NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:90.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: ririen curiens

Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.

Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya

Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.

Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.

Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyesal

Pagi ini sesampainya dikantor Pak Johan terlihat sangat kecewa. Kejadian kemaren membuatnya kecewa. Dia bahkan hanya melewati Melin dan tidak menjawab sapaannya. Melin sudah terbiasa dengan mood bosnya yang berubah-ubah.

Siang ini setelah mendapatkan telepon, Pak Johan menghampiri Melin dan sangat marah. Melin masih bingung dengan perkataan Bosnya itu.

"Maaf Pak, Salah saya apa?" ucap Melin.

"Kamu tahu proyek pembuatan ruko dijalan Magersari itu, kini sudah jatuh ditangan Pak Burhan. Dia pemenang tender itu. Coba kamu ingatkan jika Meeting pagi ini, pasti proyek itu akan jatuh ke tanganku, apalagi yang mewakilinya meeting itu hanya Fathur."

"Tapi Pak tidak ada jadwal meeting pagi ini. Pak Johan juga sebelumnya juga tidak memberitahu jika ada jadwal meeting."

"Lalu tugasmu apa saja disini. Harusnya itu kamu tahu. Tanya dulu, mengecek atau apapun itu. Apa sesibuk itu kamu pacaran hingga melupakan pekerjaan."

"Maksud Pak Johan apa. Ini tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi Pak."

"Ya jelas ada, bukankah kemaren kamu sibuk pacaran."

Melin terdiam sejenak, Dia baru ingat jika kemaren dia keluar dengan Mas Fathur.

"Apa yang Pak Johan maksud itu Mas Fathur?."

"Sudahlah Mau Fathur, Mau Pak Lana atau siapapun aku tidak perduli."

Pak Lana yang melihat perdebatan antara Melin dan Pak Johan akhirnya datang melerai. Pak Lana mengajak masuk Pak Johan kedalam ruangannya.

Sementara itu Melin duduk termenung. Dia masih mengingat-ingat tentang meeting tadi pagi, bahkan dia melihat berulang kali namun tidak ada jadwal satupun pagi ini.

Diruangannya, Pak Johan masih saja mengomel hingga Pak Lana juga menjadi bahan omelan Pak Johan.

"Pak..... Seingat saya Pak Johan memang tidak memberitahu saya jika ada meeting pagi ini. Setiap ada meeting bukankah Pak Johan selalu memberitahu saya dan sekertaris Bapak."

"Ah sudahlah jangan bahas itu, Aku sedang tidak ingin bedebat."

"Baik, saya keluar Pak. Jika butuh apa-apa atau teman curhat, Pak Johan panggil saya saja."

Pak Lana akhirnya keluar dari ruangan Pak Johan.

Sementara itu Pak Johan hanya diam dan duduk termenung disofa. Dia merebahkan tubuhnya dan memegangi kepalanya.

Kenapa aku jadi seperti ini. Apa karena aku melihat Melin diantar pria tadi pagi. Fokus Johan, sampai dititik ini kamu berhasil, disaat tidak perduli dengan wanita, gumam Pak Johan.

Disisi lain Melin terlihat sangat merasa bersalah karena tender besar itu tidak berhasil didapatkan Pak Johan. Karena rasa penasarannya, Melin akhirnya menelpon Mas Fathur menanyakan tentang proyek yang didapatnya.

Mas Fathur menjelaskan tentang proyek itu ternyata proyek lama yang pembangunannya terhenti akibat dana yang macet. proyek itu dulu dikerjakan oleh Pak Burhan empat tahun lalu dan kini tinggal melanjutkan saja.

Setelah menutup teleponnya Melin mulai berpikir tentang Pak Johan.

Sebelum memiliki perusahaan sendiri, empat tahun lalu Dia anak buah Pak Burhan. Mungkin dulu dia yang memenangkan tender itu namun menggunakan nama perusahaan pak Burhan. Dasar orang aneh, gumam Melin.

Seharian Melin hanya duduk memandangi file dan beberapa laporan yang menumpuk di mejanya. Dia takut jika saat mengantar file itu, Pak Johan kembali marah dengannya.

...****************...

Keesokan paginya Pak Johan kembali melihat Melin diantar oleh Mas Fathur. Dia terlihat semakin marah.

Dia hanya seorang pria bawa motor. Tak mungkin aku kalah, masih keren juga Aku yang sudah memiliki perusahaan sendiri, gumam Pak Johan.

Pak Johan akhirnya keluar dari mobil dan menghampiri Melin yang masih bersama Mas Fathur.

"Selamat ya, sudah menang tender di Magersari. Selamat juga bisa mendapatkan hati Melin." ucap Pak Johan.

"Maksud Bapak, apa yah?" tanya Mas Fathur.

Mas Fathur yang tadinya tersenyum kini mulai terbawa emosi dengan ucapan Pak Johan. Mas Fathur mulai menantang Pak Johan namun Melin tetap berusaha memisahkan mereka.

"Pak sudahlah, ini semua tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya," jawab Melin.

"Tentu ada. Sekarang kamu lebih fokus memikirkan orang ini daripada perusahaan."

"Hei Pak, Jika saya menyukai Melin lalu anda mau apa?"

Ah sial, aku tak mungkin mengatakan jika Melin itu mirip dengan wanita yang aku nikahi dulu, gumam Pak Johan.

Disaat yang sama Pak Lana yang baru datang, akhirnya mencoba memisahkan mereka berdua. Pak Lana menarik Bosnya dan mengajaknya masuk kedalam kantor.

Melin akhirnya menyuruh Mas Fathur untuk segera pergi. Melin berjalan perlahan menuju keruangannya. Namun sesampainya disana Melin mendengar beberapa percakapan antara Pak Lana dan Pak Johan.

Entah apa yang diperdebatkan saat itu, Melin hanya mampu menghela nafas panjang.

Aku yakin Pak Alex mau menerimaku kembali ke perusahaannya, gumam Melin.

Melin akhirnya mengambil sebuah keputusan. Dia membuka laptopnya dan menulis sebuah surat pengunduran diri. Dia segera berkemas dan memasukkan beberapa barangnya ke dalam kardus.

"Ehh berkemas ya?. Akhirnya resign juga," ucap Mbak Ema yang pagi-pagi sudah muncul dikantor.

Melin hanya menatap Mbak Ema sekilas tanpa berkata apapun. Kedatangan Mbak Ema membuat hati Melin semakin panas.

Sampai segitu teganya kamu menabrak Pak Lana hanya agar dia tidak memberi tahu siapa wanita yang dinikahinya dulu, gumam Melin.

Pak Lana keluar setelah Mbak Ema masuk kedalam ruangan Pak Johan.

"Hei Mel, mau kemana kamu?" tanya Pak Lana.

"Mau pulang Pak. Saya mengundurkan diri."

"Mel, ini hanya salah paham. Jangan seperti itulah. Pak Johan sebenarnya menyukai kamu. Dia sudah banyak berjuang hanya untuk mencari kamu."

"Jika dia menyukai saya, Dia tidka mungkin meninggalkan saya tiga tahun lalu. Sudahlah Pak, tolong nanti surat itu berikan pada Pak Johan."

Setelah Melin pulang, Pak Lana segera masuk keruangan Pak Johan dan menyuruh Mbak Ema keluar. Pak Lana yang memegang kartu as Mbak Ema akhirnya bisa membuat Mbak Ema segera keluar dengan wajahnya yang cemberut.

"Pak, ini surat pengunduran diri Melin," ucap Pak Lana.

"Biarkan sajalah Dia juga bukan siapa-siapa saya," jawab Pak Johan.

"Tapi cinta Pak Johan dengan Melin bagaimana?"

"Aku sudah tidak perduli lagi, Kemaren aku hanya penasaran saja."

"Tapi Pak, Melin sebenarnya itu adalah wanita yang Pak Johan nikahi tiga tahun yang lalu. Dia wanita yang Bos cari selama ini. Ingat Bos perjuangan kita kemaren."

Pak Johan terdiam dan tak mampu mengatakan apapun.

"Bos, cepat kejar saja Melin. Mungkin dia sekarang masih ada diloby." teriak Pak Lana.

Pak Johan masih tertegun hingga Pak Lana mengirimkan sebuah video ke handphone Pak Johan.

"Bos, jika tidak percaya lihat yang baru saja saya kirimkan," ucap Pak Lana.

Pak Johan membuka handphonenya dan melihat video akad nikahnya tiga tahun lalu.

"Dan ini KTP Melin, nama yang sama waktu Pak Johan sebut saat akad nikah dulu," ucap Pak Lana.

Pak Johan tak mengeluarkan sepatah katapun, namun dia berdiri dan berjalan keluar. Dia akhirnya berlari dan mencari Melin namun ternyata Melin sudah pergi.

Ahhhhhhh....... kenapa bodoh sekali aku, gumam Pak Johan.

1
Heni Heni
johan nya kurang tegas sama ema. dah tau klo ema sampe nabrak pak lana sampe ke celakaan supaya ngk ngasih tau klo emi istri nya malah masih d ladeni aja. laki kayak gini ini biasanya mudah tergoda
kuaci
waduh slh paham maning
Uthie
hadeuhhhh... salah paham lagiiii 😌😁
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Sutika pkp
up yang banyak thor
Soraya
mampir thor
Uthie
baru kali ini habis MP sampai segitunya yaa 😁
Uthie: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ririen Curiens: 😂😂 kebanyakan ngayal
total 2 replies
Yati Azra
lanjuuuuut
Yati Azra
menarik
Rifah
auuuuhhhhhhh.........
Jetty Eva
knapa Johan meninggalkan Melly tanpa alasan yg jelas...?? jika ingin itu hanya pernikahan formalitas alias di atas kertas kenapa tak diceraikan sebelum pergi..??
kuaci
di tunggu launching johan juniornya thor
Ririen Curiens: siap kak
Kadek Bella: lanjut thoor
total 2 replies
kuaci
innalillahi wa inna ilaihi roji'un... turut berduka cita pak johan😭😭😭
Ririen Curiens: Iyah kak/Smile/
total 1 replies
Woro Hestiningsih
bagua
Rifah
kasihan, mungkin udah firasat jd disuruh nikah. jadi bahagia campur sedih
Ririen Curiens: Iyah kak, betul
total 1 replies
Uthie
Yaa ampun.... sedih sekali kehilangan orang terkasih secara tiba-tiba begitu 😢
ana maryana
aduh kok sedikit ya up nya.jadi penasaran nih
Ririen Curiens: sabar kak🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ririen Curiens: sabar kak 🥰
total 1 replies
Sabaku No Gaara
transfer?
bisa gitu yak?
bisa lah ...suka² author dong kan dia yg nulis cerita...🤭🤭🤭🤪🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌🏻✌🏻
Ririen Curiens: /Joyful//Joyful//Drool//Drool/ orang kaya kak, gak punya duit cash hihihihihihihi
makasih kak, udah baca 🥰
total 1 replies
kuaci
Alhamdulillah.... sah
Reni Anjarwani
llanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!