Warning!!
Cerita ini untuk usia 21+, mohon bijak dalam memilih bacaan sesuai usia.
Menceritakan tentang wanita bernama Emma Fiorella (26) yang dimutasikan dari perusahaan cabang ke perusahaan pusat dan bertemu dengan seorang anak kecil yang menabraknya ketika dirinya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan membentak ayah anak kecil itu. Namun siapa sangka pria itu ternyata adalah pemilik perusahaan dimana ia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 : Bertemu kembali
"Akhirnya kita bisa bersama dong," ujar Stella.
"Besok Aku akan berangkat ke sana. Sebenarnya Aku mulai bekerja disana 1 minggu lagi. Hanya saja Aku ingin kamu mengajak ku jalan-jalan disana," ucap Emma.
"Dengan senang hati Nona. Kamu tinggal sama ku ya...ya..ya..," pinta Stella penuh harap.
"Tapi Aku tidak ingin merepotkan mu nantinya disana," ucap Emma merasa tidak enak hati.
"Hei..sejak kapan kamu merepotkan ku, yang ada itu kebalikannya tau. Lagian Aku itu tinggal sendirian dirumah. Aku gak ada teman, sepi banget. Kamu mau ya, ya,ya...please," ujar Stella memohon.
"Mmmmm...oke deh," ujar Emma.
"Yeah..aku senang banget," pungkas Stella gembira.
"Ya sudah, aku tutup panggilannya dulu, mau packing soalnya," tukas Emma. Keduanya pun mengakhiri pembicaraan setelah pukul 9 malam.
"Lanjut lagi.." gumam Emma menyusun kembali baju-bajunya.
****
Saat ini Emma sedang menunggu Stella menjemputnya ke bandara. 15 menit sudah Ia menunggu disana, Stella ta kunjung juga datang. Emma mulai bosan hanya melihat orang-orang yang berlalu lalang disana.
"Emma.." panggil seseorang dari kejauhan. Spontan Emma mencari asal suara tersebut, ternyata yang memanggilnya adalah Stella. Wanita itu berjalan mendekati Emma.
"Aku kangen banget sama kamu.." pekik Stella merangkul Emma. Begitu juga dengan Emma yang membalas pelukan Stella. Keduanya melepas rindu setelah cukup lama tidak bertemu.
"Maaf ya sedikit telat, tadi Aku ada pasien," ujar Stella.
"It's okay.., santai aja Stell," balas Emma. Stella kemudian mengajak Emma menuju parkiran.
Di dalam mobil, Stella dan Emma tampak bercerita.
"Kamu masih tinggal di rumah yang kemarin?" tanya Emma dibalas anggukan oleh Stella. Sebenarnya ia sudah beberapa kali datang ke rumah Stella saat Emma punya cuti dari kantor tempatnya bekerja. Jadi dia sudah cukup paham dengan kondisi kota tersebut.
"Kita makan dulu ya, aku lapar banget. Tadi gak sempat sarapan," ujar Stella yang sudah tidak tahan dengan perut keroncongannya.
"Kali ini aku yang traktir karena kamu udah menjemput ku," ucap Emma.
"Oke..." balas Stella.
Setibanya di restoran, mereka mencari meja kosong. Pelayan langsung menghampiri mereka dan memberikan daftar menu pada mereka. Sembari menunggu pesanan datang mereka kembali mengobrol.
"Jadi, kamu mau jalan-jalan kemana nih.." ujar Stella.
"Kemana aja, yang penting refreshing. Soalnya 3 bulan ini aku banyak lemburnya," ujar Emma.
"Permisi Nona," ucap pelayan meletakkan pesanan mereka diatas meja.
"Thanks," ujar Emma.
"Mari makan..." pungkas Stella yang tampaknya sudah tidak sabar lagi untuk mencicipi hidangan yang ada didepannya. Kedua wanita seumuran itu pun mulai menyantap hidangan yang ada di meja.
*******
Hari ini Emma dan Stella pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Emma ingin membeli beberapa pakaian kantor untuk menambahi pakaian kantor yang dibawanya.
"Stell, itu bagus gak.." ujar Emma menunjuk sepasang sepatu yang jarak tokonya tidak jauh dari mereka.
"Bagus kok, cocok banget sama kaki kamu yang jenjang," ujar Stella.
"Kita lihat yuk.." ajak Emma. Keduanya lalu masuk kedalam toko sepatu tersebut.
Stella juga tampak memilih sepatu untuknya. Hingga beberapa menit kemudian Ia mendapat sebuah panggilan.
"Kamu menghubungi siapa?" Tanya Emma pada Stella yang baru saja mengakhiri panggilannya.
"Aku baru saja dihubungi pihak rumah sakit. Katanya ada pasien yang akan dioperasi saat ini. Kebetulan dokter yang menanganinya sedang sibuk. Kamu bisa belanja sendiri kan. Sorry ya tidak bisa menemani mu. Aku janji akan segera kembali jika sudah selesai" ucap Stella merasa bersalah. Padahal ia sudah mengambil cuti untuk menemani sahabatnya hari ini. Tapi mau bagaimana lagi, ada orang lain yang membutuhkan pertolongannya saat ini.
"Tidak apa-apa Stella. Sebaiknya kamu segera ke rumah sakit. Mereka saat ini lebih membutuhkan mu," ujar Emma mengusap lengan Stella.
"Kalau begitu Aku pergi dulu ya," ujar Stella lalu pergi dengan buru-buru.