JODOH TUKAN LAS BUKAN BESI TAPI...
adalah sebuah novel karya Alex Aina yang sedang naik kecambah.. bukan naek daun ya.. naek bibit pohon toge... bercerita tentang kehidupan percintaan seorang pengusaha yang mengalami jatuh bangun dalam kehidupan.. penasaran? kaga lah... orang w ajah belum nulis novelnya... yuk.. cekidot..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alex Aina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JODOH TUKANG LAS BUKAN BESI TAPI...
KEBAHAGIAN TUKANG LAS.
Babeh yang sudah sembuh dari sakit meluncur ke bengkel pagi pagi dengan Jack, mereka berdua bermaksud untuk menyiapkan merencanakan pekerjaan yang telah menunggu di bengkel.
Budi dan yang lainnya sudah menunggu di bengkel karena pekerjaan service rolling door dikerjakan sampai subuh dini hari agar cepat terselesaikan.
"Bud gimana service? Lancar.?" tanya babeh.
"Alhamdulillah lancar bos, sudah selesai kok, kita kerjain ber empat sampai tadi subuh.. Kita ngantuk banget ini bos sepertinya kita langsung istrahat ya bos.."
"oh yaudah lu pada istrahat dah ya, terserah lu mau Istirahat di bengkel atau pulang pun gak apa apa, jaga kesehatan kalian semua."
Babeh yang baru sembuh khawatir kalau anak buahnya sakit juga karena kecapean, hari ini yang masuk hanya Wawan sendirian akan tetapi jam setengah delapan Wawan belum nongol juga di bengkel tidak seperti biasanya.
Sambil menunggu Wawan, babeh intruksiin Jack untuk membantu Wawan di workshop agar pekerjaan pintu lipat bisa ada progres lebih baik, Jack pun segera mengganti pakaiannya untuk membantu pekerjaan Wawan.
Wawan pun akhirnya nongol juga, " sorry boss kesiangan kita abis nonton bola semalam.." Wawan meminta maaf.
"gak apa apa wan, yang penting lu pada sehat ajah. Lu kerjain pintu lipat sama si Jack ya wan Dy udah di belakang tuh"
"Siap boss kuh.. "
Wawan dan Jack pun berkolaborasi mengerjakan pintu lipat tersebut sambil mendengarkan musik kangen band yang berjudul "Yolanda..." Mendengar musik itu Wawan teringat masa mudanya saat bertemu istrinya. Budi pun yang lagi tertidur pulas di mess terbangun karena lagi itu teringat Juleha, sementara jambul, Ipul dan sudirman tidak terbangun karena mereka tidur di rumah masing masing.
Kerja sama antara Jack dan Wawan sungguh di luar nalar tukang las dimana pun pada umumnya, mereka bergantian lompat lompat seperti lumba lumba saking semangatnya mengelas sampai lupa kalau yang las bukan hanya bahan pintu lipat yang telah diukur dan dipotong oleh Wawan dan Ipul sebelumnya, tetapi mereka juga mengelas as roda gerobak tukang mie ayam.
"Terima kasih bang Jack, gerobak saya sudah pulih kembali.. " jawab tukang mie ayam yang ternyata memang gerobak nya mengalami crash pada bagian as roda.
"Kaga usah bayar bang, mie ayam ajah dua mangkok buatin.. Kita udah laper nih.."
"okeh Abang kuh...." segera meluncur mie ayamnya.... Tukang mie ayam pun semangat kembali.
Wawan yang melihat situasi ini pun mengatur kecepatan gerakan lincah pengelasan nya karena Dia takut bukan hanya gerobak yang di las nya melainkan pintu mess bengkel dia las juga yang dapat menyebabkan Budi terkurung di dalam mess selama lamanya.
Babeh yang sedang menerima telpon dari konsumen pun, melihat anak buahnya beraksi seperti itu yakin kalau bengkel sedang baik baik saja. Yang babeh khawatirkan adalah bagaimana jika nanti dia sudah tidak ada, apakah Jack bisa meneruskan bengkel ini??.
Babeh berharap anak semata wayang generasi penerusnya itu bisa menggantikan posisinya disaat dia sudah pensiun, "woy lu mesen mie ayam gak bagi bagi.. " babeh menghampiri anak buahnya.
"Pesen ajah boss, udah kita bayar.." jawab Wawan sambil bulak balik mengelas besi hollow secepat kilat.
"Bang buatin satu buat w bang, jangan pake sayuran.. " teriak babeh ke tukang mie ayam.
"siap boss kuh.... Mie ayam segera menyusul...."
Suasana bengkel pun begitu ceria meskipun hanya bertiga yang bekerja. Budi yang terbangun karena kegaduhan tersebut meminta kepada tukang mie ayam tolong numpang buatkan Indomie goreng dicampur dengan suir an ayam kecap milik tukang mie ayam.
"Apa apa an kamu Budi... Dalam sejarah saya berdagang baru kali ada orang yang meminta seperti ini.. aku gak mau melanggar kode etik tukang mie ayam.." jawab tukang mie ayam marah dengan Budi.
"memangnya kode etik nya apa bang.? Kan yang penting w bayar bang." Tanya Budi heran.
"Tolong tarik ucapan mu wahai Budi, pekerjaan ini adalah hobi ku, pekerjaan ini bukan hanya sekedar mencari uang... Mie yang aku buat bukan sembarang mie.. Ini di buat dari tepung terigu berkualitas tinggi di buat dengan sepenuh hati aku.. Mana bisa aku memproses mie instan seperti yang kau pinta di gerobak aku Budi.. keterlaluan kamu sudah meremehkan mie buatan aku" jawab tukang mie ayam sambil membuat mie ayam pesenan bengkel.
Budi pun terdiam sejenak dan berpikir.. "Jahanammmm... Kau tukang mie ayam.. Terlalu lebay.. Pergi kau ke neraka..." Budi berpikir untuk menembak tukang mie ayam.
Akhirnya Budi pun mengalah kepada tukang mie ayam tersebut dan meminta dibuatkan juga mie ayam spesial pakai krupuk pangsit.
"Owh.. Ada kerupuk pangsitnya ya?. Perasaan udah bertahun tahun makan mie ayam gak pernah di kasih bang kerupuknya, jangan begitu bang.. Abang udah dzolim sama langganan Abang.." Wawan komplain.
"Diam kau Wawan...... " Tukang mie ayam teriak..
"Lu beli 10ribu mau pake kerupuk pangsit??? Hellow... Mikir lu Wawan pake otak... 12ribu baru w kasih pangsit... Sekarang apa apa serba mahal..."
Wawan pun terdiam karena apa yang dikatakan oleh tukang mie ayam itu benar apa adanya.
Mie ayam pun jadi dan siap disantap oleh Wawan dan Jack yang sudah sedikit lapar habis berkolaborasi dalam mengelas.
Babeh masih menunggu pesenannya disamping gerobak, sambil mendengarkan perseteruan antara tukang mie ayam dengan anak buah nya.
Jack tidak sadar kalau mie ayam nya sudah siap disantap masih lompat lompat mengelas besi pintu lipat. "Jack berhenti dulu... Ini mie ayamnya udah siap santap.. " ucap Wawan kepada Jack sambil mematikan MCB listrik mesin las.
"Haduh... Lagi asik asik kerja mati listrik lagi.. " Ucap Jack segera berhenti bekerja.
"Kaga mati listrik Jack.. W matiin.. Lu kaya orang kesurupan kerja kaga bisa diem.." Wawan kesel.
Jack pun tertawa mendengar ucapan Wawan.
Note:
Tukang mie ayam ngambek namanya tidak pernah disebut di novel ini padahal dia punya nama yaitu Mas Jamin.
Mas jamin pun tidak jadi ngambek karena sudah disebut namanya kali ini.
Babeh yang baru sembuh dari sakit pun selalu beristighfar dengan keadaan saat ini, karena dia takut penyakitnya kambuh lagi.
Bang Budi yang lagi dikamar mandi pun segera menyelesaikan hajat nya karena Mas Jamin sudah selesai membuat mie ayam.
Tukang kwetiau yang sedang cuti lewat tersenyum manis kepada semua orang yang ada di bengkel dan berkata dalam hati "pilih kasih ni bengkel makannya kalau siang mie ayam terus.. gak pernah kwetiau"
Tukang studio foto di samping bengkel sedang menyelesaikan hasil finishing video dan foto pernikahan Dewi anak babeh yang sudah lama belum selesai juga, merasa terganggu dengan keadaan bengkel.
Bersambung.