You'Re Mine

Keesokkan harinya.

"Kau mau kemana?" tanya Alana saat melihat sepupunya keluar dari kamar.

"Aku ingin pergi bersenang-senang, kau mau ikut?" Lea menghampiri sepupunya yang tengah menaruh cangkir di atas meja.

"Bersenang-senang? Malam-malam begini? Kemana?" serentetan pertanyaan keluar dari bibir tipis Alana.

"Ke Club." Bisik Lea.

"What? Ke Club?" teriak Alana dengan wajah yang terkejut.

"Ya, kau mau ikut?" Lea kembali mengajak Alana, karena sejujurnya ia sedikit takut pergi sendirian ke Club. Karena biasanya Lea pergi ke tempat tersebut bersama Damian dan merasa aman karena pria itu akan menjaganya.

Alana yang diajak hanya diam saja, ia fokus menatap penampilan Lea dari atas sampai bawah dengan kening yang berkerut. Karena penampilan sepupunya itu terlihat sangat berbeda dari biasanya, wanita itu terlihat mengenakan rok jeans pendek dipadu dengan atasan crop yang memperlihatkan pinggang rampingnya.

"Tidak mau, dan kau pun tidak boleh pergi! Aku tidak ingin jadi orang yang disalahkan oleh Lou dan Lio, jika terjadi apa-apa denganmu." Ketus Alana.

"Itu sebabnya kau harus ikut denganku! Agar aku tidak kenapa-kenapa." Lea menarik tangan Alana.

"Lea Richard kau pikir aku ini Babysitter apa? Yang harus menjagamu." Alana menghempaskan tangan Lea.

"Oh come on Alana, kau itu sepupuku yang cantik jadi ikutlah denganku! Kita bisa bersenang-senang di sana, dan siapa tahu di club' kita bertemu dengan pria tampan." Lea berusaha membujuk sepupunya.

"Tidak Lea... "

"Alana please, kau tega melihat aku pergi seorang diri." Lea menatap Alana dengan memohon

Melihat raut wajah sepupunya yang memohon membuat Alana jadi tidak enak hati. "Baiklah aku ikut." Ia berpikir tidak ada salahnya ikut bersama Lea, karena situasi hatinya juga sedang badmood disebabkan oleh mantan kekasih sekaligus suami adiknya itu, yang akhir-akhir ini terus menghubungi dirinya.

"Yes," Lea kembali menarik tangan Alana.

"Lea tunggu!" Alana menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi?" keluh Lea dengan wajah yang kesal.

"Kau tidak lihat pakaian yang aku kenakan?"

Lea menatap penampilan Alana dan langsung tertawa saat menyadari sepupunya itu mengenakan piyama. Sedangkan Alana segera masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian.

*

*

Dan setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Lea dan Alana sampai di salah satu club yang ada di daerah Jakarta Selatan.

Mereka berdua segera masuk ke dalam club' dan mulai bersenang-senang di dalam sana. Lea dan Alana lupa jika keduanya datang ke tempat tersebut tidak ditemani oleh pengawal, atau pun teman pria yang bisa menjaga keduanya dari pria-pria hidung belang yang ada di club' tersebut.

"Bagaimana Tuan?" tanya seorang pria yang sedang menemani atasannya mengintai wanita cantik di bawah sana.

"Turunkan anak buah kita untuk menjaga mereka!" perintah pria yang sedang mencengkram erat gelas di tangannya, gelas itu bahkan sampai pecah karena kemarahan yang berkobar dihatinya saat melihat wanita miliknya di dekati dan di goda oleh para pria di bawah sana.

"Tuan tangan Anda." pria yang merupakan asisten pribadi itu begitu terkejut melihat tangan tuannya yang berdarah.

"Aku tidak apa-apa," ia mengambil saputangan dari saku celana untuk menutup luka ditangannya. "Cepat kau suruh anak buah kita ke sana!" perintahnya dengan suara yang berat, ia menatap kearah stage dilantai satu dimana wanita miliknya tengah berjoget ria.

"Baik Tuan." Asisten pribadi itu segera memerintahkan anak buahnya untuk menjaga dan melindungi wanita milik tuannya. "Apa ada lagi yang Anda butuhkan?"

"Tidak ada!" ia terus menatap kearah Lea Richard yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti suara musik yang menggema di seluruh ruangan. "Berani sekali kau mengenakan pakaian seperti itu!" geramnya dengan sorot mata yang tajam, ia menarik satu sudut bibirnya saat membayangkan hukum apa yang pantas untuk Lea, karena sudah berani berpakaian sexy seperti itu sampai memperlihatkan pinggang rampingnya.