Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Papa Andra membantu memapah Dewa masuk kedalam mobil nya , sedang Bulan mengikutinya dari belakang seraya menggandeng tangan Bunga . Gadis kecil itu masih menangis sesegukan karena syok , seumur hidupnya ia baru pertama kali melihat orang berkelahi tepat di hadapannya .
Sebenarnya Dewa masih kuat berjalan hanya saja dada nya terasa ngilu akibat pukulan dari Zio tadi . Sepanjang lorong rumah sakit Dewa selalu menekan dada nya dan memercing merasakan sakit .
"Kamu kenapa gak bisa kendalikan emosi mu sih Wa ?Kenapa sampai harus berkelahi dengan rekan bisnis papa ". Tegur papa Andra
"Dewa gak terima pah , istri Dewa dipuji pria lain ". Jawab Dewa
Papa Andra mendengar jawaban dari putra nya hanya menghela nafas pelan . Jujur saja dirinya juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti apa yang Dewa lakukan. Mendengar pria lain memuji istri nya benar-benar merendahkan harga diri seorang suami.
Sesampainya diparkiran rumah sakit , papa Andra segera meminta Bulan untuk membantu menopang Dewa sebentar selagi ia mengambil mobilnya diparkiran.
Tiinn...
Suara klakson mobil papa Andra yang berhenti tepat dihadapan mereka .
"Ayo masuk , Bulan tolong bantu suami mu ". Titah papa Andra
"Iya pah , ayo mas hati-hati". Ucap Bulan lalu membantu suami nya masuk kedalam mobil disamping kursi kemudi . Setelah itu Bulan segera menarik tangan Bunga dan membawa gadis itu masuk kedalam mobil papa Andra dan duduk dibelakang .
Perlahan mobil yang papa Andra kendarai melaju pelan meninggalkan pelataran rumah sakit menuju kediaman Eyang Wijaya .
"Mommy , Bunga pengen pulang ". Ucap Bunga lirih sambil menarik-narik ujung baju Bulan .
"Iya sayang , ini kita juga arah pulang tapi kerumah Eyang buyut ". Kata Bulan
"Bunga gak mau mommy , Bunga pengen pulang kerumah papa ". Ujarnya merengek
"Iya kita nanti pulang yaa , kita kerumah Eyang buyut dulu ketemu sama Oma . Bunga mau kan ?" Bujuk Bulan lembut
"Mau mommy ". Sahut Bunga antusias ketika mendengar akan bertemu dengan mama Dewi .
Papa Andra hanya melirik dua wanita beda generasi itu lewat kaca spion tanpa berkomentar apapun , begitu juga dengan Dewa . Pria itu hanya diam mendengarkan dan tak mengeluarkan sepatah kata apapun .
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit , akhirnya mobil milik papa Andra tiba dihalaman rumah Eyang Wijaya .
Papa Andra bergegas memarkirkan mobilnya digarasi setelah itu ia keluar dari dalam mobil dan segera membantu Dewa , Bulan dan Bunga juga ikut turun dan mengikutinya dibelakang .
"Dewa , papa ?" pekik Mama Dewi terkejut melihat suaminya memapah putranya masuk kedalam rumah . Mama Dewi langsung menaruh gelas berisi teh pesanan Eyang keatas meja , lalu ia berjalan cepat mendekati mereka .
"Ya ampun Wa ? Kenapa muka mu babak belur begini ?" cecar mama Dewi seraya menelisik wajah Dewa yang sudah bengkak membiru seperti badut .
"Mah , tanya nya nanti saja papa sudah berat banget mapah Dewa ". Sela papa Andra dan langsung membawa Dewa masuk kedalam kamar pria itu .
"Bulan ..." panggil mama Dewi pada sang menantu yang terlihat menggandeng tangan Bunga .
"Ya mah ?" sahut Bulan sopan
"Apa yang terjadi ? Kenapa Dewa babak belur begitu ?" tanya mama Dewi penasaran .
"Mas Dewa berantem mah ". Jawab Bulan
"Apa??!!" pekik Mama Dewi terkejut ."Berantem sama siapa ?"
"Rekan bisnis papa mah ". Kata Bulan
"CK! Astaga anak itu sudah tua masih saja berkelahi ". Gerutu mama Dewi , ia langsung melirik Bunga yang berdiri dibelakang menantu nya .
"Bunga .." panggil mama Dewi , dia segera menarik tangan Bunga agar berdiri dihadapan nya .
"Iya Oma ". Sahut Bunga lirih seraya menundukkan kepala nya
"Ikut Oma yuk , kita jalan-jalan disekitaran taman kompleks . Biar mommy urusin papa dulu". Ajak Mama Dewi dan diangguki oleh gadis kecil itu .
"Bulan , kamu susul Dewa ke kamar dan obati luka nya ".
"Iya mah ". Ucap Bulan lalu bergegas naik kelantai atas dimana kamar Dewa berada .
"Bunga , yuk kita ketaman sekarang ". Ajak Mama Dewi sambil menggandeng tangan cucunya keluar dari rumah Eyang Wijaya .
Sedang sang pemilik rumah-Eyang Wijaya, tengah menginap dirumah sahabatnya yaitu Eyang Atmaja .
.
Perlahan Bulan meraih handle pintu kamar lalu mendorong nya pelan .
"Mas ?" panggil Bulan sambil menutup kembali pintu nya . Dilihatnya sang suami tengah berbaring diatas ranjang seraya menutup wajah nya dengan tangan kanan nya .
"Hmmm..." sahut Dewa berdehem
Bulan segera mengambil kotak P3K , setelah itu ia mendekati suaminya dan duduk disamping pria itu .
Tangan mulus Bulan terangkat menyentuh tangan kekar milik Dewa , diusapnya tangan kekar dan berotot itu dengan kelembutan . Seketika Dewa langsung membuka matanya dan menatap wajah cantik sang istri yang juga menatapnya sambil tersenyum .
"Duduk dulu ya , biar Bulan obati luka nya mas Dewa ". Ucap Bulan lembut
Dewa mengangguk menurut dan segera bangun dari posisi tiduran nya .
Dengan telaten Bulan membersihkan luka disudut bibir Dewa dengan antiseptik , membuat pria itu meringis ngilu .
"Pelan-pelan sayang ". Tegur Dewa halus
"Iya mas , maaf ya ..."
Mata tajam Dewa tak berkedip sama sekali melihat bagaimana Bulan yang begitu serius mengobati nya , wajah cantik nya bertambah berkali lipat jika sedang serius seperti ini .
"Cantik ..." puji Dewa lirih seraya tersenyum tipis
"Ya mas ?" ucap Bulan yang tak mendengarkan ucapan Dewa .
"Kok bisa ya ..." ujar Dewa
Bulan mengerutkan keningnya bingung sembari membersihkan kotak P3K setelah selesai mengobati suaminya .
"Bisa apa mas ?" tanya Bulan
"Kenapa bisa Tuhan ciptakan bidadari secantik dan seindah ini . Mas sendiri sampai gak berhenti mengucap syukur karena bidadari didepan mas ini sudah mau menjadi separuh hidup mas ". Ucap Dewa
Bulan tersipu malu mendengar nya , suaminya ini makin lama makin pandai merayu nya .
"Sayang ..." panggil nya lembut
"Ya mas ?" sahut Bulan
"Mas pengen punya anak perempuan ". Kata Dewa
Bulan langsung tertunduk sendu mendengar permintaan sang suami. Bahkan diusia pernikahannya yang hampir satu tahun ini dia dan Dewa belum juga dikaruniai momongan .
"Mas .." ucap Bulan lirih
"Iya sayang , kenapa hm?"
"Kenapa Tuhan belum juga kasih kita anak , Bulan pengen banget gendong bayi yang lahir dari rahim Bulan sendiri , anak Mas Dewa ". Ujar nya sendu
"Mas bagaimana jika Bulan gak bisa kasih mas Dewa anak , bagaimana kalo ternyata Bulan mandul mas ". Kata Bulan dengan pundak yang sudah bergetar menahan tangis
Dewa langsung menarik istrinya kedalam dekapannya ."Sstt , jangan bicara seperti itu . Kita berdua sama-sama sudah cek kesehatan dan kata dokter kita berdua sehat gak ada masalah dalam tubuh kita . Mungkin hanya saja Tuhan belum kasih kita kepercayaan karena pengen kita nikmati masa berdua seperti ini dulu . Nanti kalo sudah punya anak waktu untuk berduaan seperti ini sudah jarang lagi kita lakukan , gapapa gak usah terburu-buru sayang . Kalaupun nanti kita gak bisa punya anak mas bakal tetap temani kamu , mas gak akan ninggalin kamu . Kamu harus ingat satu hal ini sayang , anak adalah bonus dalam sebuah pernikahan . Kelak yang akan menemani kita tua ya pasangan kita sendiri , anak kalo sudah dewasa dia akan mencari kehidupannya sendiri-sendiri . Jadi jangan khawatirkan apapun hm.. Kamu paham sayang ?" Dewa menjelaskan panjang lebar dengan tutur kata yang lembut .
"Iya mas , Bulan paham ". Sahut Bulan
"It's okey , gapapa kalo mau nangis . Mas temenin sampai kamu selesai nangis nya . Tumpahin seluruh beban yang bikin kamu sesak akhir-akhir ini . Maaf mas sibuk dengan pekerjaan sampai melupakan kamu yang butuh perhatian dari mas ". tutur Dewa seraya mengecupi puncak kepala istrinya dan semakin memeluk erat tubuh ramping wanita itu .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️