seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyonya Dira
" Baik karena semua ingin tahu kenapa Nona Jenna memilih Bapak Maxim dari pada saya. Baik lah sebelumnya memang Nona Jenna sudah meminta saya untuk menggantikan posisi Nona di sini sebagai CEO tapi saya menolak karena saya rasa tidak mampu di posisi tersebut. Maka saya sendiri yang memberikan saran agar Nona mencari gantinya yang bisa menggantikan posisi Nona nantinya. Oke saya rasa penjelasan saya ini bisa diterima dengan baik, terimakasih cukup sampai di sini penjelasan saya. " Jelas Jack secara rinci setelah itu ia kembali duduk di bangkunya.
" Saya rasa penjelasan Jack itu cukup untuk pembahasan rapat kita kali ini. Silakan kembali ke ruangan masing-masing dan selamat bekerja. Terima kasih. " Ucap Jenna seraya menutup meeting kali ini.
Maxim kali ini benar-benar menatap sang putri dengan kagum. Ia tidak menyangka kalau putri bungsunya yang pernah sempat ia sia - sia kan dulu bisa tumbuh menjadi gadis sehebat ini bahkan mampu mengalahkan dirinya sendiri.
" Kenapa Dad? Ada masalah?" Tanya Jenna merasa agak aneh dengan tatapan sang Ayah.
Grep
" Daddy sangat bangga dengan kamu nak.. Kamu tumbuh menjadi gadis sangat hebat ini. " Ucap Maxim dengan mata berkaca - kaca di dalam pelukan Jenna.
" Daddy.. " Isak Jenna semakin mendekap di dalam pelukan sang putri.
" Ayo Dad kita masuk ke ruangan, nanti semua Jack akan membantu Daddy untuk menjelaskan prosedur nya. " Ajak Jenna sambil menggandeng tangan sang Ayah menuju ruangan CEO.
****
Di Mansion Maxim
Seluruh keluarga Maxim sudah kembali ke Mansion maxim, karena musuh sudah berada di tangan Jenna.
" Lili.. Selesai kita makan Daddy mau ngomong penting sama kamu. Kita bicara di ruang kerja Daddy saja ya. " Ucap Maxim sejenak menghentikan suaranya untuk berbicara dengan Lili.
" Iya Daddy.. " Jawab Lili tanpa ada bantahan.
Tak butuh waktu lama acara makan malam pun sudah selesai. Jenna dan Diana pada saat ini sedang berada di ruang keluarga. Tapi berbeda dengan Lili dan Maxim sekarang berada di dalam ruangan kerja Maxim.
Sejenak Maxim diam dan memperhatikan Putri sulung nya itu, dan menghembuskan nafas yang begitu berat untuk mengambil keputusan.
" Lili.. Kamu masih ingat kan dengan Jimmy satu - satunya pewaris Sky R.O crop? " Tanya Maxim memastikan ingatan Lili.
" Iya daddy.. Baru tiga hari yang lalu aku berkenalan dengan Dia. " Jawab Lili dengan santai tanpa tahu apa tujuan sebenarnya sang Daddy menanyakan hal tersebut padanya.
" Kalau boleh Daddy tahu Jimmy itu bagaimana menurut kamu nak? " Tanya Maxim lagi, ingin tahu bagaimana perasaannya Lili pada Jimmy.
" Jimmy itu ganteng, baik, cuek, dingin Daddy kayak Jenna deh sikapnya kalau di banding dengan adik ya.. Sebelas dua belas gitu dad. Ha.. Ha.. Cuman.. Orangnya rada - rada ngeselin dikit Daddy. " Jawab Lili memberikan penjelasan penuh semangat.
Mendengar jawaban sang putri, Maxim bisa menyimpulkan kalau sang putri ada rasa tertarikan dengan Jimmy, sehingga keputusan Maxim untuk menjodohkan mereka tidak salah lagi.
" Kalau kamu sama dia bertunangan apakah kamu mau nak? " Tanya Maxim sedikit berhati-hati agar sang anak tidak menolak permintaan nya.
" Apa??? Bertunangan Dad? Aku sama Jimmy bertunangan? " Tanya Lili bertubi-tubi.
" Iya nakk.. " Sahut Maxim seraya mengangguk kepala.
" Daddy rasa dia adalah pria yang baik nak. Bahkan adik mu juga setuju kamu dengan dia. Daddy harap kamu mau ya nak menerima dia menjadi imam mu nantinya. " Bujuk Maxim.
" Tapi.. Daddy.. " Ucap nya penuh ragu - ragu.
" Please.. Mau ya nak.. Apa salahnya kamu mencoba dulu nak. " Bujuk Maxim penuh harap pada Lili.
Melihat tatapan sang Ayah penuh harap dengannya, akhirnya Lili mau menerima permintaan Sang Ayah untuk menerima lamaran keluarga Jimmy.
" Oke.. Lili mau Dad.. Aku ngikutin apa mau Daddy aja. Jika menurut Daddy dia itu jodoh Lili yang terbaik untuk Lili mau Daddy. " Pasrah Lili tak ingin berdebat dengan sang ayah. Tak ada salahnya jika ia harus mencoba dahulu karena ini masih status bertunangan jika nanti tidak cocok ia tak mungkin lagi mau melanjutkan sampai ke jenjang pernikahan.
***
Di ruangan keluarga, Diana sangat penasaran apa yang sedang di bicarakan antara putrinya dengan Suaminya itu. Kenapa harus di tempat ruangan kerja untuk berbicara, kenapa ia tak di ajak. Lain dengan Jenna yang sudah tahu apa yang akan di bicarakan Ayahnya pada Lili.
" Jenna kira - kira apa ya yang sedang di bicarakan Daddy mu sama kakak kamu itu? " Tanya Diana seraya melirik ke pintu ruang kerja suaminya itu.
" Nggak tahu Mom. Coba nanti Mommy tanya saja sama Daddy atau sama Mbak Lili. " Jawab Jenna santai dan sedikit tersenyum ke arah sang Mommy yang terlibat kepo dengan apa yang akan di bicarakan antara Daddy dan kakaknya.
" Seperti nya sangat penting sampai kita berdua nggak di ajak. " Keluh Diana terlihat penasaran.
Jenna tahu alasan kenapa Sang Ibu belum di beri tahu oleh sang ayah karena saat ini Ayahnya ingin terlebih dahulu membujuk Kakaknya untuk mau di jodohkan dengan orang yang sudah ia selidiki latar belakang nya seperti apa. Setelah menerima hasil yang baik baru lah sang Ayah akan menceritakan kepada Ibu nya itu.
" Tunggu saja Mom.. Mungkin nanti Mommy juga tahu kok. " Ujar Jenna terlihat santai.
Mendengar ucapan Jenna terdengar lebih santai, akhirnya Diana menatap curiga ke arah Jenna dan mendesak sang Putri untuk berkata jujur.
" Kamu pasti sudah tahu tentang sesuatu kan nak? " Selidik Diana menatap horor di depan putri nya itu.
Jenna yang sudah biasa berhadapan dengan musuh sudah terbiasa juga menyembunyikan rasa gugupnya itu, maka dari itu Diana tak mampu untuk membaca raut wajah sang putri yang sedang gugup yang hanya terlihat dalam. Bentuk wajah datar sang putri.
Tak lama orang yang sedang mereka bicarakan muncul di hadapan nya.
" Mas.. " Panggil Diana pada suaminya itu.
" Kenapa sayang.. " Ucap Maxim mendekati sang istri.
" Sebenarnya Mas mau bicarakan apa sih sama Lili? Seperti nya sangat rahasia gitu. " Tanya Diana sangat penasaran. Maxim melihat raut wajah istri nya pasti penasaran kenapa hanya mereka berdua berbicara sedang kan ia tak dia ajak, ia hanya bisa tergelak melihat tatapan istri nya itu karena ingin tahu.
" Ha.. Ha.. Kamu pasti penasaran ya? " Ejek Maxim sengaja memancing amarah istri nya itu.
" Iya donk Mas.. Aku kan Ibunya. " Bantah Diana.
" Begini sayang.. Putri kita sebenarnya sudah ada yang mau melamarnya. Jadi Daddy ingin memastikan terlebih dahulu kalau putri kita ini mau menerima nya atau tidak. Mas bukan main rahasia juga sama kamu kok, hanya waktu nya saja belum tepat. " Jelas Maxim secara perlahan.
" Siapa dia Mas? " Tanya Diana semakin penasaran.
" Itu loh.. anak cucu dari nyonya Dira pemilik perusahaan Sky R. O crop. Mereka kemarin bertemu dengan Mas. Nyonya Dira meminta izin ingin menjodohkan putri kita dengan cucunya dan satu-satunya pewaris Perusahaan Sky itu. " Ucap Maxim.
semangat Thor