Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan
Rangga masih menatap Alya.
"Kakakmu sangat menyayangimu rupanya. Tapi aku masih belum bisa memaafkan kakakmu," ucap Rangga dengan wajah sedikit tidak suka.
"Aku mengerti." Alya menggenggam tangan Rangga.
"Apa yang kau rasakan saat ini?"
"Aku merasa senang karena perlakuan baikmu padaku."
"Selain itu?"
Alya seperti memikirkan sesuatu, namun tak mengungkapkannya. Dia hanya menggeleng pelan penuh keraguan.
"Tidak kah kau menyukaiku?" Pertanyaan Rangga kini membuat Alya semakin gugup
"Tidak perlu menjawab, aku akan menunggumu sampai kau membuka hatimu untukku. Karena aku juga sudah mulai menyukaimu." Rangga tersenyum.
Apa katanya? Dia menyukaiku? Apa aku salah dengar? Dia menyukaiku?
"Alya." Rangga kembali menyadarkan Alya dari lamunannya.
"Iya, Sayang,, aku,,, aku,,,," Alya tidak melanjutkan kata-katanya karena Rangga menutup mulutnya dengan telunjuknya sebagai tanda harus diam.
"Aku tidak memintamu menyukaiku juga. Aku hanya ingin kau tau bahwa aku sangat menyukaimu." Rangga membelai rambut Alya membuat Alya semakin merinding.
Alya tersenyum,,
"Ayo kita melihat kebun bunga di belakang, aku sudah menyuruh tukang kebun membuat kebun bunga untukmu agar kau ada hiburan saat di rumah," ajak Rangga.
"Kebun bunga?" Senyuman Alya pun menghiasi wajahnya, dia segera menyeret tangan Rangga yang masih duduk karena tidak sabar ingin melihatnya.
Di kebun, Alya terpana melihat kebun bunga yang ditumbuhi bunga mawar putih kesukaannya.
Dia mengelilingi dan mencium bunga bunga itu dan berbicara dengan mereka.
"Hai aku Alya, Tumbuh jadi bunga yang cantik, ya, agar aku bisa melihatmu setiap hari. Aku akan selalu menjagamu, bunga yang cantik."
Rangga memperhatikannya sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
Tunggu!!! Apa yang aku pikirkan? Kenapa aku tersenyum hanya karena melihat dia senang? Sadarlah Rangga, misimu adalah menghancurkan hidupnya.
Setelah puas berbicara dengan bunga, Alya pun kembali ke Rangga. Dia menghambur memeluknya sambil mengucapkan terima kasih.
Rangga yang semula kaku, kini juga membalas pelukannya.
"Ayo kita duduk dan melihat-lihat taman ini," ajak Rangga.
"Ayo!" seru Alya penuh semangat
Mereka duduk di bangku taman itu sambil menunggu makan siang.
"Kenapa kau sangat menyukai bunga mawar putih?" tanya Rangga karena Alya sejak tadi terus memandangi kebun barunya.
"Wanginya, bentuknya dan durinya aku suka."
"Apa kita perlu membuat kebun di balkon kamar?" tanya Rangga serius.
"Aku rasa dia akan lebih senang berada di sini, di tempat luas ini, di mana dia bisa tumbuh."
"Apakah putih adalah warna kesukaanmu?"
"Tidak, aku menyukai warna merah."
"Tapi mereka berwarna putih." Rangga menunjuk hamparan mawar putih tadi.
"Mereka tetaplah mawar yang terlihat cantik."
"Apa hal yang kau impikan di dunia ini?"
"Aku hanya ingin bertemu dengan orang tuaku walaupun hanya di dalam mimpi," sahut Alya lirih.
"Apa yang terjadi pada mereka?"
"Mereka meninggal saat kecelakaan dan jatuh ke sungai dengan arus yang deras dan hanyut, sedangkan aku selamat karena sebelum jatuh ke sungai, aku tertahan di besi jembatan karena Mama melemparku keluar saat mobil akan jatuh ke sungai." Alya menjelaskan kejadian yang hanya dia ketahui dari sang kakak.
"Apa itu sebabnya kau sangat takut pada sungai yang berarus deras?"
Alya mengangguk, bulir air mata membasahi pipinya. Rangga pun segera menghapus ari matanya hingga membuat Alya tersenyum.
Sepertinya mustahil jika aku tidak menyukainya.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding