Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32...
Devan mengajak Cindy masuk Ke cafe tersebut lalu mengajaknya duduk memesan sarapan dan minuman...
"Kamu mau apa kesini.?" ucap Devan.
"Aku niatnya mau tanya pekerjaan tapi seperti nya tidak ada." ucap Cindy jujur.
"Tapi sepertinya tidak ada dan tidak akan menerima wanita hamil seperti aku." ucap Cindy lagi... Devan hanya diam saja menatap nya Cindy yang di tatap seperti itu oleh Devan hanya menundukan kepala...
"Saya permisi dulu mas" ucap Cindy.
"Mau kemana.?" tanya Devan.
"Kerumah ibu." ucap Cindy.
"Sampai kapan kamu mau pergi .?" ucap Devan... Cindy hanya menatap suaminya... Lalu duduk kembali di kursi nya tadi kini sarapan yang di pesan Devan sudah datang.
"Setelah anak ini lahir anda bisa mengurus perceraian kita Mas, dan aku minta satu hal mas sama kamu tolong akuin anak ini di kartu keluarga mu agar tidak menjadi anak haram serta izin kan aku bertemu Tasya aku ingin Tasya dan anak ini saling kenal." ucap Cindy sambil penghapus air matanya.
( Cindy kamu kuat jangan menangis.) Batin nya untuk dirinya sendiri.
"Makan lah dulu." ucap Devan.
Cindy memakan karena memang diri nya sangat lapar tidak lupa kuta Devan memesan pudding yang kemaren Cindy mau... Cindy memakan dengan lahap dan serta menghabiskan pudingnya...
"Terimakasih mas." ucap Cindy.
"Aku akan antar kamu kerumah ibu mu, dan ikut lah pulang aku tidak mau Tasya menangis terus aku juga sudah menggaji kamu Jadi tidak perlu kamu cari kerja." ucap Devan.
Betapa sakit nya hati Cindy Mendengar setiap ucapan dari mulut Devan... Akhirnya dengan berani Cindy berbicara dirinya menolak untuk ikut bersama Devan.
"Aku akan menemui Tasya setiap akhir pekan bila anda izinkan Tasya menginap di rumah ibu ku semalam saat liburan aku akan menjemput nya." ucap Cindy.
"Apa.? aku tidak akan biarkan putri ku tinggal disana." ucap Devan.
"Kenapa.? karena kami miskin dan anda mengira kami jorok sarang kuman.?" ucap Cindy...
"Aku hanya Tidak mau anak ku dekat dengan kamu." ucap Devan karena Devan Tidak pernah melihat status seseorang g dirinya hanya masih sakit hati dengan mantan istrinya yang selingkuh di depannya padahal Devan sangat mencintai dirinya.
"Lalu yang di dalam sini siapa mas.?" ucap Cindy dengan dari air mata di wajahnya.
"Apa kamu yakin itu anak ku, bisa Jadi itu anak Alex." ucao Devan.
Plak... Cindy bangkit lalu menampar wajah suami nya dari mana keberanian itu muncul tapi itu sudah terjadi lalu pergi dari hadapan Devan tanpa pamit atau permisi pada suami nya rasa hormat pada suaminya susah hilang, Tidak peduli lagi pada orang di sekitar pengunjung cafe.
( Kamu jahat mas... ) Batin Cindy di sebuah halte bus yang Tidak jauh dari cafe dimana dirinya dan Devan bertemu lalu berpisah dengan luka yang tak berdarah tapi sakit.... Mobil Devan lewat melewati Cindy yang lagi duduk di bangku halte sendirian.
"Sial... Aaaarg." teriak Devan di dalam mobil menepikan mobil nya di tepi jalan tidak jauh dari halte Cindy.
Kini Cindy yang sudah berada di rumah ibu Ratih melihat kedatangan Cindy sendiri dengan keadaan perut yang buncit, Semenjak menikah Devan tidak pernah mengantar atau menjemput Cindy usia pernikahan. yang sudah mau hampir berjalan 2 tahun.
BERSAMBUNG....