Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga. HTG
Luna menghempaskan tubuhnya di kursi kerja. Hatinya masih terasa sakit atas pengkhianatan yang telah dilakukan suaminya.
Apa salahku, Alex? Aku telah berkorban segalanya untukmu. Aku memberikan apapun yang kamu inginkan. Tapi apa balasanmu? Kamu tega mengkhianati aku.
Luna melihat sebuah majalah di atas meja. Terpampang judul artikel mengenai gigolo. Luna mengambil majalah itu dan membacanya.
Apakah aku harus menyewa seorang gigolo untuk membalas semua perbuatan Alex,suamiku. Sepertinya ini bukan ide yang jelek.
Luna lalu mengambil ponselnya,dan mencari informasi mengenai gigolo. Ia akhirnya mendapat nomor seseorang yang bisa membantunya mengenalkan pada seorang gigolo muda.
Luna mencoba menghubungi nomor ponsel orang itu dan janji bertemu nanti di jam makan siang.
Luna mengerjakan semua pekerjaan kantornya segera. Ia janji bertemu dengan seseorang jam satu siang ini.
Tepat pukul dua belas, Luna menyelesaikan pekerjaannya. Ia membereskan semua berkas yang berserakan di meja kerjanya. Luna menghampiri sekretasrinya.
"Dewi, aku ada janji bertemu seseorang. Jika ada yang ingin bertemu, jadwalkan saja buat besok. Mungkin aku nggak akan kembali ke kantor hari ini. Aku percayakan semuanya denganmu."
"Baiklah, Bu."
Luna berjalan meninggalkan kantornya dan masuk ke mobil. Ia menjalankan mobil menuju sebuah restoran yang telah dijanjikan.
Setengah jam perjalanan yang Luna tempuh menuju restoran itu. Ia melangkahkan kakinya masuk menuju satu ruangan VIP yang telah dipesan sebelumnya.
Luna memesan minum terlebih dahulu sambil menunggu seseorang. Saat ia sedang asyik dengan ponselnya, Luna dikagetkan dengan suara seseorang.
"Selamat siang, Mbak," ucap pria itu.
"Selamat siang."
"Dengan Mbak Luna?" tanya pria itu lagi.
"Ya, saya sendiri. Silakan duduk!"
"Perkenalkan saya Hendra," ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Luna menyambut uluran tangan Hendra dan menyebut namanya.
Setelah berjabat tangan, Hendra duduk di kursi yang ada dihadapan Luna. Beberapa saat mereka saling diam, larut dengan pikiran mereka masing-masing.
Luna yang tidak pernah dekat dengan pria selain suami dan rekan kerjanya menjadi kikuk. Apa lagi saat ini ia akan membahas sesuatu yang sebenarnya sangat awam baginya.
"Bagaimana Mbak Luna, pembicaraan kita di telepon. Apa Mbak jadi ingin memakai jasa kami?" tanya Hendra, memulai percakapan.
"Apakah pria itu terjamin kesehatannya?" gumam Luna, tapi suaranya masih dapat di dengar Hendra.
"Aku akan memberikan pria terbaik. Ia baru akan menjalankan profesi ini. Mbak Luna pelanggan pertamanya."
"Hhhaaaa ...." ucap Luna kaget mendengar ucapan Hendra.
"Mbak Luna jangan kuatir. Walau Mbak Luna pelanggan pertama baginya, namun aku yakin ia akan memuaskan. Aku telah mengajarinya cara melayani pelanggan."
"Bukan itu. Aku cuma kaget saat kamu katakan jika pelanggan pertamanya aku. Apakah ia masih sekolah?"
"Mbak Luna mau anak sekolahan atau kuliah?"
"Kuliah aja. Anak sekolahan muda banget."
"Mbak Luna bisa aja. Baiklah, dimana ia bisa menemui Mbak Luna?"
"Aku ingin menyewa jasanya saat akhir pekan aja. Aku tunggu di Villa. Nanti aku beri alamatnya. Berapa bayarannya buat dua hari?" tanya Luna.
"Aku suka gaya Mbak Luna. Langsung bahas pembayaran aja. Udah yakin saja.Berapa biasanya Mbak membayar saat memakai jasa mereka?"
"Aku baru kali ini mencoba memakai seperti itu," lirih Luna.
Hendra menatap wajah Luna dengan intens saat wanita itu mengaku jika ia baru kali ini menggunakan jasa gigolo untuk memuaskan dirinya.
Mbak Luna ini sangat cantik, beruntung David mendapat pelanggan pertama seperti dirinya. Tapi aku akan membohongi David. Akan aku katakan jika pelanggan pertamanya seorang tante-tante.
Setelah mendapatkan kesepakatan, Hendra dan Luna pun pamit. Luna telah sepakat untuk menggunakan jasa pria penghibur itu saat akhir pekan.
*
*
*
Bersambung
Selamat Siang semuanya. Mama harap kalian menyukai novel ini. Jangan lupa ya tinggalkan jejak berupa komentar dan like.
Bonus visual
Stefani Luna Olivia, yang lebih akrab di sapa Luna. Seorang istri yang setia. Namun sejak melihat pengkhianatan suaminya, ia bertekad membalasnya dengan cara berselingkuh juga. Ia memakai jasa seorang gigolo.
Orlando David Saputra, yang biasa di panggil David. Terdorong kebutuhan ekonomi, untuk biaya kuliahnya. David bekerja sebagai pemuas hasrat wanita.
Exsel Alex Sander, yang biasa di panggil Alex. Suaminya Luna.
mknya mia shrsnya tw bgaimn bersikap sm misua agar bs harmonis rmh tangga nya stlh tw dr omongan misua mia.
dipepet trus biar anknya nempel sama David.
mau buat anaknya jadi pelakor...
David itu gak akan sukses seperti ini klo gak ketemu Luna .
David juga dari dulu mau putus sama Mia ... cuma Mak nya aja yang menghalangi.
kapan Mak nya David dapat hidayah
terus emaknya Mia kena balasannya.
ngerasain klo suaminya masih menyimpan barang mantan pacarnya...