“Kuberi kau dua ratus juta satu bulan sekali, asal kau mau menjadi istri kontrakku!” tiba-tiba saja Alvin mengatakan hal yang tidak masuk akal.
“Ha? A-apa? Apa maksudmu!” Tiara benar-benar syok mendengar ucapan CEO aneh ini.
“Bukankah kau mencari pekerjaan? Aku sedang membutuhkan seorang wanita, bukankah aku ini sangat baik hati padamu? Kau adalah wanita yang sangat beruntung! Bagaimana tidak? Ini adalah penawaran yang spesial, bukan? Kau akan menjadi istri seorang CEO!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Siapa Dia?
“Kau berhutang budi padaku mulai saat ini!” Alvin menyeringai.
“Hutang budi sebanyak itu? Kenapa pula harus dua ratus juta? Aku tak meminta kau melakukan hal itu!”
“Kau tak mengerti dunia malam! Memang seperti itu permainannya! Sudah jelas bukan tadi? Aku menolongmu, dan kau berhutang padaku.”
Tiara menghela napas panjang. Situasinya saat ini benar-benar rumit. Ingin menghindar dari Alvin, tapi ternyata Tiara malah jatuh dalam perangkapnya.
“Apa yang kau inginkan dari wanita sepertiku, Tuan? Aku tak memiliki apapun. Aku hanya wanita miskin, aku juga tidak cantik. Kenapa kau malah membuatku pusing dengan semua ini?”
“Menikah denganku, dan buat perjanjian kontrak pernikahan. Hanya itu saja yang kuinginkan!”
“Tapi kenapa harus aku?”
“Tak usah banyak bicara. Jika kau tak mau menerima tawaranku, akan kuhabisi kau malam ini! Toh, tanpa pernikahan pun, jika nanti kau hamil, kau pasti akan mencariku untuk meminta pertanggung jawaban!” Alvin menyeringai.
“Jangan! Jangan coba-coba kau lakukan itu! Akan kulaporkan kau pada polisi, jika kau berani macam-macam padaku!”
“Baru kuancam seperti itu saja kau sudah takut! Bagaimana jika aku benar-benar melakukannya?”
“Baiklah, baiklah. Aku mau menjadi istri kontrakmu! Bukankah semua hanya rekayasa? Sampai kapan aku harus melakukannya?”
“Sampai aku bisa jatuh cinta padamu!”
Deg. Jantung Tiara semakin berdegup sangat cepat. Ini aneh, kenapa pria menyebalkan ini tiba-tiba berkata hal yang sungguh di luar nalar?
“Aku bercanda! Kenapa kau tegang sekali? Semua akan diatur oleh sekretarisku. Nantinya dia akan membuat perjanjian pra-nikah yang harus kau pahami dengan seksama. Mengerti?”
Tiara mengangguk, “baiklah.”
“Jangan macam-macam, atau aku bisa melakukan hal kejam padamu. Ikuti saja perintahku, karena kini kau berhutang budi padaku! Sudah, Aku harus segera pergi!”
Alvin meninggalkan Tiara tanpa menunggu balasan dari perkataannya. Tiara enggan menjawab, karena ia harus segera mengikuti Alvin dari belakang, agar dirinya pun bisa segera keluar dari private room ini.
Rasanya sungguh tak bisa dijabarkan dengan kata-kata. Kenapa Tiara harus terjebak dengan pria seperti Alvin? Kenapa harus Tiara? Wanita yang dihinakan karena seorang janda, dan Tiara juga bukan wanita yang berasal dari kalangan orang seperti Alvin.
.
Pagi hari ini, Tiara dikejutkan oleh sebuah pesan yang datang dari sekretaris pribadi Alvin. Tiara langsung terperanjat dari tempat tidur. Mengingat, akan ada yang datang ke rumahnya sekitar satu jam lagi.
Sungguh hal ini tak pernah ia duga sama sekali. Tiara bahkan tak bisa menghubungi Alvin untuk menanyakan apa maksud dari pesan sekretarisnya.
“Dila, ini apa maksudnya coba? Ya Tuhan, aku kaget banget. Sepagi ini udah dapet pesan kayak teror gini.”
“Apaan sih lu? Drama banget baru bangun tidur juga!” Dila yang sedang memasak nasi goreng pun merasa terusik. “Pesan apa? Sini gue liat,”
Selamat pagi, Nona Tiara.
Semoga harimu indah, ya.
Pagi ini, sekitar pukul sembilan pagi, akan ada yang menjemput Anda, sesuai instruksi dari Tuan muda.
Dimohon Nona untuk mempersiapkan semuanya, ya.
Terima kasih banyak atas waktunya.
Dila pun terheran-heran membaca pesan tersebut. Apa maksudnya ini? Tiara memang tak memberi tahu Dila, perihal yang terjadi kemarin antara dirinya dan Alvin.
“Aku memang belum menceritakan ini padamu, Dil. Tapi jujur saja, semalam aku bertemu lagi dengannya. Kau sudah terlelap, dan aku enggan mengganggu tidurmu.”
“J-jadi, yang kamu bilang tempo hari lalu itu bukan prank? Jadi memang Tuan muda itu nyata Ra? Lo serius kan Ra?” Dila merasa takjub.
Tiara mengangguk, “serius, dan dia memang meminta aku untuk mau menjadi istri kontraknya. Aku tak tahu apa maksudnya, dan sepertinya dia memang memiliki tujuan.”
“Kalau yang gue baca di novel-novel, biasanya pria yang minta nikah kontrak itu, karena dia nutupin identitas gay-nya! Karena mereka tak mau reputasinya rusak, hingga akhirnya berpura-pura menikah, untuk menutupi aibnya itu!”
“Hush! Dila! Asal jeplak aja ya mulutmu itu! Ah sudahlah, aku harus segera bersiap. Hari ini kau masih libur kan? Aku titip Fani, ya. Asal dia sudah makan, dia pasti tertidur sangat lelap.” Tiara berpesan.
“Tenang saja, aku masih punya tiga hari untuk istirahat. Pokoknya, kabari aku apapun yang terjadi padamu! Ya, Ra?”
“Iya, sahabatku, tentu saja …,”
.
Benar saja, Tiara dijemput sebuah mobil mewah yang menaikinya saja ia belum pernah. Di dalam mobil itu, ada dua orang pria yang menurut Tiara, itu adalah pria yang memberinya pesan singkat tadi.
Tiara dibawa ke sebuah salon n’ spa ternama di ibu kota ini. Hal yang sangat membingungkan, tapi Tiara enggan banyak bertanya, karena sekretaris Alvin memintanya untuk tidak bertanya, sampai nanti ia dibolehkan untuk bertanya.
Tiara di make over habis-habisan oleh stylist dan make up artist di salon ini. Tiara tampil sangat cantik dan nampak anggun. Tiara sendiri takjub melihat wajah dan tubuhnya. Seumur hidup, baru kali ini ia melihat wajah dan tubuhnya secantik ini.
“Nona, kali ini anda bebas bertanya apapun. Sebelum itu, akan kujelaskan, jika sebentar lagi Nona akan bertemu dengan keluarga besar Tuan muda. Dan, Nona harus bisa seanggun mungkin, jangan sampai melakukan kesalahan. Harus bisa menarik perhatian keluarga besar Tuan muda, dan jangan sampai mereka membicarakan hal jelek tentang Anda.”
“J-jadi, aku akan bertemu orang tuanya?” jantung Tiara berdebar tak karuan.
Iya, Nona. Tapi tenang saja, jika Nona butuh referensi, saya sudah menyiapkan buku ini untuk Anda baca dalam tiga puluh menit. Buku agar memunculkan feminin energy hanya dalam sekejap,” jelas Doni.
“Buku setebal ini harus aku selesaikan selama tiga puluh menit?”
“Ambil poin pentingnya saja, dan buku itu silahkan Nona baca selama melakukan perjanjian dengan Tuan muda. Point perjanjian, syarat dan ketentuan pernikahan kalian sudah tertera jelas di lembaran kertas belakang buku ini, Nona. Semoga kau bisa memahaminya,”
“Astaga, rumit sekali kehidupan orang kaya ini. Sungguh aku tak sanggup, tapi apa boleh buat, aku tak bisa lari dari kandang harimau ini,” Tiara berkata dengan pelan.
.
Alvin menjemput Tiara di salon dan mereka pergi hanya berdua saja ke kediaman keluarga besar Alvin. Alvin nampak biasa saja melihat Tiara yang telah di make over. Tiara jadi teringat ucapan Dila, apakah mungkin jika Alvin memang tak menyukai wanita?
“Aku harap, kau bisa berakting dengan baik. Jangan canggung untuk memegang tanganku, jangan canggung untuk merangkul tanganku, dan semua harus kau lakukan senatural mungkin, sampai keluargaku yakin, jika kau memang calon istriku!”
“Kenapa semudah itu kau bicara? Bagaimana bisa aku tak canggung dihadapkan pada situasi seperti itu? Aku baru kenal denganmu, aku juga belum pernah jalan denganmu. Kita tak pernah ada kedekatan apapun, bagaimana mungkin aku tak canggung? Kenapa semudah itu kau bicara?” gerutu Tiara.
“Itu bukan urusanku. Kau urus saja sendiri. Dua ratus juta itu tak sedikit, jadi, kau pikirkan sendiri bagaimana caranya agar semua bisa terlihat seperti sungguhan!”
“Sungguh keterlaluan!” Tiara menarik napas panjang penuh amarah.
.
Rumah orang tua Alvin sangat besar dan megah. Rumah ini bak istana yang mewah dan elegant. Tiara amat takjub dengan semua yang ada di rumah ini. Sungguh, ini adalah kali pertama ia menginjakkan kaki di rumah yang megah seperti ini.
Keluarga Alvin ternyata bukan keluarga yang sombong. Meskipun mereka kuarga konglomerat, tapi mereka begitu ramah dan baik pada Tiara. Bahkan, mereka menyambut Tiara dengan suka cita.
Keberadaan Tiara seperti angin segar bagi kedua orang tua Alvin. Hal ini membuat Tiara sangat yakin, jika Alvin memang tak menyukai wanita. Tiara tak peduli, dan ia malah merasa bersyukur, jika hal itu benar adanya.
“Siapapun calonnya, apapun latar belakangnya, aku tak peduli. Yang terpenting, kalian segera menikah dan berikan cucu untuk kami!” ujar ibunda Alvin.
“Uhuk-uhuk,” Tiara refleks tersedak.
“Mama, jangan terburu-buru seperti itu. Aku baru pertama kali mengenalkannya, dia masih gugup dan malu.” tutur Alvin.
“Pokoknya segera persiapkan untuk pernikahan kalian, Papa ingin pernikahan yang mewah dan luar biasa. Papa harap, jangan ditunda-tunda lagi, ya,”
“Nah gitu dong Kak, akhirnya kamu pecah telor juga,” Adik Alvin pun terkekeh.
Tiara hanya tersenyum mendengar permintaan keluarga besar Alvin. Pertemuan itu diakhiri dengan makan siang bersama. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat seperti pasangan yang sedang berbahagia.
Semuanya terlihat natural, Tiara mampu meyakinkan keluarga Alvin, jika mereka memang sepasang kekasih. Tak ada satupun yang curiga, jika semua ini hanyalah rekayasa semata.
.
Hari bahagia itu pun telah tiba. Keluarga besar Antariksa Grup tengah mengadakan pesta pernikahan putra sulung mereka dengan mewah dan glamour. Semua tamu undangan hadir merayakan momen kebahagiaan ini.
Mulai dari pejabat, relasi bisnis, dan semua rekan sejawat mereka datang menghadiri pesta pernikahan ini. Tiara nampak cantik dan anggun dengan gaun mewahnya, Alvin juga begitu tampan dan berwibawa dengan jas yang dikenakannya.
Satu persatu mulai menyalami Alvin dan Tiara. Mereka mengucapkan rasa bahagia dan suka cita atas pernikahan ini. Beberapa saat kemudian, pihak keluarga dari Gelora Utama Grup pun hadir di pesta ini dan mulai menyalami kedua pengantin.
Tiara tak sadar, jika ada sosok pria yang teramat sangat dibenci olehnya, hadir di pesta pernikahan ini. Alvin yang mulai mendapatkan jackpotnya pun, merasa sangat amat puas melihat pemandangan ini.
Pria itu …, menatap Tiara dari kejauhan. Pria itu tak henti melihat Tiara dengan penuh rasa bersalah. Dia tak berkedip, matanya berbinar, seperti merasakan ada sesuatu yang membuat hatinya terluka.
“Sayang, ayo kita ke atas pelaminan, kita harus memberikan ucapan selamat pada Alvin dan juga istrinya!” ajak wanita yang tengah menggandeng pria tersebut.
......
jangan harap kmu bisa menjebloskan tiara ke penjara karena ada alvin yg akan jadi garda terdepan untuk melindunginya