pun kini terlihat terawat karena tampak putih dan bersih.Belum lagi rambut yang sudah kian panjang hingga membuatnya semakin terlihat mempesona.
Tapi tunggu,bukan itu yang harusnya pria itu pikirkan sekarang.Namun,bagaimana bisa wanita itu ada disekolahan putranya?apakah ini benar benar kebetulan semata atau wanita itu sengaja kembali datang untuk mengambil putranya?tidak,itu tidak boleh dan tidak akan pernah dia biarkan.Batin pria itu bermonolog.
Hingga sebuah ketukan dikaca pintu mobil mewah miliknya membangunkan lamunannya dari Namira.
Tok
Tok
Tok
Sreeetttt
Pria itu menurunkan kaca mobilnya saat melihat jika Bu Mega lah yang mengetuk kaca mobil miliknya.
"Maaf Pak Abra,saya mengganggu waktunya,"ujar kepala sekolah itu menganggum sopan.
"Tidak apa apa Bu,kenapa ya?apa ada yang bisa saya bantu?"jawab pria yang bernama Abraham Adhijaya itu.
Pria yang menjadi ayah untuk Darren namun Darren bukan terlahir dari sang istri melainkan dari wanita yang dia beli rahimnya untuk mengandung anak untuknya.
"Ini Pak,saya mau menyerahkan berkas pengajar yang baru yang akan menggantikan posisi Ibu guru Gea yang minggu lalu resign."jawab Bu Mega sembari menyerahkan berkas tentang guru baru disekolahan itu.
"Baik nanti akan saya cek dikantor.Apa ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Tidak Pak,hanya itu saja,"
"Baiklah,kalau begitu saya ijin pamit ya Bu.Saya harus kembali ke kantor,"
"Iya baik Pak,silahkan."
Percakapan keduanya pun berakhir dan keduanya sama sama melajukan mobil mereka masing masing,keluar dari area sekolahan.
Dan saat mobil yang dibawa Abra berhenti untuk menunggu jalanan lengang agar bisa masuk tanpa adanya kecelakanan.
Bertepatan juga dengan motor yang dibawa oleh Namira berhenti tepat disamping mobil milik Abra.
Sayang Namira tidak tahu jika sedari tadi pria yang duduk dibalik bundaran setir mobil itu terus memperhatikan nya.
Namira sempat menoleh ke arah mobil itu dan mereka sempat bersitatap dengan posisi yang sangat dekat.
Deg...
Dan itu kembali membuat jantung Abra berdebar dan berdetak dengan lebih cepet saat wajah Namira terlihat jelas karena Namira kini menoleh ke arahnya.
Namun sayang wanita itu tidak tahu jika orang yang ada dibalik kemudi adalah orang yang selama ini dia benci.
Mobil itu memiliki kaca one way,jadi hanya Abra yang bisa melihat Namira.Sedangkan gadis itu tidak,sehingga Namira terlihat begitu santai berada dibawah tatapan tajam milik Abra.
"Papah,ayo jalan.Kenapa malah melamun,"seru Darren yang kembali membangunkan Abra dari lamunan nya tentang Namira.
Abra tidak menjawab namun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan yang siang itu terlihat ramai.
Begitu pun dengan Namira.Gadis itu langsung bertolak kerumah sederhana miliknya yang dimana disana sudah menunggu seorang wanita renta yang menjadi semangat hidupnya.