Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ramuan Halusinasi
.
.
Vania melangkah tanpa expresi tetapi pada saat ia berpapasan dengan Iren wanita paru baya itu menghalangi langkah nya.
" kamu dari mana ? " tanya Iren
Vania menatap penampilan wanita paru baya itu, yang kembali berpakaian sangat seksi. " bukan urusan mu " Vania melangkah pergi meninggalkan Iren tanpa rasa takut sedikitpun ia menyenggol lengan Iren cukup keras hingga membuat tubuh wanita paru baya itu terdorong ke belakang.
" kurang ajar kamu ya " teriak Iren tetapi Vania tidak mempedulikan nya ia terus melanjutkan langkah nya tanpa ingin menoleh sedikit pun.
" Nyonya.... nyonya.... " Yuna yang entah datanya dari mana itu berlari ke arah Vania
Vania menghentikan langkah nya lalu menatap perawat kecil nya itu " kamu dari mana saja... dari tadi aku mencarimu " tanya Vania
" uuhh... uuhh... maaf nyonya... " Yuna mengatur nafas nya
" apa kamu sudah membuat kan aku makan malam, setelah aku mandi aku mau makan " Vania menatap Yuna
" belum nyonya.... tetapi saya akan segera membuatkan nya untuk nyonya " Yuna merasa bersalah karena sebentar lagi waktu nya makan malam tetapi ia belum memasak makan malam untuk sang nyonya
Vania kembali melanjutkan langkah nya seraya menggelengkan kepalanya . sedangkan Yuna ia buru-buru pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk sang Nyonya.
sesampainya di kamar Vania melihat Jonathan sedang duduk di sofa yang ada di kamar nya seraya memangku laptop nya .
" loh ... kenapa kamu ada disini ? " tanya Vania seraya melangkah ke hadapan Jonathan
Jonathan menghentikan pekerjaan nya lalu ia menatap Vania seraya tersenyum lembut
" memang nya aku tidak boleh berada di kamar istri ku sendiri " Jonathan meletakkan laptop nya di atas meja dan segera berdiri.
" kamu kan punya kamar sendiri, kenapa kamu gak dikamar mu saja ? " Vania mengangkat sebalah alis nya menatap bingung suami dari pemilik tubuh ini.
Jonathan melangkah ke arah Vania dan pria tampan itu ingin memeluk istri nya tetapi dengan cepat Vania menghindar, yang benar saja , dia Selina bukan Vania, memang raga nya ini masih Vania tetapi jiwanya adalah Selina.
" kenapa ? " bingung Jonathan saat Vania menghindar, biasanya istrinya itu selalu menyambut pelukan nya dengan lembut, tetapi setiap kali ia ingin memeluk istrinya itu Vania selalu menghindari nya, dan banyak perubahan yang terjadi kepada istri tercinta nya itu semenjak Vania jatuh di kolam renang.
Vania tidak bekata apapun ia mendorong tubuh besar Jonathan keluar dari kamar nya " kembali ke kamar mu " usir nya seraya membuka pintu kamar nya lebar-lebar.
" aku tidak mau kembali ke kamarku aku mau disini " ucap Jonathan yang merubah raut wajah nya menjadi datar
" ini kamar ku, kembali lah kekamar mu sendiri " Vania menghalangi pintu supaya Jonathan tidak kembali masuk kekamar nya
Jonathan menatap istrinya itu dengan bingung " sepertinya otak mu sedikit tergeser " ucap Jonathan
" mana ada... otakku ini baik-baik saja , otak kamu tuh yang bermasalah " kesal Vania
Jonathan menarik nafasnya dengan pelan lalu menghembuskan nya dengan lembut " sayang ku... biarkan aku masuk , aku tidak ingin kembali ke kamar ku aku hanya ingin disini " ucap Jonathan dengan lembut
" tidak... tidak.... kamu harus kembali ke kamar mu, " Vania menarik tangan Jonathan dan membawanya pergi ke kamar nya sendiri
Jonathan hanya bisa pasrah ia tidak bisa membentak istrinya itu, apa lagi berkata kasar kepada istri nya ia tidak pernah sekalipun.
Vania membuka pintu kamar Jonathan, saat pintu kamar itu terbuka Vania menatap kagum kamar itu.
" aku gak mau sayang " ucap Jonathan yang fikiran nya mulai tidak tenang saat pintu kamar nya itu terbuka
" ayo masuk " Vania memaksa Jonathan untuk masuk.
dan pada saat pintu kamar itu tertutup Vania mengerutkan alisnya, ia melepaskan tanganya dari tangan Jonathan. Vania melangkah ke sudut-sudut kamar itu seperti orang yang mencari sesuatu.
fikiran Jonathan semakin tidak karuan , seperti orang yang ingin mengamuk tetapi pria itu menahan nya jangan sampai istrinya melihat sisi lain dari diri nya ketika sedang berada di kamar nya sendiri.
" halusinasi " gumam Vania yang masih mencari sesuatu yang mencurigakan yang ada di kamar Jonathan, ia juga berusaha untuk tidak terpengaruh dengan efek yang ada di kamar ini.
" aku... aku mencintai nya, tetapi aku, lebih mencintai istriku " gumam Jonathan tetapi masih bisa di dengar oleh Vania
Vania mengalihkan penglihatan nya dan melihat suami dari pemilik tubuh ini " kamu kenapa ? " tanya Vania saat melihat wajah Jonathan yang memerah
Jonathan tidak berkata apapun ia hanya diam seraya duduk di sofa. " apa ramuan halusinasi itu meracuni fikiran nya " ucap Vania dalam hati
Vania menghampiri nya dan segera menarik tangan Jonathan untuk berdiri " keluarlah dari kamar ini jika kamu tdk bisa menahannya " bisik Vania tepat di telinga Jonathan
Jonathan berdiri dan mengikuti di mana Vania akan membawanya, setelah keluar dari kamar nya Jonathan baru bisa sedikit tenang, Vania membawa nya kembali masuk ke kamar nya.
" duduk lah " setelah Jonathan duduk di sofa yang ada di kamar nya, Vania mengambilkan air minum untuk suami pemilik asli tubuh ini.
" minum dulu " Vania memberikan segera air kepada Jonathan lalu ia duduk di samping pria itu
Jonathan meraih nya dan langsung meminumnya sampai habis, Vania kembali meraih gelas yang sudah kosong itu dari tangan Jonathan lalu menyimpan nya di atas meja.
" bagaimana perasaan mu sekarang ? " tanya Vania
" sudah lebih baik " jawab Jonathan seraya menyandarkan tubuh nya di sandaran sofa
" apa setiap kali kamu masuk kekamar itu, kamu merasakan fikiran mu tidak tenang " Vania menatap wajah tampan Jonathan
" hhhmmm..... dan sebelumnya kamu juga seperti aku ketika berada di kamar itu, setiap malam kamu mengamuk dan setelahnya menangis seperti orang yang kehilangan kendali " jelas Jonathan menatap wajah cantik Vania, kini wajah cantik itu tidak lagi tirus dan kembali seperti satu tahun yang lalu.
Vania hanya diam ia membiarkan Jonathan bercerita, karena selama tiga hari ini ingatan pemilik asli tubuh ini tidak bisa terlihat lagi entah karena apa.
" mulai dari situlah Bibi Iren mengatakan jika kamu sakit jiwa, aku ingin membawamu ke dokter psikolog tetapi bibi mengatakan tidak perlu, dia yang ingin langsung merawatmu " lanjut Jonathan
" jadi kamu mempercayai bibimu itu begitu saja " heran Vania
" tentu aku mempercayai nya bibi Iren itu adik ayah ku saudara satu-satu nya ayah ku, selama ini dia juga baik kepadaku, jadi setelah kedua orang tua dan kakek nenek ku meninggal hanya bibi Iren lah yang aku punya " Jonathan menghembuskan nafasnya dengan pelan
" andaikan kamu tau jika bibi kesayangan mu itu lah yang membuat istri tercinta mu menjadi gila, dan seperti nya nenek sihir itu menyimpan ramuan halusinasi di kamar Jonathan, " ucap Vania dalam hati, rasanya ia ingin sekali berteriak di hadapan Jonathan saat ini jika bibi nya lah yang membuat istri tercinta nya menjadi gila
.
.
.
Tiga Bab untuk hari ini 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote ya guysss, jika masih ada typonya maaf ya author masih belajar 😁😊
.
.
.