Dalam pengejaran, Elenio terjebak disebuah perkampungan dan bertemu dengan Zanna. Keduanya berakhir tinggal bersama. Elenio yang terlihat cool, ternyata sangat menyebalkan bagi Zanna, membuat cewe itu terus saja naik pitam dibuatnya. Namun ternyata kisah mereka tak sesimple itu. Orang-orang yang berhubungan dengan tempat Elenio berasal mulai berdatangan, mengacaukan ketenangan Elenio membuat cowo itu kembali ke kota asalnya bersama Zanna dan kisah yang sebenarnya pun dimulai.
Kisah Elenio Ivander Haidar dan Zanna Arabelle Jovita. Yang penuh teka-teki dengan dibumbui kisah-kisah manis ala percintaan remaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
"Semoga kali ini anak osisnya gak songong!" ucap Gara
Dion mendengus mendengarnya. "Berharap apa lo sama mereka?" sinisnya
Elenio tampak mengangkat sebelah alisnya penasaran. "OSIS di sini songong-songong emang, senior?" tanyanya
Dion tampak mengedikkan bahu. "Tau sendiri lah gimana gak sukanya mereka sama anak-anak nakal kaya kita-kita!" balasnya acuh
Gara tampak mengangguk setuju. "Harusnya kalau gak mau berurusan sama anak-anak nakal gak usah daftar jadi OSIS, daripada mandang kita penuh kebencian kek gitu, padahal kita mah gak ngusik mereka yah!" tambahnya
"Pelampiasan kali. Kan kalau kita bikin ulah, mereka juga kena omel dari sekolah, hahaha!" sahut Elenio diakhiri tawa yang juga disambut tawa juga oleh Dion dan Gara.
"Gak semuanya kaya gitu," ucap Zanna tiba-tiba
Seketika ketiga cowo itu menatap Zanna. Zanna merutuki dirinya sendiri yang keceplosan. Dia gak tahan dengan ucapan mereka yang seakan-akan menjelekan anak-anak OSIS. Masalahnya crush-nya itu kan juga anak OSIS!
Elenio yang faham situasi langsung merangkul bahu Zanna.
"Kayaknya dia punya temen anak OSIS! Sans senior, keknya temen dia ini gak songong," ucap Elenio mencoba melindungi Zanna. Dia tidak mau Zanna dibenci kedua seniornya ini.
Dion dan Gara seketika tertawa.
"Sans Elenio! Lo romantis banget sih! Hahaha"
"Gue iri sumpah! Hahaha!"
Elenio mengangguk-angguk saja sembari terkekeh kecil. Dia tak menyangka seniornya ini benar-benar menganggap dia dan Zanna berpacaran. Gak papa deh, yang penting Zanna gak diganggu sama mereka, pikirnya.
Zanna sendiri diam-diam menyikut sebal pinggang Elenio. Bisa-bisanya dia terjebak dengan kesalahpahaman ini. Elenio langsung menatap Zanna dengan senyuman yang kentera sekali dipaksakan yang tentunya dibalas Zanna dengan hal serupa.
"Kalian yang terlambat bukan?" tanya seseorang mengalihkan perhatian mereka.
Zanna seketika menoleh ke sumber suara.
Deg!
Sumpah, Zanna pengin puter balik aja ke rumah! Alfino weh! Dari sekian banyak anak OSIS, kenapa harus Alfino yang harus ngawasin mereka? Hancur sudah image siswi teladan Zanna di mata Alfino. Hiks!
Elenio, Dion dan Gara sontak meladeni Alfino, berbeda dengan Zanna yang masih saja mematung bahkan sampai Alfino menuntun mereka untuk ke Taman.
Elenio yang merasa tidak ada pergerakan dari Zanna, sontak menuntun cewe itu sampai ikut berjongkok dan mulai mencabuti rumput.
Aneh sekali cewe satu ini.
"Na, gue kira lo gak masuk hari ini," ucap Alfino tiba-tiba
Ketiga cowo itu yang merasa ucapan itu ditunjukan untuk Zanna, menoleh bergantian 2 sejoli itu sekilas, lalu memasang telinga tajam-tajam.
Zanna sendiri mendadak gugup ditanya seperti itu. Dia menoleh pada Alfino, sembari tersenyum canggung. "Emmm g-gue t-telat tadi, ada kendala," balasnya gugup. Dia malu banget asli ketahuan terlambat.
"Bareng sama mereka?" tanya Alfino lagi, tanpa menunjuk, namun Zanna tau yang dimaksud.
Zanna mengangguk. "Iya, tadi telat bareng Elenio, terus ternyata Kak Dion sama Kak Gara juga telat," jawabnya
Alfino mengangguk. "Jangan diulangi lagi ya, semangat jalani hukumannya," ucap Alfino diakhiri senyuman
Zanna membalas senyum itu dengan canggung. "Iya, makasih ya!" balasnya.
Di sisi lain, kini Gara dan Dion tengah sibuk berbisik-bisik memanasi Elenio.
"Len, lo perlu curiga sama hubungan mereka!" kompor Gara
"Bener tuh, lo 'kan sempet LDR, gak ada buat Zanna, siapa tau Zanna berpaling sama yang selalu ada sama dia!" tambah Dion berquotes
Elenio menaikan sebelah alisnya, lalu menoleh sekilas ke arah Zanna dan Alfino, lalu dia menatap kedua seniornya itu.
"Emang kalian pikir, gue bisa disaingin? Ya kali! Not my class," balasnya savage
"Woahhhh!"
Seketika Dion dan Gara speechless dengan kepercayaan diri seorang Elenio.
