Kasandra mendapatkan bukti dari seseorang kalau calon suaminya selingkuh dengan adik tirinya. Hal itu membuat Kasandra sangat terpukul karena sebentar lagi dirinya akan menikah.
Dewi mengajak Kasandra, Rohma dan Fitri pergi ke pesta ulang tahunnya di hotel bintang 5. Untuk menghilangkan kesedihan Kasandra minum alkohol untuk pertama kalinya.
Tanpa mengetahui kalau Dewi adalah kaki tangan adik tirinya. Di mana Dewi menjebak Kasandra dengan memberikan pria liar.
Kasandra sangat beruntung karena seorang pria tampan menolongnya. Karena terpengaruh obat yang diberikan Dewi melalui anggur yang di minumnya, membuat Kasandra merayu pria tersebut hingga akhirnya mereka melakukan cinta satu malam.
Ayahnya marah dan menyiksa Kasandra hingga akhirnya Kasandra pergi ke luar negri. 6 tahun kemudian Kasandra kembali dan berniat untuk membalas dendam.
Apakah rencananya berhasil? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makam Keluarga
"Beberapa hari yang lalu Aku diam-diam memasang kamera cctv mini di rumah orang tuaku tanpa sepengetahuan mereka. Aku akan mengamati setiap gerakan mereka sampai Aku menemukan sebuah bukti untuk menghancurkan mereka." Jawab Kasandra sambil menahan amarah yang teramat sangat.
"Bagaimana kalau ketahuan kamu memasang cctv?" Tanya Fitri sambil mengusap punggung Kasandra untuk mengurangi amarahnya.
"Mereka tidak akan menemukannya karena kamera cctv itu sangat kecil dan tersembunyi." Jawab Kasandra.
"Selain itu perusahaan Subroto didirikan oleh Ibuku dan Aku akan mengambil semua milik Ibuku termasuk rumah dan aset berharga lainnya." Sambung Kasandra.
"Aku akan mendukungmu dan hubungi Aku jika kamu membutuhkan bantuanku." Ucap Fitri.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian Kasandra pamit ke Fitri karena tubuhnya lelah dan ingin istirahat.
Fitri hanya menganggukkan kepalanya dan kebetulan Fitri juga ingin istirahat. Mereka pun berjalan ke arah kamar masing-masing untuk istirahat.
xxxxxxxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda di mana Ayah Sebastian, Ibu Yuni dan Bela berada di ruang keluarga. Di mana Ayah Sebastian berdiri sambil berbicara dengan rekan bisnisnya lewat ponselnya sedangkan Ibu Yuni dan Bela berdiri menunggu Ayah Sebastian selesai telepon.
'Aku mendengarkanmu dan lakukan saja apa yang Anda katakan.' Ucap Ayah Sebastian.
Selesai mengatakan hal itu sambungan komunikasi langsung terputus secara sepihak. Kemudian Ayah Sebastian menyimpan ponselnya di saku celana panjangnya.
"Suamiku, apa yang dikatakan rekan bisnismu?" Tanya Ibu Yuni.
"Kamu tidak bisa menikah dengan Tuan Muda Alex karena itu pernikahan akan tetap dilaksanakan di mana kamu harus menikah dengan Tuan Muda Vino sebagai penggantinya." Jawab Ayah Sebastian sambil menatap ke arah Bela.
"Kenapa harus Aku? Bukankah seharusnya yang menikah dengan Tuan Muda Vino adalah Kasandra? Aku tidak ingin menikah dengan Tuan Muda Vino!" Teriak Bela.
"Kamu ..." Ucapan Ayah Sebastian terpotong oleh Bela.
"Pokoknya Aku tidak ingin menikah dengan Tuan Muda Vino. Ibu, tolong katakan pada Ayah agar Aku tidak menikah dengan Tuan Muda Vino." Mohon Bela sambil menggenggam tangan Ibu Yuni.
Ayah Sebastian sangat kesal dengan ucapan Bela membuat Ayah Sebastian mengambil cambuk untuk mencambuk Bela.
"Ibu!" Teriak Bela ketika melihat Ayah Sebastian mengangkat tangannya dengan wajah ketakutan.
"Suamiku, Aku mohon jangan cambuk putrimu." Mohon Ibu Yuni.
Ayah Sebastian langsung menurunkan tangannya dan tidak jadi mencambuk Bela.
"Ini salah kalian karena kalian sudah menyinggung keluarga William. Hal itu membuat kita tidak ada suntikan dana karena itu jalan satu-satunya menikahkan Bela dengan Tuan Muda Vino." Ucap Ayah Sebastian.
"Bahkan jika Aku mati, Aku tidak akan menikahinya. Biarkan Kasandra yang menikah dengan Tuan Muda Vino sedangkan Aku, Aku ingin menikah dengan Tuan Muda Alex." Ucap Bela bersikeras dan tidak menyadari kesalahannya.
"Foto dan video kamu bersama Tuan Muda Vino sudah menyebar ke seluruh dunia. Apakah kamu masih ingin menikah dengan keluarga William? Silahkan saja kamu bermimpi!" Teriak Ayah Sebastian.
"Apa kamu tidak mendengar apa yang dikatakan Tuan Muda Richard hari ini? Tidakkah kamu mendengarnya!" Teriak Ayah Sebastian sambil menatap Bela dengan tatapan nyalang.
Ayah Sebastian sangat kesal karena Bela tidak mengerti juga dengan ucapannya dan juga ucapan Richard membuat Ayah Sebastian membentak putrinya untuk pertama kalinya.
Sedangkan Bela mengira sekaligus sangat yakin kalau Alex akan memaafkan dirinya dan tetap akan menikahi Bela. Karena itulah Bela tetap bersikukuh kalau dirinya ingin menikah dengan Alex.
"Bu, Aku tidak ingin menikah dengan Tuan Muda Vino. Dia akan memukuliku sampai Aku mati." Mohon Bela.
"Kamu jangan kuatir, Ibu punya cara ..." Ucapan Ibu Yuni terpotong oleh Ayah Sebastian.
"Apa lagi yang bisa kamu lakukan? Tidak ada dana dari keluarga William. Karena itu keputusan Ayah adalah keputusan terakhir dan tidak bisa di ganggu gugat. Karena ini adalah jalan satu-satunya jalan keluar keluarga kita yaitu kamu menikah dengan Tuan Muda Vino." Ucap Ayah Sebastian.
"Jadi kamu ingin menjual putrimu? Hanya demi perusahaan kamu tega melakukan ini terhadap putri kita?" tanya Ibu Yuni dengan nada satu oktaf.
"Ya. Karena itu Aku harus mendapatkan perusahaan itu kembali. Pernikahan antara keluarga Subroto dengan keluarga Kenneth harus di atur dan tidak bisa di ganggu gugat." Ucap Ayah Sebastian dengan nada tegas.
Selesai mengatakan hal itu Ayah Sebastian pergi meninggalkan ruang keluarga. Hal itu membuat tubuh Bela langsung lemas seperti tidak bertenaga. Bela langsung duduk di sofa panjang sambil memegang lengan Ibu Yuni.
"Bela." Panggil Ibu Yuni sambil duduk di samping Bela.
"Bu, apa yang harus Aku lakukan?" Tanya Bela sambil menatap Ibu Yuni dengan tatapan sendu.
"Di dalam hati Ayahmu hanya mencintai perusahaan. Jadi bagai mana mungkin bisa ada kasih sayang?" Tanya Ibu Yuni balik bertanya sambil berpikir.
"Lalu apa yang harus Aku lakukan?" Tanya Bela mengulangi perkataannya.
"Ibu punya cara tapi sayangnya Ayahmu sudah mengatakannya." Ucap Ibu Yuni.
"Ibu." Panggil Bela sambil menggenggam tangan Ibu Yuni.
"Kamu jangan kuatir, Ibu tidak akan pernah membiarkanmu menikah dengannya." Ucap Ibu Yuni sambil membalas menggenggam tangan Bela.
"Ibu." Panggil Bela lagi dengan nada lirih sambil melepaskan ke dua tangannya yang menggenggam tangan Ibu Yuni lalu memeluk Ibu Yuni.
"Kamu jangan kuatir." Ucap Ibu Yuni sambil membalas memeluk Bela.
Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya kemudian Ibu Yuni menyuruh Bela untuk istirahat dan jangan banyak berpikir.
Karena Ibu Yuni akan mencari cara agar putri kesayangannya tidak menikah dengan Vino. Vino terkenal dengan kekejamannya karena Vino adalah seorang Psikopat.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Psikopat adalah istilah nonmedis yang umum dipakai untuk menyebut seorang penderita gangguan kepribadian dengan kecenderungan yang melanggar norma sosial, manipulatif, tidak memiliki empati dan penyesalan, tidak bisa membedakan benar dan salah, serta cenderung mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kasandra, Fitri, Dewi, Rohma dan Bela tahu kalau Vino adalah seorang Psikopat. Dikarenakan Rohma menjalin hubungan dengan Vino di mana banyak luka di tubuh Rohma ketika jiwa Psikopat Vino terbangun.
Mereka sering menasehati Rohma namun Rohma selalu mengatakan tidak bisa putus dan meninggalkan Vino dengan alasan jika jiwa Psikopat Vino tidur maka Vino terkenal dengan sikap kasih sayang dan perhatian.
Apapun yang di minta oleh Rohma maka Vino akan melakukan apapun. Hal itulah yang membuat Rohma tidak bisa meninggalkannya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di perusahaan milik Richard, di mana Richard duduk di kursi kebesarannya dan di sebelahnya ada asisten setianya yang bernama Felix yang berdiri di sampingnya.
"Kapan perusahaan Subroto dan perusahaan Kenneth bangkrut?" Tanya Richard.
"Di hitung berdasarkan perkembangan saham pasar kalau saham saat ini akan memakan waktu selama tiga hari." Jawab Felix.
"Felix, kenapa kamu melakukan hal sekecil itu sekarang menjadi sangat lama?" Tanya Richard.
"Saya akan segera memberitahu Tuan Muda secepat mungkin." Jawab Felix.
"Lakukanlah dengan cepat dan segera informasikan ke Aku. Oh ya sekalian kamu mengecek di mana makam keluarga Subroto." Ucap Richard.
"Baik, Saya akan memeriksanya sekarang juga." Jawab Felix sambil berjalan ke arah pintu.
"Eh tunggu. Kenapa Tuan Muda Richard ingin memeriksa makam keluarga Subroto?" Tanya Felix sambil membalikkan badannya dan menatap Richard dengan tatapan bingung begitu pula dengan para pembaca.
tq thor. hebat. ttp smangat .