Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 32
Di rumah sakit.
Intan nampak sedang berbaring di atas brangkar dengan tangan yang di infus. Dia masih belum siuman dan hanya terbaring lemas.
Doni duduk di kursi tepat di samping Intan. Dirinya terlihat khawatir ketika melihat kondisi Intan yang seperti ini. Demamnya sangat tinggi, yaitu 41°C. Bibirnya yang kering dan wajahnya yang memerah karena demam membuat Doni tak tega melihatnya.
"Intan, bangunlah.. Aku ada disini." Gumamnya menatap Intan.
Doni merasa terpukul melihat wanita yang dia cintai tak kunjung sadar juga. Dia merasa menyesal karena tak bisa menjaga Intan dengan baik.
Bukan hanya itu, Doni mengira kalau Intan masih berada di apartemennya untuk menunggunya pulang. Namun saat dia pulang dan di dalam apartemennya nampak hening, dia sadar.. Kalau Intan memang pasti akan kembali pada Indra.
Ceklek
Doni menoleh ke asal suara.
"Bagaimana kondisi Intan?!" Ucap Indra yang tergesa-gesa masuk untuk melihat sang isteri.
Dirinya datang terlambat. Melihat Indra, Doni hanya menatap datar dengan perasaan campur aduk. Tangannya tiba-tiba mengepal, rasanya dia ingin sekali memukul wajah pria ini.
"Dari mana saja anda? Kenapa baru muncul?" Tanya Doni dengan ketus. Doni mengira kalau Indra mengikutinya dari belakang, namun setelah dirinya mengetahui jika Indra tak ada, Doni dengan sigap menggantikan dulu posisinya.
Indra hanya terdiam, lalu berjalan mendekat ke arah Intan.
"Berhubung saya sudah ada disini, anda bisa pulang saja mas Doni, terima kasih sudah menjaga Intan sebentar." Ucapnya mengalihkan pembicaraan.
Mendengar ucapan Indra, tentu saja membuat Doni tersulut emosi. Bisa-bisanya Indra berbicara dengan santai dan malah mengusirnya.
"Apa kau sudah gila? Dimana rasa letak pedulimu?! Isterimu sakit dan kau malah bersikap seperti ini?" Pekiknya meninggikan suara.
"Ah, kau sadar juga dengan posisimu. Kalau tahu dia isteriku, sebaiknya anda enyahlah dari sini, suaminya Intan yaitu Aku, sudah ada disini, Intan tak akan membutuhkanmu,karena akulah yang berhak sebagai suaminya!" Ucapnya menegaskan posisinya.
Doni sadar, ucapan Indra memang ada benarnya. Dirinya kini harus kembali ke posisi dimana bukan siapa-siapa melainkan hanya seorang tetangga biasa.
Saat itu juga, Doni langsung beranjak dari duduknya dengan sedikit berat dia pun melangkahkan kakinya. Indrs pun langsung duduk di kursi yang sempat Doni tempati.
"Baiklah, anda jaga mbak Intan. Jangan sampai meninggalkannya." Ucapn Doni sedikit lesu.
Indra semakin penasaran, bahkan dahinya pun mengerut. "Sejak tadi saya bertanya-tanya, kenapa anda sangat perhatian sekali dengan isteri saya? Sedekat apa anda dengannya, hm?"
Deg
Oh ayolah.. Pertanyaan Indra benar-benar seperti jebakan. Doni sedikit kebingungan untuk mencari cara dari mana dia harus menjelaskannya.
"Saya.. Dulu, saya pernah mengalami hal seperti ini. Meski posisi kita berbeda, tapi setiap penyesalan selalu datang di akhir. Baiklah, itu saja yang ingin saya katakan, permisi." Ucap Doni tegas.
Dalam hati Indra bertanya-tanya. Penyesalan? Apa penyesalan yang di maksud Doni? Tiba-tiba tangan Indra mengepal setelah mendengar ucapan tersebut, dia merasa kesal dengan sikap Doni saat ini.
"Anda sangat per......"
"Mas Doni."
Deg
Doni mematung saat mendengar suara serak Intan yang tiba-tiba memanggilnya. Saat itu juga, dirinya langsung menoleh dengan mata yang berkaca-kaca menatap Intan.
Indra pun tak kalah terkejut saat mendengar Intan tiba-tiba memanggil pria lain dan bukan dirinya.