PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIAMNYA AYANA
Ayana hanya diam mematung tanpa niat beranjak dari tempat duduknya. Dia bahkan mengalihkan pandangannya kembali ke arah jalanan. Membuat Rayan menundukkan kepalanya
"Ternyata tak mudah mencintai kamu.. Butuh perjuangan lebih keras lagi.." Monolong Rayan dalam hati merasa tertantang
"Aku gak tau, apakah luka mu yang terlalu dalam atau cintamu pada mantan suami mu yang terlalu dalam.. Sehingga kamu gak pernah bisa melihat ketulusan ku.." Monolog Rayan sendu
Rayan akhirnya turun dari mobil dan berlari kecil menghampiri Ayana yang duduk di halte tersebut.
Ayana yang menyadari Rayan berdiri tak jauh darinya, sedikit gugup tapi berusaha untuk tetap tenang
“Ayana.. Bukankah sore ini jadwal Yuki check up..? kamu gak mau kan berlama lama disini..?” Ucap Rayan lembut
Ayana mendongakan kepalanya menatap wajah Rayan. Ayana tak heran mendengar ucapannya karena Rayan pasti tahu ini dari dokter Mika. Karena mereka pratek di tempat yang sama dan mereka juga masih sepupuan
Ayana bersikap acuh tak acuh membuat Rayan gemas melihatnya
"Ayana.." Panggil Rayan meminta perhatian Ayana
“Saya bisa naik angkot.. Sebentar lagi juga angkotnya datang.. Dokter silakan pulang aja..” Ucap Ayana sopan
“Ayana please.. Demi Yuki..” Ucap Rayan merayu
Dia terpaksa membawa nama Yuki demi meluluhkan hati Ayana. Tak ada lagi cara lain baginya selain menggunakan satu nama yaitu itu. Dan benar saja, Ayana menyerah.
Rayan tersenyum dan berlari kecil membuka pintu mobilnya untuk Ayana. Kemudian dia berjalan memutari mobil ke arah kemudi samping Ayana.
"Ini pake dulu biar gak dingin.." Rayan menyerahkan blazernya yang berada di jok belakang
"Terima kasih.." Ucap Ayana mengambil blazer dari tangan Rayan dan memakainya
Rayan tersenyum melihat Ayana menarik seat belt setelah memakai blazernya. Entah kenapa Rayan senang melihat kali ini Ayana peduli pada dirinya. Memikirkan keselamatan, tidak seperti sebelumnya waktu tangannya terluka dan pada waktu terbaring sakit. Seolah tak peduli seperti apa dirinya saat itu
Mata Ayana tak sengaja menangkap Rayan yang sedang tersenyum memandangnya. Wajahnya seketika merona. Perasaannya pun canggung dan berkahir salah tingkah
“ Maaf dok.. Kalau dokter terus memandang saya seperti itu, saya sebaiknya turun aja..” Ucap Ayana membuat Rayan langsung menghidupkan mesin dan fokus untuk mengemudi
Sedangkan Ayana langsung memalingkan pandangannya kearah kaca jendela mobil dengan perasaan yang semakin canggung. Tangannya terus meremas ujung tas yang berada di atas pangkuannya.
Sesekali mata Rayan melirik kearah Ayana. Hatinya bergetar saat berduaan seperti saat ini. Jantungnya berdetak terlalu cepat, menumbuhkan benih cinta terlalu dini. Bukan lagi perasaan ibah, tapi sudah beralih cinta sepenuhnya
“Ayana.. Saya sadar lamaran saya malam itu tuh terlalu cepat buat kamu.. Saya juga tau, kamu lagi banyak masalah yang sedang kamu hadapai.. tapi jujur, saya gak pernah main-main soal niatan saya..” ucap Rayan memecahkan keheningan
Ayana tak bergeming sedikitpun mendengar ucapan Rayan.. Namun jemari tangannya tak henti memainkan ujung tas miliknya dalam pangkuannya. Menandakan kegugupan
dan perasaan tak nyaman
Suasana kembali hening. Rayan terus memikirkan bagaimana caranya untuk bisa meluluhkan hati Ayana. Tanpa sengaja, mata Rayan menangkap bekas luka goresan di tangan Ayana. Bukti betapa kerasnya perjuangan hidup yang di jalaninya selama ini.
Rayan ingat betul, itu bukan bekas goresan waktu itu. Niatnya semakin bulat tanpa bisa di tawar lagi. Dia pun bertekad membuat mantan suaminya menyesal telah menyia nyiakan Ayana dan anaknya. Karena Ayana berhak bahagia
Rayan menepikan mobilnya setelah berada di area sepi kendaraan agar tidak menganggu pengguna kendaraan lain. Ayana kebingungan Rayan tiba tiba menghentikan mobilnya dan duduk miring menghadap ke arahnya
Tatapan mata Rayan sontak membuat Ayana semakin gugup
“ Ayana please.. Beri aku waktu untuk membuktikan kesungguhan ku.. Aku gak akan mengumbar janji apapun.. Tapi aku akan pastikan hidup kamu, Yuki dan Ibu akan bahagia bersamaku..” Ucap Rayan memohon
“Aku akan berusaha membuat kalian bahagia.. Aku akan melindungi kalian dengan segala kesanggupanku..” Lanjutnya lagi dengan tatapan teduhnya membuat Ayana bingung harus menjawab apa
Diamnya Ayana membuat Rayan semakin gunda. Rayan khawatir Ayana malah ilfeel dan semakin menjauhinya. Rayan menundukan kepalanya
Beberapa saat berlalu, Ayana tak jua memberikan sepatah katapun untuk Rayan. Membuat Rayan kembali menyalakan mesin mobil dan beranjak dari sana dengan hati yang tak menentu, hingga mereka akhirnya tiba di rumah Ayana.
Sebelum Ayana turun, Rayan menahan lengan Ayana. Ayana yang kaget langsung berbalik menatap Rayan di balik kemudi
**BERSAMBUNG..
TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR MEMBACA..
DAN TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA.. 😇🙏💞💞
SEMOGA SUKA, MAKLUM JIKA ADA YANG KURANG DARI CARA PENYAMPAIAN SETIAP KATA, KARENA AUTHOR MASIH PEMULA..😊🙏🙏💞**