Jenny terpaksa menjadi pacar bohongan Shena karena dirinya harus menyelamatkan sahabatnya Dave agar tak kembali ke sisi gelapnya menyukai sesama jenis. namun ternyata Shena punya maksud lain yaitu memperalat jenny agar bisa merebut kembali asetnya dari sepupu jenny. namun tak bisa dipungkiri Shena semakin lama semakin mencintai Jenny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
patah
Siska yang sedang memotong buah , langsung terdiam. Ingin sekali ia lari dan tak menjawab pertanyaan itu. Karena menjawab pertanyaan itu sama saja menutup peluangnya sendiri untuk bisa dekat dengan Shena lagi.
"Aku enggak tau"ucap Siska ragu.
Shena mengangguk paham. Dan mengalihkan perhatiannya pada buah yang disiapkan Siska.
"Siska kalau kamu capek ,kamu pulang dulu aja. Bisa sewa apartemen di dekat sini."ucap Shena
"Abis kamu selesai makan ,aku pulang"ucap Siska.
Shena begitu menikmati dengan ditemani Siska, rasanya tubuhnya pulih lebih cepat. Tak lagi sedikitpun merasakan sakit.
Tak lama kemudian, Shena telah menyelesaikan makannya, dan Siska pun pamit. Shena yang berangsur pulih itu perlahan turun ranjang untuk melihat keadaan Arka.
Namun begitu sudah berada di dekat Arka, perhatian Shena beralih tertuju pada ponsel Arka yang berdering.
Kakak ipar , nama yang tertera di layar ponsel itu. Shena tampak bingung, siapa yang dimaksud Kakak ipar, bukankah itu berarti pacar Shena. Hal itulah yang terbesit di pikiran Shena kali ini
Shena menggeser icon hijau itu dan menempelkan di telinganya.
"Halo Arka, gimana kondisi Shena sekarang ka, Shena enggak papa kan? Shena baik-baik aja kan, Arka ngomong plis... Hu....hu..."ucap jenny sambil menangis
Shena yang ingin sekali menjawab tetapi sedikit ragu. Namun ia juga ingin sekali tahu siapa pemilik suara itu. Saat Arka hendak bicara tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki yang membuat Shena urung berbicara padahal mulutnya sudah sedikit terbuka.
"Jenny udahlah ,percuma Lo nangis, Shena gak bakalan tau juga. Dia koma. Buat apa Lo Sampek menyiksa diri Lo sendiri kayak gini"ucap laki-laki yang tak lain adalah Decky.
Tak ada kata lagi terucap dari mulut jenny, hanya tangis segugukan yang terdengar di telinga Shena. Entah mengapa hati Shena merasakan sakit mendengar tangisan itu
"Arka, gue mohon jaga Shena, gue tau gue cuma....."ucap jenny terpotong dan panggilan itu terputus.
Shena yang awalnya menantikan pengakuan jenny dia siapa langsung kecewa, ia tak mendapat jawaban sesuatu yang diharapkan.
Shena kembali meletakkan ponsel Arka. Dan kembali terfokus pada Arka.
"Ka, Arka.... Are you okey?"ucap Shena sedikit mengguncang kaki Arka.
Arka yang merasa terusik langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya, termasuk wajah.
"Lo udah enggak papa? Masih ngerasa sakit enggak?"tanya Arka
"Sepertinya yang Lo liat ,fisik gue berangsur pulih. Lo demam ya? Ngiri Lo,mau dirawat di sini juga? "Goda shena.
"Ya udah balik yuk, gue udah ninggalin kerjaan gue lama cuma buat nungguin Lo disini"ucap Arka.
"Kata dokter gimana?udah di bolehin ?"ucap Shena.
Tak menjawab apapun,Arka beranjak ke ruang dokter dan administrasi untuk kepulangan Shena. Karena seingatnya kata dokter tinggal tunggu pemulihan fisik aja.
Dan setelah berkonsultasi dengan dokter,Shena dinyatakan boleh pulang. Namun tetap harus banyak istirahat untuk memulihkan cedera kepalanya yang awalnya divonis gagar otak ternyata di rumah sakit berbeda divonis hilang ingatan sementara.
Saat Arka akan ke ruang administrasi,ia mengurungkan niatnya,ia berbalik ke ruang rawat Shena .
"Kok balik? Udah selesai?"tanya Shena
"Kak, administrasinya gue pakek sebagian aset Lo ya. Nih total tagihannya."ucap Arka menyodorkan kertas.
"Ini mah bukan sebagian,tapi hampir semuanya. Ya udah pakek aja. "ucap Shena pasrah.
Kepulangan Shena tetap didampingi oleh Siska yang beberapa waktu menyusul Shena ke rumah sakit. Penerbangan yang memakan waktu hampir 2 jam itu membuat Arka bosan karena merasa jadi obat nyamuk.
Tak ambil pusing , Arka mengisi waktunya untuk menelpon pacarnya. Berbagai candaan gak berbobot terlontar dari mulut keduannya.
Namun hal itu juga membuat Arka bisa mengusir bosannya.
Shena yang tak sengaja menangkap pembicaraan Arka lagi-lagi mendengar nama jenny di sela-sela ucapan Arka merasakan ada sesuatu. Entah apa namun Shena lagi-lagi cepat menampik hal itu.
Pesawat yang mereka tumpangi akhirnya lepas landas. Saat keluar dari bandara betapa terkejutnya Arka, sang pacar tengah menyambutnya. Keduanya berhamburan saling memeluk.
Sementara jenny yang ikut menjemput ke bandara langsung syok begitu pandangannya menangkap Shena tengah bergandengan tangan dengan Siska. Bahkan sesekali tampak Shena memperlakukan Siska dengan mesra mengecup keningnya.
Hati jenny hancur, jenny berlari menjauh. Air matanya seketika tumpah. Orang yang di cintainya sedang bersama orang lain.
Tiba di sebuah jembatan, jenny berteriak melepaskan semua amarahnya.
"Aaaaaaaa........... Bohong !kalau Lo enggak cinta . Lo terlalu bodoh mencintai orang yang jelas-jelas hanya menjalin hubungan dengan Lo untuk pura-pura aja."ucap jenny berbicara sendiri.
Jenny terus menangis menumpahkan semua kesedihannya di kursi taman kecil di sebelah jembatan tadi. Matanya kini nampak sembab , terlalu banyak air mata yang keluar begitu saja tanpa bisa ia kendalikan.
Tak terasa waktu sudah akan sore. Jenny akhirnya memilih kembali ke rumah Bimbim ,karena ibunya telah dibawa ke rumahnya oleh Bimbim .
Meninggalkan rumah kontrakannya, yang sudah ia bayar 2bulan kedepan, rasanya sungguh berat, namun Jenny berfikir jika semuanya sia-sia.
Tujuan ia mengontrak adalah menjauh dari Bimbim untuk memberikan pelajaran dan tak ada yang menghalanginya dekat dengan Shena.
Namun semua tinggal bayangan, Shena memilih kembali ke masa lalunya dan meninggalkannya begitu saja. Jenny tak mengetahui jika Shena mengalami amnesia anterograde.
Tok...
Tok...
Ceklek
"Jenny...."ucap Tante Shinta
"Iya Tante, aku rindu sama ibu?"ucap Jenny
"Iya ,dia ada di paviliun kamu kesana aja. Oh iya Tante dengar kamu baru pulang dari rumah sakit ya. Maaf ya Tante enggak bawa ibu kamu kesana. Tante sendiri enggak tau kamu di rawat dimana. Bimbim di tanya juga enggak tahu katanya. Kamu sakit apa?"ucap Tante Shinta
"Cuma kecapean aja Tante, yaudah jenny ke paviliun ya"ucap jenny
"Iya ,nanti makan malem bareng ya"Ucap Tante Shinta
"Iya tan, makasih"ucap jenny
Jenny berjalan ke arah paviliun, jalannya di sebelah tepat kamar Bimbim, saat melintasinya jenny menoleh ke jendela yang sengaja dibuka itu. Terlihat Bimbim sedang mengotak-atik komputernya.
Jenny sekilas mengingatkan masa kecil mereka , Bimbim begitu melindungi dia. Namun entah mengapa sejak ada permasalahan antara Bimbim dan Shena yang menyeret dirinya, rasanya jenny menjadi sedikit kesal dengan Bimbim.
Komputer di hadapan Bimbim menampakkan bayangan jenny di jendela. Sontak mata Bimbim langsung melotot dan segera membalikkan badannya.
"Jen....."ucap Bimbim
Jenny tak menyahut ,hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Lalu hendak berlalu.
"Jenny tunggu!"teriak Bimbim,membuat langkah jenny terhenti.
Bimbim berlari melompat jendela untuk cepat mengejar jenny.
"Jenny elo.... loh Lo abis nangis?"tanya Bimbim mengangkat dagu jenny, ia melihat mata sembab juga hidungnya yang sedikit memerah.
mau mengajak Kaka untuk bergabung d gc kami
apakah Kaka bersedia?
jika kaka bersedia Kaka bisa follow akun saya terlebih dahulu dan saya akan undang Kaka untuk masuk Terima kasih