Bagaimana jika jiwa seorang Chef dari dunia moderen abad 25 yang cantik, kaya-raya, berstatus lajang, serta menguasai banyak tehnik beladiri, terbangun ditubuh seorang gadis diera dinasti kuno 3000 tahu lalu.
Liu Liyan, gadis cantik yang amat dimanja oleh ayah & kedua kakak lelakinya. Kadang suka berbuat sesuka hati, keras kepala & juga urakan.
Tapi setelah menikah, ia harus menjani hidup miskin bersama suaminya yang tampan tapi cacat.
Belum lagi ia harus dihadapkan dengan banyaknya konflik keluarga dari pihak suaminya.
Beruntung ibu mertua & adik ipar amat baik serta begitu menyayanginya, mendukung juga mempercayai.
Apakah ia bisa menggunakan keterampilannya didunia modern, untuk membantu keluarga suami juga keluarga kandungnya sendiri..?
Bagaimana lika-liku kehidupannya didunia yang serba kuno tanpa internet & listrik..?
Mari ikuti kisah Chef Claudia diera dinasti Song & menjadi Liu Liyan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyusun Rencana Kerja
Xiao Yun memeluk tubuh sang istri yang sedang mendesain pakaian, ia tahu jika cintanya itu tengah merajuk.
"Aku sama sekali tidak menyapanya, bahkan melirik pun tidak. Saat kau datang tadi, wanita itu baru saja duduk." jelas Xiao Yun mencium pipi istrinya.
"Kenapa tidak bergeser..?" tanya datar Liu Liyan, dengan masih terus menggambar.
"Wanita itu baru duduk sayang dan kau datang. Mengerti kan maksudnya..?"
Liu Liyan mengeratkan dekapan sang suami "lain kali jangan berikan ruang untuk gadis lain mendekatimu. Aku sudah mengasah pedangku tadi."
Xiao Yun terkekeh "baik istriku..!"
"Aku menandatangani kontrak baru dengan Yulin gege, untuk kali ini dibidang fashion. Dia tertarik dengan desain bajuku."
"Istriku memang hebat..!" lagi, satu kecupan mendarat dipipi Liu Liyan.
"Menurutmu, lebih baik membeli budak lagi atau memperkerjakan teman-teman Yong dage..?"
"Rekrut teman-teman A-Yong saja, bila perlu bersama keluarganya sekalian. Kalau membeli budak, kita harus menyiapkan tempat tinggal. Tidak mungkin kita menggunakan paviliun, atau memindahkan paman Su dan yang lainya kesana."
Liu Liyan mengangguk "baik...!"
Baru tujuh desain baju, jubah dan pakaian hangat yang Liu Liyan selesaikan.
Untuk pakaian hangat, Liu Liyan meniru mantel seperti zaman modern.
Desain baju serta jubah juga kombinasi modern dan zaman ini.
"Memangnya mau membuat apa lagi..? sampai menambah pekerja."
"Mulai sekarang Yong dage dan yang lainnya bertugas menjual abon, jadi dapur produksi akan kekurangan tenaga dari siang sampai sore. Selain itu aku ingin membuka jasa catering, jadi aku harus membentuk team memasak."
Ekor mata Xiao Yun meruncing "apa itu catering..?"
Liu Liyan pun menjelaskan dengan segamblang-gamblangnya dan mengarang cerita dari mana nama catering itu.
Xiao Yun mengangguk "jadi kalau ada yang mengundangmu memasak untuk perjamuan seperti Wang Xiong tadi, kau sudah punya team sendiri, begitu..?"
Liu Liyan mengangguk "Yue'er sangat berbakat dalam urusan memasak, nantinya aku mau menyerahkan bisnis ini padanya."
Xiao Yun tersenyum hangat, dadanya berdesir haru. Istrinya ini amat luar biasa, selalu memikirkan kebaikan keluarganya.
"Oya, aku mau mengajak keluarga pertama membuka bisnis anggur buah-buahan, boleh..?"
"Kau tahu cara pembuatannya..?" tanya Xiao Yun yang dijawab tahu oleh sang istri.
Mereka pun melanjutkan obrolan, merancang bisnis dimasa depan yang akan melibatkan keluarga cabang pertama dan keluraga besar Liu.
Hingga pukul sebelas malam kedua pasangan suami istri itu mengobrol, lalu melakukan kegiatan mengenakan dan tertidur pulas dengan saling mendekap.
Pagi hari, Xiao Yun sudah rapi mengenakan jubah mahasiswa Universitas Fudan.
Xiao Yun tampak gagah dan berkharisma dalam balutan baju berwarna putih tulang, dengan lapisan jubah biru tua bersulam benang emas yang membentuk logo Universitas Fudan.
Terlihat sangat terpelajar. Aura bangsawan bak kaum intelektual, amat kental terpancar dari dalam diri lelaki rupawan itu.
Liu Liyan menyiapkan semua kebutuhan sang suami, termasuk buku dan alat tulis yang ia taruh ditas punggung buatannya.
Xiao Yan juga akan memulai kegiatan belajar hari ini diakademi Fudan.
"Aku berangkat ya..?" pamit Xiao Yun pada Liu Liyan yang mengantarkannya kedepan pintu utama.
Liu Liyan mengangguk "hati-hati dan semangat..!" ucapnya mengangkat satu tangan yang mengepal keudara.
Xiao Yun terkekeh "kalau mau pergi, ajak yang lain.
"Baik..! Yan'er, belajar yang rajin, oke..!"
"Siap kakak ipar...!"
"Ibu kami berangkat..!" teriak Xiao Yun dan Yan, mencondongkan kepalanya kedalam.
"Iya, hati-hati..!" sahut Guo Xia berlari keluar dari dalam kamarnya.
Kakak beradik itu melambaikan tangan, melangkah penuh tekad dan semangat dengan sesekali bercanda riang.
Liu Liyan memanggil Yong, Boqin, Yance dan Shun.
"Yong gege cari orang lagi untuk bekerja."
"Baik..! Butuh berapa..?"
"Empat lagi saja..?"
"Oke..!"
Liu Liyan beralih ketiga pemuda lain "Keluarga gege bertiga ada yang mau berkerja..?"
"Ada nyonya, ibu dan adik perempuanku. Sebelumnya mereka bekerja dikedai mie dipelabuhan. Tapi karena pemiliknya pindah keIbukota, jadi kedai itu tidak beroperasi lagi." kata Shun.
"Besok bawa mereka kemari ya..?"
"Baik nyonya..!" jawab riang Shun.
"Nyonya, ibu dan nenekku juga ingin bekerja. Nenekku berusia lima puluh tahun, tapi masih sehat dan gesit." kata Boqin.
Liu Liyan mengangguk "baik, besok ajak kemari."
"Ayahku ada nyonya, kalau ibu tidak bisa ikut bekerja karena harus menjaga adikku yang sakit."
"Tidak apa-apa, ajak saja paman kemari, aku juga membutuhkan pekerja laki-laki."
"Baik nyonya, terimakasih..!" sahut Yance.
"Kalau boleh tahu, adik gege Yance sakit apa..?"
Yance menelan ludah pahitnya dengan susah payah, melirik bingung Liu Liyan.
Mata lentik Liu Liyan menyipit "ada apa..?"
"Em, adikku bodoh nyonya."
"Maksudnya..?"
"Usianya sudah empat belas tahun, tapi sikapnya seperti anak-anak. Kalau ditinggal sendiri, selalu kabur dan berujung pulang babak-belur karena diejek orang lain."
"Oh, idiot maksudnya..?"
"Hah..?" keempat pemuda bengong.
Apa itu idiot...
Liu Liyan menjelaskan jika kondisi yang dialami adik Yance itu namanya idiot.
"Kalau ibu gege Yance mau bekerja, ajak saja. Bawa adikmu kemari sekalian, tidak masalah."
"Tapi nyonya...
"Kondisi anak-anak yang mengalami sindrom itu tidak berbahaya, dia sama saja seperti kita. Hanya bedanya pertumbuhan fungsi otaknya lambat. Lagi pula adikmu tidak pernah mengamuk kan..? Justru malah pemalu dan penakut."
"Iya benar nyonya..!"
"Kalau begitu ajak saja, nanti biar bermain bersamaku."
"Baik nyonya, aku akan sampaikan kepada ayah dan ibuku. Terimakasih nyonya, terimakasih..!"
Beres urusan itu, Liu Liyan pergi kepenjahit Hou Lee bersama Jiang Yulin.
"Tuan muda, nyonya..! Ini....
Pasangan suami istri dan putri pemilik toko Hou Lee tergagap, mereka tidak menyangka akan mendapat tawaran kerjasama dari Jiao Tong. Terlebih, tuan muda Jiang sendiri yang mendatangi mereka.
"Jika tuan dan nyonya mau, tempat ini akan aku renovasi dan untuk biaya produksinya semua menjadi tanggung jawabku. Bagian kalian 30%, bagaimana..?"
"Tentu tuan muda..! mau, kami mau..!"
Kesepakatan pun dibuat, Liu Liyan mendapat 30% dan sisanya untuk Jiang Yulin.
Cuma menyetorkan desain, 30% tentu angka yang sangat besar.
Selama toko direnovasi, keluarga penjahit itu akan tinggal dirumah sewa yang sudah Jiang Yulin siapkan.
Rencananya tempat seluas seribu lima ratus meter itu akan dibongkar, lalu dibangun ulang menjadi tiga lantai.
Lantai satu untuk gudang, tempat menjahit dan tempat tinggal keluarga Hou Lee.
Lantai dua untuk fashion wanita, baik dewasa dan anak-anak.
Lantai tiga fashion pria, yang juga untuk dewasa dan anak-anak.
Target pembangun Jiang Yulin satu bulan dengan mengerahkan dua ratus orang pekerja profesional.
