"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Semua pengawal menunduk hormat saat tuannya datang, namun mereka merasa heran karena melihat tuannya yang sangat tergesa-gesa.
"CEPAT IKUT AKU KE HUTAN!! DAN BAWA SENJATA KALIAN!!" perintahnya dengan teriak.
Serontak semua pengawal gelagapan mereka segera mengikuti perintah tuannya walaupun mereka kebingungan dan masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa tuan akan membunuh para peliharaannya?" bisik salah satu pengawal ke rekannya.
"Sudah jangan berisik! kita ikuti saja kemauan tuan kita ini!"
KREK
Saat tengah fokus berlari Gizel tak sengaja menginjak sesuatu dan saat ia menunduk ia di buat terkejut oleh benda yang ia temukan.
"Tu....tulang....ini....tulang manusia??" Ia sangat terkejut sampai tubuhnya mematung di sana, dan saat ia melihat sekeliling ia juga melihat tidak hanya ada satu tulang manusia tetapi ada beberapa bahkan tenggkorak kepala, tubuh serta pakaian.
Tubuh Gizel seketika merosot karena lemas ia begitu syok dengan pemandangan di depannya, nafasnya hampir tercekat karena begitu terkejutnya dia
"Ini....kenapa? ada tengkorak??"
GGRRRHH
"Bunyi apa itu? kenapa seperti suara.....tidak, tidak mungkin.....harimau kan??" Gizel menelan salivanya berat saat mendengar auman binatang buas.
Dan tiba-tiba muncul seekor harimau tepat di depannya dan hal itu membuat Gizel terkejut bukan main.
Glek
"Ha....harimau...." Tubuhnya seketika gemetar hebat, Gizel bangkit ia hendak berlari namun ia mendengar suara lain dari belakangnya, dengan berat ia menoleh dan lebih terkejutnya lagi saat ia melihat serigala disana.
"Sial!! serigala? a....ada serigala juga"
Gizel bergantian menatap kedua hewan berbeda tersebut, ia begitu takut jika ia akan di jadikan mangsa mereka.
"Hey! ka.....kalian berdua dengarkan aku! dagingku.... sangat tidak enak, lebih baik kalian memakan.....ini daun ini saja!" ucapnya kepada kedua hewan buas itu.
Namun kedua hewan itu terlihat semakin mendekatinya.
"Oke tenang, kalian anak baik kan? dengarkan! kalian akan keracunan jika terkena darahku! apa kalian ingin mati??"
"Haish! kenapa mereka tidak mendengarkanku!" begitu bodohnya Gizel ia malah mengajak kedua hewan buas itu berbicara, terlihat jelas jika binatang buas itu tengah lapar.
GGGRRRHH
AUUMM
Karena tak memiliki pilihan Gizel seketika berlari secepat mungkin dan kedua hewan buas itu, beruntungnya dia dapat menghindar dengan cepat saat kedua hewan itu melompat ke arahnya.
"Aaghh......." Gizel terjatuh, ia merangkak mundur saat kedua hewan buas itu semakin mendekatinya.
"Hutan apa ini kenapa ada hewan buas?"
DORR
Suara tembakan seketika menggema dan membuat kedua hewan itu lari ketakutan, Gizel terdiam saat melihat jika Arion berdiri tepat di depannya bersama beberapa pengawal dan senjata.
Tatapan Arion seakan membuatnya semakin takut melebihi bertemu dengan binatang buas itu, tatapan intimidasi, tajam namun juga terdapat sebuah tatapan khawatir.
Dengan langkah lebarnya serta dada yang masih naik turun Arion menggendong Gizel bak karung beras tanpa permisi.
"Turunkan!! turunkan aku!!" Serunya sembari memukul-mukul punggung Arion.
Sepanjang jalan Arion tetap diam namun saat ia melewati barisan para pengawal dan pelayannya matanya menatap mereka tajam bak pisau.
Semua orang menelan ludahnya berat mereka sepertinya tahu jika tuannya kini tengah marah besar, yah kenapa tidak? karena mereka semua lalai dalam menjaga wanitanya.
BRUK
Arion melemparkan Gizel ke atas ranjangnya dengan kasar,
"Kenapa kau membawaku lagi hah??" tanya Gizel dengan menatapnya penuh benci.
"APA KAU INGIN MATI DI MAKAN OLEH HEWAN-HEWANKU??" Teriak Arion dengan penuh emosi.
"Hewan....hewanmu??" Gizel kebingungan dengan ucapan Arion tentang hewannya.
"Kau ingin kabur kan?? tapi kau terlalu bodoh! kau malah masuk ke kandang khusus hewan peliharaanku" Sarkasnya.
"Apa?? jadi....tempat itu??"
"Cih!!! kau memang wanita bodoh!! sia-sia aku membawamu kemari"
"Jika begitu maka biarkan aku pergi!!"
"Pergi!! cobalah jika kau bisa!" Arion mengambil sebuah borgol dan memasang tepat di lengan kiri Gizel dan memasangkannya lagi di punggung ranjang.
"Hey kau fikir aku tahanan! lepaskan!!" Kesal Gizel yang terus berusaha memberontak.
"Kau ingin kabur kan? maka cobalah jika memang bisa maka aku akan melepaskanmu!!" Seru Arion dan pergi meninggalkan kamar Gizel begitu saja
"PEMBUNUH LEPASKAN AKU!!!" teriak Gizel namun percuma Arion tidak memperdulikannya.
Blank
Dengan emosi yang belum mereda Arion berjalan dan beridiri di tengah-tengah ruang rumahnya.
"KEMARI KALIAN!!" Teriaknya dan semua orang pelayan maupun pengawal langsung berbaris tepat di depannya.
Mata Arion menyusuri semua orang disana dengan tatapan intimidasi.
"Apa pekerjaan kalian seharian ini hah???" tanyanya dengan suara rendah namun mampu membuat mereka semua semakin takut.
Grace yang merasa jika tuannya akan menyalakan mereka semua ia segera maju menghadap "Maaf tuan saat nona keluar kami tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing" jawab Grace dengan menunduk.
"Begitu ya" jawabnya dengan seringai
"Kalian semua! pergi ke danau ambil arinya dan isi kolam ikan di belakang menggunakan cangkir!!" Ucapnya tiba-tiba dan semua orang serontak tercengang dengan hukuman tak masuk akal yang di berikan kepada mereka.
"CEPAT LAKUKAN APA YANG KALIAN TUNGGU LAGI!!" Teriak Arion karena belum melihat pergerakan dari pelayan dan pengawalnya.
"Ba...baik tuan" Jawab mereka serempak sembari berjalan menuju dapur untuk mengambil sebuah cangkir.
"Yang benar saja kita harus mengisi kolam setinggi 3 meter dengan lebar 5 meter itu dengan cangkir ini?" gerutu salah satu pelayan tidak lain Rere.
"Hey sudah diam! jika tuan mendengar keluhanmu bisa jadi hukumanmu akan di tambah" jawab seorang pengawal.
Mereka pun akhirnya segera menuju danau yang jaraknya kurang lebih 2 km dengan mansion Arion, danau yang begitu jernih dan terdapat banyak binatang hidup disana.
Terdapat 50 pengawal dan 15 pelayan yang melakukan hukuman dari Arion, mereka semua di hukum salah atau tidak tentu saja Arion tidak peduli.
Sementara Arion tengah memantau anak buahnya di balik balkon kamarnya sembari menyesap wine di tangannya.
Setelah puas memantau Arion beralih ke laptopnya dan membuka CCTV di kamar Gizel, ia melihat Gizel tetap dalam posisi duduk dan masih berusaha untuk membuka borgol di tangannya dengan menggunakan jepit rambut yang sama ia gunakan untuk membuka pintu hutan tadi.
"Lakukan apapun yang kau bisa, dan aku tidak akan pernah membiarkanmu keluar dari sini" ucapnya
"Kau akan tetap menjadi tawananku, permainan belum di mulai" seringainya
"Ck!! sial kenapa ini susah sekali!!" gerutu Gizel yang kesusahan dalam membuka borgol di tangannya.
"Dasar pria aneh, pembunuh, gila, bajingan!! bisa-bisanya dia memborgolku seperti tahanan, dia fikir siapa hah? apa karena dia pria kaya bisa seenaknya memperlakukanku seperti ini"
"Haish...bagaimana aku bisa kabur jika begini....?" frutasi Gizel
Sementara itu di toko bunga
"Kemana Gizel? kenapa dia pergi tidak bilang-bilang"
"Sudah dua hari ia tidak ada kabar" gumam Victor yang berdiri di depan toko Gizel
Bahkan ia berkali-kali menelfon dan mengirim pesan kepada Gizel namun nomornya tidak dapat di hubungi, saat ini terlihat Victor sangat khawatir dengn keadaan Gizel yang tak tahu dimana.
"Apa ini....ada hubungannya dengan Arion??" Gumam Victor, tak lama ia segera menjalankan mobilnya dengan cepat meninggalkan toko Gizel
"Jika sesuatu terjaid padamu, maka aku tidak akan memaafkan pria baji**an itu!!" geram Victor
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.