S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berjalan Di Samping ku
Nessa mendaratkan kakinya di mall salah satu di Shanghai. IFC mall, Nessa memilih pusat perbelanjaan itu. Tak lupa dengan Zain yang mengekor di belakangnya. Matanya beberapa kali melihat interior mall itu, sungguh itu merupakan sebuah keajaiban baginya.
'Sungguh sangat maju. Benar-benar berubah.' ucap Zain dengan mata yang mengamati setiap hal yang dilewatinya. Dan tak lupa, dengan ekskavator yang panjang dan bergerak itu.
"Coba ini." Ucap Nessa sambil memberikan beberapa helai pakaian pada Zain.
"Nona, ini untukku?" Tanya Zain melihat tumpukan pakaian yang semakin banyak di tangannya.
"Iya, cobalah cepat! Kau tidak mungkin tidak berganti pakaian kan?" Nessa melihat baju pria di tangannya dan menumpuknya di tangan Zain.
"Semakin lama kau bergerak, semakin banyak baju di tangan mu." Zain langsung menuju ruang ganti yang diarahkan oleh karyawan di sana.
Nessa memainkan ponselnya. Tampak banyak pesan dari Daddy nya. Nessa membalas pesan itu, tak lupa dengan memberikan beberapa foto.
'Aku sedang berbelanja daddy.' tulis Nessa.
Dan tentu saja, pesan dari kedua saudara nya yang menuliskan banyak pesan. "Astaga.... Mereka membuat ponsel ku tak berhenti berdering." Nessa terkekeh membaca nya dan membalas pesan-pesan itu.
Tapi ketikannya terhenti ketika sesuatu teringat olehnya. "Kenapa aku merasa kesal tadi? Acara suap-suapan itu. Astaga, ada apa dengan ku? Dia hanya bawahan ku."
"Tidak -tidak! Aku hanya kesal karena sesuatu milikku diganggu." Nessa bicara sendiri, dia menjadi tidak mengerti dengan apa yang ia lakukan nya tadi.
"Lagipula, itu tidak baik! Mereka menatap orang lain dengan penuh damba, untung saja mereka tidak sampai merekam. Menyebalkan!"
"Nona...." Panggilan itu membuat Nessa mengangkat wajahnya dan matanya bertemu dengan sosok pria berpakaian kemeja dan celana panjang itu. Tak lupa dengan jas hitam yang menambah kesan macho nya.
'Apa dia pelayan ku? Kenapa berbeda? Dia lebih... Lebih tampan... Dengan setelan itu. Tidak! Mempesona. Cocok sekali.' Nessa bergumam dalam hatinya dengan tatapan yang tidak lepas dari sosok Zain.
"Nona, bagaimana? Apa aneh?" Tanya Zain kembali, Nessa tidak mengatakan sesuatu, membuat nya jadi bingung dengan penampilan nya.
"Sebaiknya aku ganti...."
"Tidak!" Sela Nessa cepat yang membuat Zain tidak jadi berbalik.
"Maksud ku, tidak perlu. Setelan itu bagus untuk mu. Maksudnya cocok! Cocok dengan pekerjaan mu." Jelas Nessa, hampir saja dia keceplosan. Bagaimana mungkin dia memuji seorang pria, ini pertama kalinya dan itu bukan dari kalangan seperti nya, bukankah itu aneh?
"Aku ambil itu! Berikan beberapa setelan." Ucap Nessa pada karyawan yang bertugas.
"Baik nona."
Paper bag itu sampai di tangan Zain. Nessa kembali memasukkan black card nya. Senyuman dari kasir mengiringi kepergian Nessa y diikuti oleh Zain keluar toko ternama itu.
'Ajaib sekali. Apa uang nya tersimpan di dalam kartu itu?'
"Kenapa?" Pertanyaan Nessa membuat Zain memiringkan sedikit kepalanya.
"Ya Nona?" Zain ikut bertanya.
"Kau kenapa? Lihat dan perhatikan langkah mu. Apa yang kau lamunkan?"
"Tidak ada Nona. Aku hanya berpikir ajaib sekali dengan kartu yang Nona pegang." Ucapan Zain membuat Nessa tertawa kecil.
"Ya, kau akan mengerti kalau kau sudah kaya nanti."
"Kalau aku kaya, aku tidak akan bekerja dengan Nona lagi." Ucapan Zain menghentikan langkah Nessa.
"Kalau tidak bisa berjalan di belakang ku lagi, maka berjalan di samping ku." Ucap Nessa dengan terkekeh kecil dan melanjutkan langkahnya. Sedangkan Zain, dia merasa senang. Bukankah itu adalah sebuah tanda, bahwa ia bisa menjadi suaminya.
"Meskipun kau tidak mengingat masa lalu kita. Tapi perkataan mu sebaliknya Nessa."
Kegiatan berbelanja itu masih berlanjut. Nessa membeli pakaian dan banyak barang-barang dengan kualitas terbaik.
"Nessa!"
"Kau!" senyuman Nessa langsung luntur ketika seseorang menghampirinya.
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/
nuwun thor upnya