"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17:"Bertemu kembali setelah perang usai"
Revan menatap Elleis yang menengok pula ke arahnya tanpa sadar.
Mata mereka saling memandang mereka diam membeku dan memandang satu sama lain.
Tak paka setelah itu ... Laze sontak menyuruh Revan untuk mendekati Elleis bersama, Laze yang bersemangat itu berlari mendatangi Elleis.
"Kakak Elleis!! " panggilnya sambil berlari cukup cepat, dengan sangat bersemangat dan tersenyum.
"Tu-tunggu dulu Laze! " panggil Revan ia masih harus menanyakan beberapa hal pada Elleis, tapi jika Laze langsung melakukan itu Elleis bisa saja langsung minggat lagi.
Saat sudah dekat Laze melompat dan langsung memeluk Elleis.
Elleis sendiri pun menjadi merasa bersalah jika melepaskan pelukan itu dengan paksaan, pada akhirnya ia tetap membalas pelukan Laze sambil menatap tubuh mungil Laze dengan sendu. kemudian Revan pun mendekati Elleis dan berkata:
"Elleis ... tolong jujurlah padaku ... apa yang terjadi?? " tanya Revan sambil menatap sedih.
Elleis hanya memalingkan wajahnya dan menunjukkan ekspresi ketidaknyamanannya.
Bersamaan dengan itu Laze yang pintar dan mengerti situasi pun langsung melepaskan pelukannya lalu Laze pun bertanya pada Elleis
sambil menengadah dan dengan mata berkaca-kaca.
"Kakak ... apakah aku terlalu mengganggumu?, sehingga kau pergi lama selama ini?, dan kau bahkan menunjukkan Ekspresi tak nyaman sekarang.... "ucap Laze berkaca-kaca.
Sontak Elleis menepis perkataan Laze itu dan berkata
" Ti-tidak kok!, bukan karenamu Laze ... itu keputusan kakak sendiri ... dan memang ada hal yang membuat kakak tidak nyaman tapi itu bukan kau jadi kau tak perlu khawatir yah! " jawab Elleis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata sambil panik kemudian tersenyum.
'Meskipun aku benci Revan aku tetap tak bisa melakukan hal yang sama pada Laze ... ia tidak salah apapun! ' batin Elleis.
Tapi setelah itu lagi-lagi Elleis memalingkan wajahnya ke samping bawah menunjukkan gestur ketidaknyamanan.
"hah ... Aku tau kau begini karena ada aku 'kan?" ucap Revan sambil menghela nafas dan akhirnya mengatakan itu dengan wajah yang cukup sedih.
Kemudian perlahan Revan berjalan , lalu kemudian memegang pipi Elleis dan membuat wajahnya menengadah dan kemudian Revan pun mendekat ke wajah Elleis.
Revan menjentikkan di jarinya ke samping
Melihat itu ... Laze pun langsung mengerti kalau sepertinya kakak lelakinya itu ingin ia membicarakan sesuatu yang penting dengan Elleis.
Laze pun berjalan dan menjauh tapi tetap ada di sekitar sana.
"Lihat aku ... dan jawab aku ... " ucap Revan yang seperti cukup mengintimidasi dengan wajah mereka yang sedekat itu.
Kemudian Elleis mendorong wajah Revan dan kemudian ia berkata....
"Bu-bukan urusanmu!, si-sial sekali aku yang sedang jalan-jalan kemari tapi malah bertemu denganmu! "ucap Elleis yang memalingkan wajah dan wajahnya memerah.
Melihat hal itu Revan yang selama ini hanya melihat ekspresi serius Elleis dan penuh kebencian sudah lama sekali ia tidak melihat ekspresi malu-malu atau ekspresi lucu Elleis lainnya.
kemudian tanpa sadar ia pun tertawa...
" Pffft, ahahahaha"
"Apa yang lucu?, kenapa kau tertawa?! " tanya Elleis kesal.
"Aku senang kau yang seperti ini... " tersenyum "Kau yang tak menatapku dengan penuh kebencian, aku suka ini"
Keheningan terjadi sesaat....
"Jangan salah paham, aku masih membencimu dan mungkin akan segera membalas dendam lebih lagi... " ucap Elleis dingin.
Revan kembali memandang sedih dan kemudian kembali ke pertanyaan awal dan bertanya " Jadi apa yang terjadi?, terutama saat kau berada di 'Hutan barat'? "
"Aku tau di sisa energi kita semua saat itu hanya ada dua pilihan, yaitu ke Istana Kekaisaran atau ke hutan barat, jadi karena kau tak muncul di Istana aku tau kau pasti ke hutan barat, jadi.... apa yang terjadi disana?"
Elleis hanya diam tak menjawab tapi kemudian Revan pun melanjutkan pertanyaannya lagi.
"Kau pasti bertemu dengan si penyihir 'kan?, apa yang terjadi antara kau dan dia....? "tanya Revan.
Kemudian Elleis pun mengepalkan tangannya dan kemudian ia berteriak " KAU TAK PERLU TAU!, SUDAH KUBILANG 'KAN?! "
kemudian ia berlari ingin pergi tapi Revan menangkap tangannya dan Menariknya lalu memeluknya dari belakang.
"Kau tak boleh lari lagi, aku tau kau terus memaksakan diri untuk terus membenci dan mencari cara untuk membalas dendam tapi sebenarnya kau sadar bahwa kau tidak akan bisa melakukannya dan ingin hidup damai tanpa terlibat lagi ... 'kan? " ucapnya sembari memejamkan mata dan memeluk Elleis semakin erat.
Elleis meminta agar Revan melepaskannya tapi Revan tetap tidak menurut, pada akhirnya Elleis pun diam dan tak lama terdengar suara sesenggukan dan air mata Elleis yang menetes sehingga membuat Revan sadar akan itu.
".... Elleis? " tanyanya sembari menengok ke bawah wajah Elleis.
Elleis berlinang air mata, hal itu membuat Revan dan Laze kaget.
Tapi Laze yang kaget karena melihat Elleis menangis tetap diam di salah satu ujung pohon karena tak ingin menguping, kemudian Elleis yang menangis itu pun akhirnya berbicara.
"Hiks ... hiks ... kenapa kau sangat kejam?!, kenapa semuanya di Dunia ini hanyalah sesuatu yang pahit dan kejam?!, aku tau, aku sadar, aku tau ... hiks ... hiks ... aku takkan pernah bisa mengalahkan mu!, tapi aku tau orang yang telah kau butuh pasti tidak akan Terima jika aku membiarkanmu!, tapi kenapa?! "
"Kenapa kau yang dulu selalu kasar padaku sekarang sangatlah lembut?!, kenapa sentuhan mu ini ... kata-katamu begitu hangat!, jika terus begini aku takkan bisa membencimu! "
"Tapi aku sendiri ingin hal ini berakhir tapi orang yang ada di alam sana ... kakak-kakakku takkan terima jika hanya seperti ini!, hiks ... hiks... "
"Jika aku tak membunuhmu aku tak bisa membalas budi!, tapi kau orang yang begitu hangat! hiks ... hiks... " sembari menutup wajahnya yang penuh air mata dengan kedua tangannya.
"Saat itu aku berpikir bahwa aku harus membalasmu lebih, tapi orang itu tau bahwa yang ada di hatiku tidak begitu, dia tau bahwa aku menyerah akan balas dendam tapi ingin hidup tenang, lalu dia menyarankanku suatu hal!, aku menurutinya sekarang tapi aku takut tak bisa melakukan itu sekarang!, hiks ... hiks... "
"Kau yang ada di hadapanku ini.... "
Kemudian Revan pun memeluk Elleis erat dan membalikkan tubuhnya untuk menghadapi ke arahnya lalu menyuruh Elleis untuk melihatnya.
Elleis pun Perlahan-lahan menurunkan tangannya yang menutupi wajah penuh air matanya itu dan melihat ke arah Revan.
Revan pun berkata....
"Melihat tampilannya yang sekarang ... apakah kau sedang menuruti seseorang?, hmm? "
Elleis tak menjawab lagi, lalu Revan pun melanjutkan perkataannya
"Jadi begini ya? caramu membalas dendam?, menjadi pelayan orang lain? padahal mungkin saja orang itu tak peduli denganmu dan hanya ingin membunuhmu? " tanya Revan.
"Elleis ... aku tak ingin melihatmu seperti ini..." tatapan sendu "Bagaimana jika kita berdamai, aku tau kau lelah dan aku pun sama, aku mencintai Elleis ... jadi aku juga tak ingin kau terus begini ... aku ingin kita berdamai, tapi selain itu aku ingin menanyakan satu hal selain tentang berdamai dan memulai hubungan baik...."
"Apakah ... kau juga ... mencintaiku? Elleis? " tanya Revan.
'Bagaimana ini haruskah aku jujur dan jawab iya, ataukah aku melanjutkan untuk membunuhnya dan membalas ,bagaimana ini?, sudahlah lebih baik aku alihkan topik dan segera pergi! ' batin Elleis.
"Sudahlah lupakan saja itu!, lagipula aku juga tidak berni-" Kata-kata Elleis terpotong karena tiba-tiba langit mulai gelap dan sebuah portal yang gelap di langit terlihat.
Petir pun mulai menggelegar dan angin berhembus kencang lalu keluarlah sosok-sosok banyangan hitam legam yang membentuk sosok tubuh dengan dua tangan,dua kaki, wajah dan lain-lain seperti manusia tapi tetap sangat astral dan menyeramkan, makhluk-makhluk itu keluar dalam jumlah yang banyak.
Setelah Elleis memperhatikan makhluk-makhluk itu, ternyata mereka adalah roh jahat dan iblis menyebar ke penjuru negeri termasuk berada tepat dihadapan Revan, Elleis dan juga Laze yang langsung mendekati kakaknya itu karena takut akan fenomena yang terjadi.
...~****************~...
"Argghhh! "
"Sakit! "
"Tolong! "
teriakan para warga yang mulai dikendalikan oleh iblis.
Hal itu terjadi di seluruh penjuru negeri saat ini.
...****************...
Di sisi lain....
Crimstic yang sedang berada si suatu tempat pun tertawa terbahak-bahak.
"Ahahahahaha!, kebangkitanmu semakin dekat, tuanku~"
"Ini baru saja permulaan~"
"Dan wanita itu pasti akan menjadi hasil akhir yang memuaskan dari kebangkitanmu... " tersenyum licik.
...~****************~...
Kembali ke tempat Elleis dan Revan....
Slash!
Swoosh!
Revan berusaha keras melindungi Elleis karena Elleis memiliki kekuatan kegelapan jadi akan cukup berbahaya jika ia ikut beraturang, Elleis melihat hal itu dan merasakan dilema kembali.
'Kau segitunya demi aku?, aku juga ingin mencintaimu tapi bolehkah seperti itu? aku sekarang terus ada dalam pantauan mereka, tidak!, aku tidak boleh mencintaimu dinding besar sudah ada dan membatasi kita' batinnya.
Di tengah Revan yang kesulitan melawan para iblis itu tiba-tiba ledakan cahaya besar tiba-tiba muncul dan terpancar ke seluruh penjuru negeri dan termasuk mereka.
Mereka bahkan tak bisa melihat apapun saat itu, tiba-tiba semuanya kembali seperti semula, iblis-iblis lenyap dan langit menjadi kembali normal.
Tapi tiba-tiba Elleis pingsan Revan pun spontan menangkap tubuhnya.
tapi kemudian suara langkah kaki terdengar dan muncullah seorang wanita berambut Kuning , rambutnya dikuncir, matanya berwarna biru indah, dan bajunya gaun sederhana campuran putih dan kuning.
Wanita itu pun berkata....
"Aku sudah lama mencari kalian, akhirnya aku menemukan kalian! " tersenyum ramah.
BERSAMBUNG.....
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊