Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta
"Kamu mau kemana mas?" tanya Anita yang melihat sang suami sudah rapi.
"Malam ini aku harus ikut menghadiri acara pernikahan anak bos ku"
"Aku boleh ikut?"
"Jangan! Udara malam tidak baik untuk kandungan mu,kau di rumah saja jam 10 aku langsung pulang"
"Tapi mas-"
"Anita aku ini bekerja bukan main-main,jika kau di sana tiba-tiba mual atau pusing aku juga yang repot"
Anita tak bisa membantah sang suami karena memang beberapa hari ini Anita sering mengalami mual berlebihan tapi dia juga ingin di manja dan di perhatikan suami nya sedangkan Arga sibuk dengan pekerjaan nya saja.
*****
"Bersikap lah dengan baik dan sopan karena kau istri ku"ujar Edward lembut,Anya hanya mengalihkan pandangannya tak ingin menatap suaminya ini.
Sesampai di tempat acara Edward langsung turun berjalan ke arah pintu mobil sebelah nya dan membuka,Anya turun perlahan, Edward langsung memeluk pinggang sang istri dan berjalan ke masuk.
Anya yang memang tidak pernah datang ke acara seperti ini sedikit bingung untuk mengambil sikap apalagi kali ini dia pergi dengan suami yang sama sekali tidak di kenal nya.
"Selamat malam tuan Edward" sapa salah seorang tamu yang mengenali Edward.
"Malam"
"Anda dengan siapa?"
"Kenalkan istri saya,Anya" ujar Edward memperkenalkan Anya.
"Sayang ini rekan bisnis ku"
"Anya" ujar Anya memperkenalkan diri
"Sera"
"Cantik, istri anda cantik sekali" puji nya memandangi Anya yang terlihat sangat cantik dan elegan.
"Terimakasih tuan Sera" ucap Edward tersenyum kecil begitu juga dengan Anya yang tersenyum saat di puji lelaki di hadapannya ini.
"Kalian bisa nikmati pesta nya aku ingin menyapa tuan rumah terlebih dahulu"pamit nya
"Iya"sahut Edward sopan.
"Bisa kah kau tidak bersikap manis pada lelaki lain" bisik Edward cemburu.
"Bukan nya anda yang mengatakan saya harus bersikap sopan,jadi di mana salah nya?"
"Tapi tidak perlu senyum begitu cantik"
"Anda selalu saja ingin menang sendiri,kalau begitu ambil saja lakban dan tutup mulut ku agar tidak ada yang bisa melihat saat aku tersenyum" keluh Anya
"Tuan Edward" pekik salah satu wanita dan langsung mencium pipi kiri kanan Edward membuat Anya terkejut begitu juga dengan Edward.
"Astaga,aku tidak menyangka bisa bertemu anda di sini, sekarang anda sudah sulit untuk di temui, kemarin saya sempat mampir di kantor anda untuk meminta pekerjaan tapi Asisten anda Joo justru mengusir saya "adu nya manja membuat Edward kurang nyaman.
"Lanjut kan saja dulu obrolan nya saya mau ke kamar kecil" pamit Anya
"Sayang" panggil Edward tapi tak di hiraukan oleh Anya dia terus berjalan mencari toilet.
"Maaf aku sedang sibuk jika mengenai pekerjaan kau bisa tanya pada Joo di kantor"
"Tapi-"
Edward segera pergi meninggalkan perempuan itu,dulu perempuan itu memang pernah bekerja di salah satu club', Edward segera menyusul Anya tapi lagi-lagi rekan bisnis menghalangi nya membuat Edward harus meladeni nya terlebih dahulu.
"Dia bilang aku harus bersikap sopan di saat aku tersenyum salah sedangkan dia langsung cium kiri kanan,dasar mafia uang!" kesal Anya saat di kamar mandi.
"Aku benar-benar bisa gila kalau harus tinggal bersama nya menghabiskan sisa umur ku" oceh Anya lagi
Anya menatap wajah nya di cermin besar lalu merapikan dandanan nya dan segera keluar tapi saat keluar dari toilet perempuan justru Anya bertabrakan dengan lelaki.
"Brugk"
"Awww..."
"Maaf, ak-u"
"Anya"
"Mas Arga"gumam Anya pelan,dia terkejut melihat lelaki di hadapannya ini.
"Anya kamu dengan siapa ke sini?" tanya Arga melihat kiri kanan tak ada teman Anya.
"Ak-u aku"
"Apa kabar mu An? Aku pikir aku tidak akan bertemu dengan mu lagi,kamu cantik sekarang" puji Arga
"Anya" panggil Edward membuat Arga menajamkan pendengarannya karena ada yang memanggil nama Anya.
"Maaf mas aku harus pergi"pamit Anya segera meninggalkan Arga yang kebingungan sendiri.
"Kenapa menyusul?" tanya Anya saat mendekati Edward.
"Aku pikir kamu tidak tau jalan nya, gedung ini cukup besar dan ramai nanti kamu malah tersesat.
"Kamu pikir aku bocah"
"Kau bukan bocah tapi perempuan cantik dan sudah pasti banyak yang mengincar"
"Ternyata selain Rentenir kau perayu ulung" sindir Anya membuat Edward hanya tersenyum kecil.
"Tiba-tiba kepala ku pusing,apa kita bisa pulang" ajak Anya karena dia tidak mau bertemu dengan Arga saat dia bersama Edward.
"Baik lah aku ingin pamit terlebih dahulu,kamu mau ikut?"
"Aku langsung ke mobil saja,jangan lama-lama"
"Baik" jawab Edward sambil melepaskan rangkulannya membiarkan Anya berjalan duluan ke arah parkiran mobil nya.