NovelToon NovelToon
Menikahi Ibu Susu Baby Zafa

Menikahi Ibu Susu Baby Zafa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Duda
Popularitas:70.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

💮Warning mengandung unsur 21+ jadi bijak dalam memilih bacaan ya💮

Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai tentu sangat berat. Apa lagi dengan hadirnya sesosok makhluk kecil yang di sebut anak. Gerry Ardana seorang pengusaha properti harus menelan kenyataan pahit karena istrinya mendadak meninggalkan dirinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Sang istri tak terima melahirkan bayi prematur yang di diagnosa dokter memiliki kekurangan itu. Di sisi lain bayi yang diberi nama Zafa Ardana itu memiliki alergi terhadap susu sapi. Lalu bagaimana nasib baby Zafa? ikuti kisah selengkapnya.

S2. Menceritakan tentang kehidupan percintaan Didi, Aldo dan Arsen. (S2 ini gado-gado kisahnya. Jika suka silahkan lanjut, jika tidak tinggalkan othor disini tanpa kata" yang menyakitkan)


Plagian harap menjauh, kisah ini pure dari hasil Meres otak. Jadi jangan sekali sekali mencontek

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

💮Selamat membaca💮

Part ini mengandung unsur kekerasan dan 21+ harap bijak dalam sebagai pembaca yang budiman.

Suasana kamar di apartemen itu kini memanas. Rian terus memacu tubuh Selena tanpa henti. Hari ini pengintaiannya membawa hasil yang mengecewakan dirinya. Pikiran pria itu kembali kacau. Akankan dia melepas Selena, padahal selama ini banyak yang ia korbankan termasuk menjauhi putri cantik yang baru saja ia temui.

"Please .. move faster baby!!" erang Selena. Namun sepertinya Rian ingin melihat seberapa wanitanya ini memohon padanya.

Selena terus mengerang frustasi karena gerakan Rian begitu perlahan seolah menyiksa gairahnya.

"Aah .. sayang please! bergeraklah seperti biasanya saat kau menginginkanku." lirih Selena. Rian tersenyum miring menatap wajah Selena yang frustasi.

"Apa seperti permainan photografer itu?" sarkas Rian, sesaat wajah Selena memucat. Bagaimana Rian tahu dirinya bercinta dengan Mark. Apakah Rian hanya menebak saja? pikiran Selena, saat pikirannya kacau Selena justru terkejut dengan gerakan Rian yang dirasa mulai sedikit kasar. Dengan beringas Rian bergerak tak beraturan membuat Selena meringis merasakan perih pada inti tubuhnya.

"Rian .. stop!!" teriak Selena, bahkan Rian kini membalik tubuh Selena, dengan dipenuhi amarah Rian memacu tubuh Selena dari belakang. Tubuh model cantik itu sampai melengking karena merasakan keberingasan pria blasteran itu. Rian tak memperdulikan teriakan Selena, tangan pria itu menggenggam erat rambut panjang Selena yang terurai. Ada kekecewaan di wajah pria blasteran itu.

Rian mendapat pelepasannya hingga berkali² tak memperdulikan tubuh lemas Selena. Bahkan punggung supermodel itu penuh dengan bekas luka gigitan dan kissmark Rian.

Pria tampan itu benar² kesetanan.

Rian kembali memakai bathrobe dan duduk di sofa menatap nanar tubuh wanita yang sejak dulu merajai hatinya. Ia meneguk wine yang ada dihadapannya berulang². Hingga kesadaran pria itu terenggut.

Di lain tempat, Dian terlonjak kaget karena hari sudah gelap, ia melirik jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 8 malam, waktu setempat. Dian menggeser lengan Gerry yang memeluknya dengan posesif. Namun bukannya beralih, lengan itu semakin kencang membelenggu perut rata Dian.

"Mas, ini sudah malam. Zafa belum menyusu." Dian menggoyangkan lengan Gerry. Gerry membuka matanya dengan malas.

"Jam berapa ini?" tanya Gerry setengah sadar.

"Ini jam 8 mas, Zafa sudah lebih dari 2 jam tidak menyusu." Ujar Dian sedikit berteriak. Membuat Gerry berjengkit kaget. Dian menghempas tangan Gerry dan segera membersihkan dirinya. Dia bergegas keluar kamar menuju kamar bayi yang ada di sebelah ruangan itu namun kosong. Tidak ada siapapun di sana. Dian menuju ruang keluarga, di sana Zafa sedang di gendong oleh nyonya Arini.

"Maaf Bu, Dian tertidur." Ucap Dian tertunduk. Ia merasa canggung kedapatan tidur bukan di waktu yang tepat.

"Ibu tau, mungkin kamu masih lelah setelah perjalanan jauh." Kata nyonya Arini, Dian semakin tertunduk malu. Nyonya Arini tersenyum simpul. Ia lantas menyerahkan Zafa pada Dian untuk disusui.

Dengan telaten Dian menyusui Zafa. Bayi itu tampak ceria sembari menengadahkan tangannya pada Dian. Dian mencium tangan mungil itu dengan penuh kasih. Nyonya Arini tersenyum melihat interaksi antara Dian dan Zafa. Bahkan dari tangga, Gerry tercenung melihat Dian yang penuh kasih sayang menyusui Zafa. Bayi yang terlahir bukan dari rahimnya.

Gerry menghampiri Zafrina yang asik dengan botol susunya. Dia menggoda Zafrina dengan menarik botol susu yang sedang di pegang oleh Zafrina, hingga bayi itu merengek.

"Bukannya membantu Dian mengasuh Zafrina tapi malah mengganggu saja kamu Ger!" sarkas nyonya Arini. Gerry hanya nyengir kuda mendapat teguran dari sang mama.

Dian menatap interaksi antara ibu dan anak itu dengan rasa iri. Hatinya tercubit mengingat ia tak pernah merasakan hangatnya bercanda dengan keluarga. Saat kecil kedua orang tua Dian sibuk bekerja untuk menafkahi kebutuhan mereka.

Dian bahkan tak mengingat jelas kapan terahir kali mereka makan bersama dalam 1 meja yang sama. Dia tumbuh dan selalu dititipkan pada paman dan bibinya, hingga suatu ketika di suatu hari kedua orang tua Dian menghilang. Namun tak lama seminggu kemudian ada penemuan 2 mayat di dekat hutan, mayat itu terbakar namun dari tas yang ada di dekat sana ternyata tas itu milik ibu Dian. Tanpa tindakan lebih lanjut. Paman dan bibi yang merawat Dian memutuskan langsung mengubur jenasah tanpa melakukan autopsi. Dian yang masih kecil tak tau menahu. Yang ia tahu ayah ibunya telah tiada. Kedua paman dan bibinya menjual rumah satu²nya peninggalan orangtua Dian. Ironi memang hidupnya benar² dimanfaatkan oleh keluarga itu.

Tanpa disadari Dian, Gerry dan nyonya Arini menatap binggung melihat Dian yang tampak melamun dan menitikkan air mata. Pikiran kedua orang itu Dian kembali mengalami baby blues.

"Sayang, apa kau baik² saja?" tanya Gerry merengkuh kepala Dian dalam dekapannya. Dian terperangah kaget. Ia pun langsung memegang pipinya yang terasa basah. Sungguh tak ada sedikitpun kenangan manis dalam hidupnya.

"Maaf mas, aku baik² saja." Gumam Dian tersenyum saat mendongakkan kepalanya menatap Gerry.

"Ada apa nak, ceritakan pada kami apa yang sedang menjadi beban pikiranmu saat ini." Kata nyonya Arini duduk mendekat di sofa yang Dian duduki.

"Dian hanya teringat orang tua Dian. Rasa²nya Dian terlalu rindu dengan mereka." Kata Dian sendu. Gerry mengetatkan pelukannya. Dia bahkan sampai lupa jika sebelumnya ia menjanjikan akan membawa Dian berziarah ke makam orangtuanya.

"Maafkan aku sayang, aku lupa mengajakmu ke sana." Sesal Gerry, Dian tersenyum hangat pada suaminya itu.

"Tidak apa² mas. Sekarang prioritas kita kesembuhan Zafa. Semoga saja masih bisa dilakukan terapi." Ucap Dian. Gerry dan nyonya Arini semakin tertegun melihat kebaikan hati Dian. Bahkan kedua pengasuh yang masih setia duduk menyimak obrolan keluarga itupun tak urung menitikkan air mata. Melihat kesedihan Dian.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Di Bandung, Veni (anak paman dan bibi Dian) merasa kebakaran jenggot melihat story Instagram milik Sasa. Pasalnya Veni tau, saat ini Sasa bekerja di Amerika, tapi dia tak menyangka jika Dian juga ada di sana. Bahkan pakaian yang Dian kenakan tampak mewah dan mahal.

"Bagaimana bisa anak sialan itu sampai ke sana? apa sugar Daddy yang membelinya membawa ia kesana?" batin Veni geram

Tak lama Burhan masuk ke rumah dengan wajah yang memerah menahan marah. Lagi² ia kalah berjudi.

"Lihatlah keponakanmu ini. Dia tampak bahagia dan melupakan kalian yang merawatnya." Ujar Veni, Burhan melihat wajah Dian yang tersenyum bahagia menjadi semakin murka. Ia tak menyangka sejak menjual keponakan kini hidupnya semakin terpuruk. Istrinya hanya tahu minta uang. Tanpa mau memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Apalagi anak perempuannya yang sama sekali tak bisa ia harapkan itu. Sifatnya 11/12 dengan ibunya itu.

"Apa kau akan diam saja melihatnya bergelimang harta sedangkan kita?" Ujar Veni berusaha menghasut sang ayah. Namun bukannya terhasut justru sang ayah menampar pipinya dengan kencang hingga wajahnya tertoleh.

"Ini semua karna kau tidak berguna." Desis Burhan, ia mulai gelap mata. Dengan sadis dia menyeret tubuh putrinya ke dalam kamar. Awalnya Burhan hanya ingin membanting tubuh Veni ke atas kasur. Namun siapa sangka dress rumahan yang ia kenakan justru tersingkap hingga menampakan paha mulusnya. Burhan yang sudah lama tak mendapatkan kepuasan batinnya menjadi semakin lupa daratan. Ia menindih tubuh putrinya. Veni menggigil ketakutan, melihat mata kelaparan sang ayah. Bibir Burhan sudah melu*mat bibir Veni yang tebal seksi itu. Nuraninya sudah tertutup ia tak lagi memandang siapa yang ada dibawah tubuhnya.

Veni terus meronta, air matanya mengalir dengan deras. Kebenciannya pada Dian semakin besar.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Terimakasih sudah mampir. Maafin author yang masih belum pasti jadwal up-nya gengs. Dunia nyata author membutuhkan perhatian ekstra. apalagi hengpong jadul author yang susah diajak kerja sama. Mohon pengertiannya ya.

See you😘😘

1
Nurhayati Abrar
cueikin aja...tetaplah berkarya..
Ridwan
/Rose/
Ridwan
Luar biasa
Siti Rahayu
Gery cuek dari mana liat paha sama toked aja langsung on
sum mia
waaaah.... kayaknya Dian hamidun deh . Iya gak sih....
Nahla Rukati
Biasa
Nahla Rukati
Kecewa
FUZEIN
Dah tahu perempuan kaki pemabuk..tetap cinta mati...bodoh sendiri...😂😂😂
FUZEIN
Ayat ni lucu😂😂😂
sum mia
gak nyangka ya.... orang desa macam Dian tapi yang kenal dia beneran gak kaleng-kaleng .
sum mia
kok aku berfikir Nino nih nantinya saudaraan sama Dian . mungkin sepupu atau apalah . karena aku yakin kakek Nino yang akan dikunjungi Nino , juga kakeknya Dian .
Owik Suwarno
pasti Selena pelakunya karna dia masih menginginkan Gery
kembali pada Selena dasar wanita ul...r 😡😠 bikin gemeess aja
Muhammad Hakim
Buruk
Ani Sifa
gerry bisanya ngeloni,ngumpat2,nyakitin,emosi🙆🏻
Ani Sifa
yg donor adiknya beda ibu
Nurhayati Abrar
Luar biasa
Ani Sifa
Gerry bisanya ngomong doang sama urusan ranjang'🙆🏻
Ani Sifa
sumpah mewek bener guwe...
Soeryono Tangerang
lebih baik Gerry di operasi otak nya biar enosinya gak bikin masalah
Ayu Wulan Dari Aseng
preeet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!