Sinopsis :
Mozea Cantika alias Zea, si hijaber sekolah yang galak dan tidak suka pelajaran matematika. Alzio Ray alias Zio, si kapten basket ganteng dengan tubuh jangkung, hidupnya sempurna nyaris tidak ada celah. Apa jadinya jika dua orang ini dipaksa menikah karena perjodohan orangtua mereka?.
Di sekolah mereka saling membenci, bahkan saling panggil dengan nama ledekan yaitu si keong dan si kodok. Di rumah mereka harus berakting menjadi pasangan suami istri muda yang romantis untuk menyenangkan hati orangtua mereka. Meski demikian Zea dan Zio sepakat merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman di sekolah.
Kata orang benci dan cinta adalah rasa yang sangat tipis perbedaannya. Mungkin karena terbiasa bertengkar dan bersama, tumbuhlah rasa cemburu dihati mereka, sebuah rasa tidak suka jika milik diri di ambil orang lain. Akankah Zea dan Zio menyadari rasa cinta mereka masing-masing? Dan memberikan cucu seperti yang diharapkan kedua orangtua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 : Kamu Yang Ku Tunggu
Acara bakat pelajar SMA tingkat kecamatan dimulai. MC naik ke panggung, memandu acara dari awal sampai akhir. Dalam kesempatan kali ini, wali kota serta camat bergantian diminta untuk memberikan kata sambutan. Beberapa kepala sekolah juga turut hadir. Selesai memberikan kata sambutan dan membuka acara, acara inti pun di mulai. Cool Band menjadi peserta pertama maju mewakili SMA 25 Jakarta.
Dengan bangga Zio, Zea, Nina, Denis dan Arka naik ke atas panggung. Di atas panggung sudah disediakan alat musik. Mereka juga sudah memakai pakaian khas cool band. Seluruh penonton bertepuk tangan mengiringi langkah anggota cool band naik keatas panggung. Tahun lalu cool band berhasil keluar sebagai pemenang. Semoga tahun ini juga demikian.
Zio pun memberikan aba-aba lewat isyarat tangan pada anggotanya, musik di mulai. Mereka akan memainkan musik lagu yang dipopulerkan oleh Afgan ft Rossa - Kamu Yang Ku Tunggu. Zio dan Zea berduet menyanyikan lagu tersebut.
Telah kutemukan
Yang aku impikan
Kamu yang sempurna
(Zio)
Ho, segala kekurangan
Semua kelemahan
Kau jadikan cinta
(Zea)
Tanpamu
Aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati
Tak kutemukan
Darimu
Aku bisa merasakan
Kesungguhan hati
Cinta yang sejati
(Zea dan Zio)
Karnamu
Dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku
(Zio)
Tuk jaga hatiku
Karnamu
Hasrat terindah
Untuk cintaku
(Zea)
Takkan cemas
Ku percaya kamu
Karena kau jaga
Tulus cintamu
Ternyata
Kamu yang kutunggu
Du du-du-duu du-du duu
(Zea dan Zio)
Segala kekurangan
Semua kelemahan
Kau jadikan cinta
Tanpamu
Aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati
Tak ku temukan
Darimu
Aku bisa merasakan
Kesungguhan hati
Cinta yang sejati
(Zio dan Zea)
Karnamu
Dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku
Tuk jaga hatiku
(Zio)
Karnamu
Hasrat terindah
Untuk cintaku
(Zea)
Takkan cemas
Ku percaya kamu
Karena kau jaga
Tulus cintamu
Ternyata
Ternyata
(Ooh ternyata)
Ternyata
Kamu yang kutunggu
Du du-du-duu du-du duu
(Zea dan Zio)
Semua orang bertepuk tangan setelah Zio dan Zea menyelesaikan lagu mereka.
"Brengsek, kenapa mereka jadi duet begitu? Mana lagunya mesra. Kalau gue tau gini gak bakal gue keluar dulu dari cool band. Lihat aja Zea, di studio tour nanti, Lo bakal gue jadiin milik gue," batin Robbi. Dia duduk paling depan diantara penonton lain. Sepanjang Zea dan Zio tadi bernyanyi, wajah Robbi sangat masam.
"OMG. Lo yakin mau ngirim video duet mereka ke Amara? Amara bisa ngamuk. Lo tau sendiri dia suka sama Zio. Dia udah benci banget sama Zea, setelah melihat ini dia pasti makin benci sama Zea," kata Yuni pada Vani.
"Kita kan cuma nurutin kemauan Amara buat kirim video Zio tampil, mana kita tau ternyata mereka duet," jawab Vani. Dia pun langsung mengirim video itu pada Amara yang masih di rumah sakit.
Zio, Zea, Nina, Denis dan Arka turun dari panggung. Mereka tersenyum senang dan puas karena berhasil menyelesaikan penampilan mereka diatas panggung dengan baik.
"Cie, serasi banget tadi waktu duet," kata Nina sedikit menggoda Zea.
"Apaan sih!" sahut Zea dengan malu-malu.
"Kalau gue jadi Lo, gak bakal gue sia-siain kesempatan ini. Dia suami Lo, sah dimata Tuhan. Bebas mau dipeluk atau dicium. Untung gue bukan Lo. Coba kalau gue jadi Lo, bakal gue gandeng dan cium si Zio setiap ada kesempatan. Pengen banget deh gue punya suami ganteng dan multitalenta. Apalagi Zio menatap Lo benar-benar dalam tadi di atas panggung," kata Nina lagi.
"Gak mungkin. Lo pasti salah liat. Dia itu suka ngerjain gue. Gak mungkin dia punya perasaan ke gue. Udah ah, jangan bahas ini lagi. Ayo kita ke ruang ganti pakaian. Kita harus cepat-cepat ganti pakaian buat tampil di tim cheers nanti," jawab Zea, mencoba mengalihkan pembicaraan. Nina geleng-geleng kepala seraya tersenyum. Nina tau isi hati temannya, apalagi pipi Zea memerah semerah kepiting rebus. Terlihat jelas Zea sebenarnya malu tapi mau.
"Oke, ayo kita ke ruang ganti pakaian." Nina dan Zea pergi bersama-sama ke sana.
"Mereka mau ke mana?" tanya Arka.
"Ganti baju, sebentar lagi tim cheers bakal tampil di panggung kedua," jawab Denis.
"Denis, semakin hari Nina semakin cantik. Kalau band kita menang hari ini, gue mau ngajak Nina ngedate," kata Arka.
"Lo suka sama Nina?" tanya Zio.
"Bukan cuma Arka yang suka, gue juga suka. Gue sama Arka sedang bersaing mendapatkan Nina, tapi bersaing dengan sehat. Siapa yang kalah gak boleh sirik," jawab Denis.
"Kalau dua-duanya kalah?" kata Zio berandai-andai.
"Gak mungkin!" sahut Denis dan Arka bersamaan.
"Oke, siapapun yang menang bakal gue dukung," jawab Zio.
"Lo sendiri gimana? Lo pikir gue dan Arka bego? Tadi diatas panggung Lo menatap Zea dengan tatapan penuh cinta sambil nyanyi. Lo suka kan sama Zea?" tanya Denis dengan penuh selidik.
"Kata siapa gue suka? Jangan sok tau. Kalian tadi salah lihat," jawab Zio mengelak.
"Dasar sok jual mahal. Zea diambil orang, baru Lo kalang kabut," jawab Arka.
"Bener tuh. Kalau Lo suka ya bilang aja suka. Benci sama cinta bedanya tipis. Makin besar Lo benci seseorang, makin besar juga rasa cinta Lo ke orang itu," kata Denis.
"Gue gak mau dinasehatin sama orang yang selalu masuk peringkat 10 besar umum dari bawah. Mending Lo berdua tutup mulut, Oke?" jawab Zio dengan tegas.
"Dasar kodok," kata Arka dan Denis lagi bersamaan.
"Apa Lo bilang?" sahut Zio.
"Kita gak bilang apa-apa, ya kan?" kata Denis pada Arka. Arka mengangguk mengiyakan perkataam Denis.
Lo itu udah kalaaaaaah jauuuh banget dari Zea...
udah la move on,kek gak laku aja jadi perawan...
putus satu ya cari lagi...
plong kan rasanya....