NovelToon NovelToon
Takdir Yang Menyapa

Takdir Yang Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alika zulfiana

Setelah bertahun-tahun berpisah, hidup Alice yang dulu penuh harapan kini terjebak dalam rutinitas tanpa warna. Kenangan akan cinta pertamanya, Alvaro, selalu menghantui, meski dia sudah mencoba melupakannya. Namun, takdir punya rencana lain.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kota asing, Alice dan Alvaro kembali dipertemukan. Bukan kebetulan semata, pertemuan itu menguak rahasia yang dulu memisahkan mereka. Di tengah semua keraguan dan penyesalan, mereka dihadapkan pada pilihan: melangkah maju bersama atau kembali berpisah, kali ini untuk selamanya.

Apakah takdir yang mempertemukan mereka akan memberi kesempatan kedua? Atau masa lalu yang menyakitkan akan menghancurkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alika zulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bos Alice ternyata Simon Sepupu Gue sendiri

“permisi, mas. Bisa titipin ini buat karyawan di dalam namanya Alice?” ucap Alvaro pada seorang laki-laki yang juga bekerja di sana.

“bisa, tapi Alice sekarang nggak ada di toko. Dia barusan keluar,” terang laki-laki itu.

“kemana?” tanya Alvaro, menyerngit heran.

“makan sama Dewi juga, bos,” sahut laki-laki itu jujur sesuai yang dia lihat.

Mendengar nama bos, Alvaro merasa sesak di dadanya. Ia melepaskan kancing kemeja di lehernya, memperlihatkan tulang dada yang seksi, berusaha menenangkan diri.

“em, kalau gitu makasih ya, mas,” ucap Alvaro mengakhiri pembicaraan. Ia bergegas menuju mobilnya, menunggu Alice datang.

Dalam hati, Alvaro merasa sedikit cemburu mendengar Alice bukan hanya bersama dewi melainkan juga dengan bos yang di duga Alvaro adalah laki laki, tetapi ia berusaha menyingkirkan perasaan itu. “Mungkin hanya makan, kan? Mungkin gak ada yang perlu dikhawatirkan,” batinnya, meskipun rasa ingin tahunya semakin menggebu.

Sambil menunggu, Alvaro bermain dengan ponselnya, sesekali melirik ke arah pintu toko, berharap melihat Alice segera kembali.Alvaro mulai bosan.

Ia menekan nomor kontak Alice, berniat untuk menghubungi gadis itu. Namun, matanya tertuju pada halaman parkir mobil. Dia melihat gadis yang sedari ia tunggu datang dengan wajah sumringah, terlihat bahagia bercanda dengan teman wanita dan seorang laki-laki yang menurut Alvaro familiar dari punggungnya.

“Siapa dia?” batin Alvaro, rasa cemburu mulai menggelora. Alvaro memperhatikan dengan seksama, menunggu momen ketika wajah laki-laki itu akan terlihat. Rasa ingin tahunya semakin membara saat melihat Alice tertawa lepas, sesuatu yang jarang ia lihat.

Ketika Alice berbalik, senyumnya membuat hati Alvaro bergetar. Dia mengenali laki-laki itu—itu Simon, sepupunya sendiri. Alvaro merasa aneh, antara cemburu dan marah. “Kenapa dia bisa bikin Alice senyum seperti itu?” pikirnya.

Alvaro mengerutkan kening dan mengalihkan pandangan ke arah lain, berusaha menenangkan diri. “Sudah bukan urusan gue,” ucapnya dalam hati, tapi rasa tidak nyaman itu tidak kunjung hilang. Dia menunggu, berharap agar Alice segera menyadari keberadaannya.

"Alvaro!" cicit Alice kala melihat temannya tengah berdiri bersandar pada mobil.

"Lo ngapain kesini?" tanya Alice, menatap penasaran.

"Nih, buat lo," ucap Alvaro singkat, memberikan bingkisan makanan.

"Apa nih? Makanan?" seru Alice saat menerima pemberian laki-laki itu dengan semangat.

"Eh, Ro," ucap Simon kikuk, muncul di samping mereka.

Alvaro tak menjawab, hanya menatap sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain, merasa canggung dengan kehadiran Simon.

"Alice, Dewi, saya masuk ke dalam duluan," ucap Simon, berusaha menghilangkan ketegangan.

Alice mengangguk. "Terima kasih atas traktirannya, Pak," ucap Alice sambil tersenyum manis.

"Cihh," decak Alvaro, kesal melihat perhatian Simon kepada Alice.

"Sama-sama," sahut Simon, lalu pergi meninggalkan mereka.

Dewi yang merasa ada hal janggal dengan suasana ini, cepat-cepat mencari alasan. "Lice, gue masuk duluan, mau ke toilet," ucapnya tanpa menunggu jawaban dari Alice. Dia berlari terlebih dahulu, meninggalkan Alice dan Alvaro dalam keheningan.

Alice menatap bingkisan di tangannya, mencoba mengalihkan perhatian dari ketegangan yang ada. "Jadi, lo ngasih makanan ini buat gue?" tanyanya, berusaha mencairkan suasana.

"Ya, biar lo nggak kelaparan," jawab Alvaro, berusaha terdengar santai meski nada suaranya sedikit tegang.

Alice tersenyum, menatap Alvaro dengan matanya yang berbinar. "Makasih, Alvaro. jadi gak takut gue kelaparan kalo elo terus merhatiin makanan gue," ucapnya tulus, membuat hati Alvaro bergetar.

1
Apis
coba thor baca karya othor yg udah suhu perhatikan setiap tanda petik koma titik tanda tanya sesuai pasti pas dan sesuai jd di bacanya enak
g pa" belajar dari yg udah berpengalaman biar bisa lebih baik lg, sayang lho kalo ceritanya udah bagus tp ada pengganggu nya di setiap part nya jd g konsen bacanya karna yg di perhatiin readers nya typo nya tanda petik koma titik tanda tanya selain alur cerita nya
Bulan: baik kak, aku akan revisi ulang, makasi atas saran nya🙏💞
total 1 replies
Apis
harusnya kalimat nya bu aku minjem ini ya, bukan
bu, aku minjem ini, ya," dan masih bnyk kalimat yg tanda titik baca komanya g sesuai thor
Apis
harus nya di kasih tulisan flashback kalo ceritanya mundur thor trs perhatikan tanda baca koma titik ya thor biar bacanya g ke ganggu salam kenal 😅😅
Apis
Hai othor mampir nich masih ngamatin semoga ceritanya bagus ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!