Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32.
Carla mencicipi hasil masakannya, mengecap rasa bumbu yang telah ia taruh dalam masakan tersebut.
Bibirnya menyunggingkan senyuman, merasa puas dengan hasil masakannya. Ternyata ia bisa juga memasak.
Carla meletakkan hasil masakannya ke atas meja makan, dan kemudian ia pun mulai makan siang.
Selesai makan siang ia, beres-beres apartemennya, lalu ia bersiap-siap untuk keluar lagi. Ia akan mencari pekerjaan paruh waktu.
Mobil merahnya tidak lama kemudian, memasuki parkiran sebuah toko roti terkenal di kota mereka.
Toko roti yang memiliki pelanggan cukup ramai, karena kualitas roti yang sangat di sukai banyak pelanggan.
Seorang Pelayan membawa Carla ke kantor pemilik toko roti, setelah Carla menjelaskan maksudnya datang ke toko roti tersebut.
Ia pun menemui si pemilik toko, dan sekarang ia tengah berhadapan dengan pemilik toko.
Seorang wanita berusia sekitar lima puluhan, masih terlihat cantik, tersenyum manis padanya.
"Halo Nona Miller!" sahutnya menatap Carla dengan ramah.
"A.. anda mengenal saya?" tanya Carla terkejut, ia tidak menyangka di kenal oleh pemilik toko roti tersebut.
"Tentu saja, kamu begitu mirip dengan Bianca Ofelia Miller, teman ku saat duduk di bangku sekolah menengah atas, dan ia pernah menunjukkan fotomu padaku!" sahut Pemilik toko masih dengan senyuman lembutnya.
Carla terdiam, tidak bisa berkata-kata, ternyata ia tanpa di duga bertemu dengan teman masa sekolah Ibunya.
"Belakangan ini kamu berdandan sangat tidak masuk akal, semua orang menertawakan mu!"
"Ke.. kenapa anda tahu saya... "
"Apa kamu tidak tahu, kalau kamu selalu viral di media sosial!" wanita itu memperlihatkan fotonya saat berdandan begitu norak, "Sekarang kamu akhirnya menyadari, kalau kamu tidak pantas berdandan seperti itu!"
Raut wajah Carla seketika berubah, ia tidak menyangka, Ivanka memasukkan fotonya ke media sosial.
Ia pun hanya bisa diam saja, tidak dapat menjawab apa yang dikatakan Pemilik toko.
Karena, tidak mungkin ia katakan, kalau ia terlahir kembali, dan menyadari dirinya yang dulu begitu bodoh.
Penjelasannya akan membuat orang lain, pasti akan menertawakan dirinya, karena tidak akan ada yang percaya kalau ia terlahir kembali.
"Ah, iya, saya baru sadar, kalau dandanan saya selama ini terlalu norak!" kata Carla tersenyum malu-malu.
"Kenapa Nona Miller, ingin bekerja di toko roti? bukankah Paman anda adalah Ceo grup Miller? kenapa tidak bekerja saja di sana?" tanya Pemilik toko dengan kening berkerut.
"Saya ingin mandiri, dan tidak ingin merepotkan beliau!" jawab Carla.
"Tapi.. bukankah anda sangat takut berjauhan dengannya?" kening wanita itu, masih terus berkerut merasa heran.
"Oh, soal itu.. saya baru sadar, kalau selama ini begitu konyol, terlalu posesif pada Paman saya, jadi saya pikir.. saya harus merubah sikap saya padanya!"
Pemilik toko berdiri, dan berjalan mendekati Carla, lalu berdiri tepat di depan Carla.
"Bukankah, lebih baik anda menikah dengan Paman anda? kalian tidak memiliki hubungan darah sama sekali, ini semata agar harta warisan ke dua orang tua anda aman, dan tidak akan ada orang luar mengambilnya?"
"Tidak! saya sudah menyadari kesalahan saya, saya tidak akan menikah dengannya, dan lagi pula dia tidak menyukai saya!"
"Kenapa? apakah karena sepupu jauh anda itu?"
"Saya tidak mencintai Paman lagi, saya mencoba untuk menerima lelaki lain, lelaki yang tulus mencintai saya!"
"Oh.. semoga saja keinginan anda itu terwujud, tapi.. coba pikirkan lagi, untuk mengenal pribadi seorang pria butuh waktu, untuk melihat ketulusan hatinya mencintai anda!"
Carla diam mendengar perkataan Pemilik toko, sampai tangannya di raih wanita itu, dan membawanya untuk duduk di sofa.
"Anda tahu tidak, perjalanan cinta ke dua orang tua anda, Nona?"
Carla menggelengkan kepala.
"Mereka sudah saling kenal dari sejak sekolah menengah pertama, dan akhirnya pacaran saat duduk di bangku menengah atas, lalu menikah setelah lulus dari Universitas, mereka katakan.. keterikatan mereka dari sejak SMP, dapat mengenal pribadi masing-masing luar dan dalam, sehingga hubungan mereka sebagai suami istri, sudah seperti, teman, sahabat, kekasih, begitu terikat dan saling menghargai!"
Carla diam menatap wanita Pemilik toko, tidak menyangka hubungan ke dua orang tuanya seperti itu.
"Saya tidak tahu, ada masalah apa antara anda dengan Paman anda, sehingga Nona tidak menyukai lagi Paman anda, saya tentu saja menerima anda bekerja di toko saya, ada dua pergantian Pelayan toko, dari jam sembilan pagi, sampai jam dua siang, dan selanjutnya dari jam dua sampai jam tujuh malam, Nona pilih saja mau kerja dari jam berapa!"
Carla tersenyum mendengar perkataan Pemilik toko, ternyata ia di terima bekerja di toko roti tersebut.
"Saya akan bekerja dari jam sembilan pagi!" kata Carla dengan penuh semangat.
"Baik, mulai besok Nona sudah menjadi karyawan toko roti saya!" wanita itu menepuk pelan bahu Carla.
Carla menganggukkan kepalanya.
Bersambung....