Dominic seorang pemimpin pasukan bayaran yang dijuluki 'Pasukan Penjagal' terpaksa harus mencari keberadaan seorang puteri kerajaan yang hilang. Awalnya Dominic dan pasukannya menyerah karena tidak berhasil menemukan puteri tersebut. Tapi di tengah petualangannya tanpa sengaja ia menemukan sesuatu diluar dugaannya.
Apakah yang terjadi?
Mampukan Dominic menemukan puteri yang hilang dan apa yang akan terjadi selanjutnya di perjalanan Dominic?
Yuk simak kisahnya....
Warning! Cuma buat yang Dewasa aja yah...yang masih bocil mending Skip ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Kamar Khusus
“Ah, silahkan Puteri” jawab Luvi yang kemudian melangkah mundur.
Dominic yang melihat Luvi terpaksa pamit seakan sedikit kesal dengan gangguan tersebut.
“Mari Pangeran, tolong ikut aku” pinta putri Veronica.
Dominic mengikuti Putri Veronica ke sebuah ruangan baca. Disana sangat sepi dan jauh dari keramaian.
“Jadi, kau menang, jagoan?” ucap Puteri Veronica yang bersandar sedikit di bibir meja.
“Yah, bisa dibilang seperti itu” jawab Dominic dengan kedua lengan terlipat kebelakang.
Putri Veronica menghela nafas panjang dan kasar.
“Lalu, apa kau akan menagih janjimu padaku?” tanya wanita itu.
“Ya, tentu saja. Satu syaratmu sudah kupenuhi” jawab Dominic.
“Lalu bagaimana dengan syarat kedua?”
“Bukankah kita harus melangsungkan pernikahan dulu, baru bisa memenuhi syarat kedua darimu?”
“Ya, kau benar tuan Dominic. Berati kita harus cepat merencanakan pernikahan kita” kini Putri Veronica menarik jubah Dominic dengan kedua tangannya, hingga tubuh pria itu mendekat kearah wanita itu.
“Lalu, janjimu tentang kunci itu?” tanya Dominic serius.
“Itu bisa dibicarakan nanti tuan tampan” kini kaki Putri Veronica melingkar di kaki Dominic, tangan wanita itu merayap menyentuh dada bidang Dominic.
“Tapi kau sudah berjanji padaku Puteri. Aku ingin kunci itu secepatnya” Dominic menepis halus lengan Putri Veronica.
“Aku tidak akan memberikannya padamu sekarang. Jika kuberikan maka kau akan meninggalkanku, bukan begitu Pangeran Elquin?” ucap Puteri Veronica sambil mengarahkan jemari lentiknya ke kancing jubah Dominic, dan hendak melepasnya.
“Jadi kapan kau akan memberikannya padaku?” tanya Dominic yang mulai tidak sabar.
“Aku juga belum tahu. Mungkin nanti, atau mungkin beberapa bulan kedepan sete-”
“Hentikan bualanmu, kau berbohong padaku!” Dominic melangkah menjauh dari wanita itu.
“Aku janji akan menyerahkannya padamu, tapi apa aku pernah berjanji akan memberikan kunci itu secepatnya padamu?, bisa saja aku memberimu setelah pernikahan kita, apa itu menyalahi janjiku?” ujar Putri Veronica yang membuat Dominic geram.
“Sial!, ternyata aku salah telah mempercayaimu!” Dominic dengan geram keluar ruangan tersebut dan menutup pintunya dengan kasar.
* * *
“Jadi?, peperangan kita kemarin sia-sia?” tanya Axon pada Dominic setelah menjelaskan tentang kunci tersebut.
“Tidak, tidak ada yang sia-sia, kita pasti akan mengambilnya walaupun harus dengan cara kasar” mata Dominic terlihat tajam dengan menahan geramnya.
“Apa kita akan mencurinya?” tanya Horg yang berada di samping jendela.
“Mungkin” jawab Dominic masih menahan kesalnya.
“Kalau begitu kita harus melumpuhkan penyihir terlebih dahulu Tuan, untuk mencapai kunci itu tidaklah mudah, mereka melindungi kunci itu dengan mantra pelindung” jelas Luvi.
“Yah, kita harus mencari cara agar para penyihir tidak berkutik” ujar Dominic.
Dua hari kemudian, di pagi yang cerah.
Dominic dan teman-temannya di panggil oleh Raja Ghostlin ke aula utama. Disana telah berkumpul anggota keluarga kerajaan dan petinggi kerajaan.
“Yang Mulia Elquin, sebelumnya aku meminta maaf karena tidak bisa menemani kalian lebih lama, besok aku harus mengurus sesuatu ke Kerajaan Ellian selama sepekan. Dan aku memberi izin padamu dan anggota keluargamu untuk menetap sementara disini sampai aku kembali dari Kerajaan Ellian di sebelah timur. Karena kita harus membicarakan tentang pernikahan putra putri kita”
“Kami sangat berterimakasih pada anda Yang Mulia, dan juga Keluarga kerajaan atas izinya untuk kami bisa menetap sementara waktu. Kami akan menunggu kembalinya anda dari timur Yang Mulia” ucap Horg dengan basa-basinya.
Akhirnya pertemuan dilanjutkan dengan acara makan bersama.
Meja besar panjang tempat mereka menyantap hidangan kerajaan. Putri Veronica menatap Dominic dengan sinis, begitu juga sebaliknya, Dominic mengatupkan rahangnya menahan geram dengan ulah wanita itu yang membohonginya.
Dua hari berlalu dari kepergian Raja Ghostlin. Seorang pengawal kerajaan menghampiri Dominic yang akan memasuki kamar tamunya.
“Pangeran!, tunggu!”
Dominic spontan menoleh kearah suara di belakangnya. “Ada apa?” tanyanya pada pengawal tersebut.
“Maaf Pangeran, tapi Ratu Emira memerintahkan pada anda dan keluarga anda untuk menempati kamar masing-masing”
“Bukankah kami memang menempati kamar masing-masing?, aku bersama Ayahku dikamar ini, dan adikku bersama ibuku di kamar sebelah sana, lalu apa yang berubah?” tanya Dominic.
“Maaf, anda di izinkan untuk menempati kamar tersendiri yang sudah disediakan khusus untuk anda, karena satu kamar terlalu sempit untuk berdua, Pengeran”
“Kamar khusus untukku?” ulang Dominic.
“Ya, mari aku antar Pangeran” pengawal tadi mempersilahkan Dominic untuk ikut ketempat yang dimaksud.
‘Rencana apa lagi ini. Ini pasti ulah si genit Veronica. Ck! Wanita itu sama saja dengan Erita, hanya statusnya saja yang berbeda’ batin Dominic sambil mengikuti sang pangawal.
Mereka sampai di sebuah ruang kamar yang lebih mewah dari kamar sebelumnya. Sebuah ranjang besar berwarna merah marun yang mewah penuh ukiran, jendela besar yang membentang, juga gorden yang berwarna senada menjadikan kamar tersebut elegan dan terlihat hanya untuk seorang yang penting.
“Kamar ini terlalu mewah untukku, lebih baik aku tidur di kamar sebelumnya” ujar Dominic.
“Pangeran, tolonglah, ini perintah Ratu. Aku akan meninggalkan anda disini, permisi” kemudian pengawal tersebut pergi dari sana.
Dominic menghela nafas panjang melihat kemewahan kamar tersebut. ‘Kenapa bukan si Horg dan Erita yang ditempatkan disini, kenapa harus aku yang menempati kamar mewah ini’.
Akhirnya malam merebak, meninggi dan mulai pekat.
Dominic yang biasa tidur dengan melepas pakaian atasnya dan tidur terlungkup, malam itu tidur dengan kebiasaannya.
Diatas ranjang mewah dan besar.
Pria itu sedikit bergerak dan mengerutkan alis tanpa membuka mata. Seperti ada sesuatu di sampingnya. Kemudian ia membuka matanya perlahan, dan betapa terkejutnya Dominic, disebelahnya telah duduk Ratu Emira dengan gaun tidur yang sangat tipis tengah membelai rambut pria itu.
Dominic yang terperanjat langsung bangkit dari tidurnya. Ia duduk di ranjang dengan keheranan, jangan-jangan ini mimpi!.
“Ra- Ratu?, apa yang anda lakukan di kamarku?” tanya Dominic melihat Ratu Emira di depannya, yang masih terlihat cantik meskipun hampir seumur Horg.
“Kamarmu?, sayangnya ini adalah kamarku, Pangeran” jawab Ratu yang membuat Dominic semakin heran.
Semangat berkarya.
Berkah&sukses selalu.