NovelToon NovelToon
Bayangan Di Kota: Kisah Gadis Indigo

Bayangan Di Kota: Kisah Gadis Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Horror Thriller-Horror
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hansen Jonathan Simanjuntak

Hai, kenalin! Ini adalah novel gue yang bakal ngajak kalian semua ke dunia yang beda dari biasanya. Ceritanya tentang Lila, seorang cewek indigo yang punya kemampuan buat liat dan ngerasain hal-hal yang nggak bisa dilihat orang lain. Tapi, jangan mikir ini cuma cerita horor biasa, ya!Lila ini kerja di kota besar sebagai jurnalis, sambil terus nyoba buat hidup normal. Sayangnya, dunia gaib nggak pernah jauh dari dia. Dari gedung-gedung angker sampai pesan misterius, Lila selalu ketarik ke hal-hal aneh yang bikin bulu kuduk merinding. Di tengah kesibukannya ngeliput berita, Lila malah makin dalam terlibat dengan makhluk-makhluk dari dunia lain yang seolah ‘nungguin’ dia buat ngungkap rahasia besar.Penasaran gimana dia bakal hadapin semuanya? Yuk, ikutin terus perjalanan Lila di "Bayangan di Kota: Kisah Gadis Indigo". Siap-siap deh, karena lo bakal nemuin banyak misteri, ketegangan, dan sentuhan supranatural yang bikin lo nggak bisa berhenti baca!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hansen Jonathan Simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Rina di Ujung Teror

Malam itu, Rina duduk sendirian di kamarnya. Suasana kos sudah mulai sepi, teman-teman sekamarnya udah tidur, dan yang kedengeran cuma suara kipas angin yang berputar pelan. Setelah semua cerita Lila tentang hantu, bayangan hitam, dan semua hal aneh yang terjadi belakangan ini, Rina mulai ngerasa nggak tenang. Meski dia selalu berusaha ngebanyol buat ngehibur Lila, dalam hati kecilnya dia juga takut.

Rina selalu berpikir, "Gue nggak mungkin ngalamin hal kayak gitu." Tapi malam ini, entah kenapa, rasa takut itu makin jelas.

Tiba-tiba, layar HP-nya nyala. Ada pesan dari Lila.

Lila: "Rin, lo nggak apa-apa kan? Gue ada firasat nggak enak."

Rina mengerutkan keningnya. Firasat? Ah, palingan Lila lagi kebawa suasana. Rina pun mengetik balasan sambil memutar matanya.

Rina: "Halah, gue aman kok. Jangan parno gitu, Lil. Gue di sini enjoy aja."

Rina mencoba mengabaikan perasaan nggak enak yang tiba-tiba muncul. Dia mengganti posisi tidurnya, nyari posisi yang lebih nyaman sambil tetap nge-scroll media sosial. Tapi tiba-tiba, dia ngerasa ada sesuatu yang aneh.

Suara kipas angin mendadak terasa lebih pelan, dan udara di dalam kamarnya jadi lebih dingin. Awalnya dia pikir mungkin dia cuma kedinginan karena terlalu lama di depan kipas, tapi semakin lama dia makin ngerasa nggak nyaman. Udara seolah berat, seperti ada sesuatu yang ngeganjal.

"Ah, jangan overthinking, Rin," katanya ke diri sendiri.

Tapi pas dia mau lanjut scroll medsos, layar HP-nya tiba-tiba nge-freeze. Nggak bisa di-scroll sama sekali, seolah ada yang nahan.

"Apaan sih ini? HP gue rusak lagi?" gumam Rina sambil mencoba restart HP-nya.

Pas HP-nya nyala lagi, Rina merasa ada yang aneh. Wallpaper HP-nya berubah jadi hitam total. Padahal dia ingat banget, sebelumnya wallpaper-nya foto kucing kesayangannya. "Anjir, gimana bisa berubah sendiri?"

Dia mulai panik. Tiba-tiba, HP-nya nyala lagi, ada pesan masuk. Tapi bukan dari Lila, bukan juga dari siapa-siapa yang dikenal. Cuma ada satu pesan, tanpa nama pengirim.

PESAN: "Kamu berikutnya."

Rina langsung ngebuang HP-nya ke tempat tidur. Jantungnya berdetak makin kencang, kepalanya mulai pusing karena panik. "Apaan ini? Gue cuma kebanyakan denger cerita horor Lila. Nggak mungkin, nggak mungkin beneran ada."

Tapi tiba-tiba, lampu kamarnya berkedip-kedip. Suasana kos yang tadinya tenang jadi terasa mencekam. Rina langsung bangun dari tempat tidur dan berdiri di pojokan kamar. Mata panik ngeliat sekeliling, tapi nggak ada apa-apa.

"TENANG, RIN. Ini cuman halusinasi." Dia ngomong ke dirinya sendiri sambil ngelus dada.

Tiba-tiba, ada suara ketukan pelan di jendela. Rina melirik dengan waspada. Kamarnya di lantai dua, nggak mungkin ada yang ngetuk dari luar. "Apaan nih? Gue halu apa gimana?"

Ketukan itu makin lama makin keras, bikin Rina ngerasa kayak mau kabur dari kamar. Tapi dia nggak berani ngelangkah. Tubuhnya kaku di tempat. Jendela itu bergetar lagi, dan kali ini ada suara pelan, seperti bisikan. “Rina…”

Rina tersentak. Itu suara cewek. Suara yang lembut, tapi bikin bulu kuduknya berdiri. “Siapa di sana?” Rina akhirnya berani buka suara, meski suaranya bergetar.

Nggak ada jawaban, cuma suara ketukan yang makin keras. Jendela itu seperti hampir pecah karena getaran, tapi anehnya, nggak ada siapa-siapa di luar sana.

Rina merasa udah di ujung batas kesabarannya. Dia memberanikan diri untuk melangkah ke jendela dan ngebuka tirai pelan-pelan. Dan apa yang dia lihat bikin tubuhnya lemas seketika.

Di luar jendela, berdiri sosok cewek dengan baju putih. Rambutnya panjang menutupi wajah, tapi ada sesuatu yang bikin Rina merinding sampai ke tulang. Cewek itu nggak seperti hantu-hantu yang biasa Rina denger dari cerita-cerita. Dia kelihatan... imut?

Cewek itu tersenyum manis, tapi senyumannya nggak normal. Ada sesuatu yang salah dengan cara dia senyum. Rina menelan ludah, nggak tau harus ngapain.

“Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu?” tanya Rina dengan suara pelan.

Cewek itu nggak jawab. Dia cuma tersenyum makin lebar, matanya mulai kelihatan dari balik rambut panjangnya. Tapi yang bikin Rina ngeri, mata itu kosong. Nggak ada pupil, nggak ada kehidupan di sana.

Tiba-tiba, cewek itu bicara lagi, suaranya masih lembut, tapi kali ini ada nada ancaman. “Aku cuma pengen main, Rina... kamu mau kan?”

Rina langsung mundur beberapa langkah, tubuhnya gemetar. “Nggak... gue nggak mau main. Pergi sana!”

Cewek itu menggeleng pelan, masih dengan senyuman aneh di wajahnya. “Kalau kamu nggak mau main... aku akan tetap di sini sampai kamu mau.”

Seketika, jendela kamar Rina bergetar lagi, lebih keras kali ini. Cewek itu mendekatkan wajahnya ke kaca, nyaris nempel. Dan tanpa peringatan, dia mulai mengetuk kaca dengan pelan tapi konsisten. “Tok... tok... tok...”

Rina udah nggak kuat lagi. Dia langsung ngambil bantal dari tempat tidur dan nempelin ke wajahnya sambil teriak, “Pergi lu! Gue nggak mau ikut permainan lo!”

Tapi nggak ada yang berubah. Ketukan itu terus berlanjut. “Tok... tok... tok...” Suara itu menggema di kepala Rina, bikin dia makin panik.

Akhirnya, Rina memutuskan untuk kabur dari kamar. Dia keluar dengan langkah cepat, hampir jatuh karena panik, dan lari ke ruang tamu kos. Napasnya tersengal-sengal, dan dia ngerasa kakinya lemas banget.

Di ruang tamu, dia ngelihat beberapa temen kos yang masih nongkrong. Mereka ngelihat Rina dengan bingung.

“Rin, lo kenapa?” salah satu temannya bertanya.

Rina cuma geleng-geleng kepala sambil berusaha nenangin napasnya. “Gue... gue nggak tau. Ada... ada yang aneh di kamar gue.”

Temen-temennya cuman saling pandang, mungkin mereka pikir Rina mulai kebanyakan dengerin cerita horor. Tapi Rina tau apa yang dia lihat tadi nyata. Terlalu nyata buat diabaikan.

Sambil berusaha nenangin diri, Rina ngelirik HP-nya. Ada pesan dari Lila.

Lila: “Rin, lo harus hati-hati. Gue ngerasa ada yang aneh sama tempat kos kita.”

Rina ngerasa darahnya dingin lagi. Tanpa nunggu lama, dia langsung bales.

Rina: “Lil, lo bener. Gue baru aja diikutin cewek aneh. Dia ngetok-ngetok jendela gue, bilang pengen main. Gila, Lil, ini nggak bener.”

Sebelum Lila sempet ngebales, tiba-tiba Rina ngerasa hawa dingin lagi di sekitarnya. Dia melirik ke arah jendela ruang tamu. Dan di sana, berdiri cewek yang sama, masih dengan senyum imut yang bikin bulu kuduk berdiri.

Cewek itu menatap Rina dengan tatapan yang nggak berubah. “Aku bilang... aku akan tetap di sini.”

Rina tersentak mundur. “Sialan, ini nggak bisa dibiarkan,” gumamnya pelan, sementara jantungnya masih berdebar kencang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Gantian guys sekarang yang di teror Rina

Ngeri juga yahh 😬😱

1
Doristeri
I love the Story 😍❤️
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
lanjut kak
Tina Febbryanti
lila sudah bisa mengendalikan ketakutannya...bagus lila
Tina Febbryanti
lila belum paham kalau dia istimewa,pasti lila punya kodam itu...
Tina Febbryanti
masih menyimak dan meresapi....ada maksa apa di cerita ini ...
Tina Febbryanti
baru mampir....😊
Hansen Nathan
Jangan lupa komen yahhh guys
Kelly Andrade
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
not
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
Aishi OwO
Gila, endingnya bikin terharu.
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!